AUTHOR POV
Seragam putih merah sudah terpakai sempurna di tubuh Rachel Jeniffer Sasandra. Hari ini adalah hari pertama mos di SMP-nya.
"Mah,aku berangkat sama siapa?" Rachel berjalan ke meja makan untuk sarapan pagi.
"Kamu sendiri aja,gapapa kan? Mama ga bisa nemenin kamu dek." Rina-mama rachel- merapihkan meja makan-nya.
"Ah mamah,yaudh deh aku sendiri aja. Tapi,kalo nanti di bully sama kakak seniornya gimana?" Ucapnya sambil makan sepotong roti yang berisikan selai kacang
"Gak akan ada yang bully kamu sayang,tenang aja" Rina mengelus rambut putri-nya.
"Huft,yaudah. Aku berangkat ya mah!! Love you" Rachel mencium pipi mamanya.
***********************************
"Hari pertama mos aja udah disuruh berangkat sendiri. Duh kalo nanti aku di bully gimana nih? Kalo ternyata ga ada yang mau temenan sama aku gimana?? Aduh aku takut." Ucap Rachel dalam hati
"Aduh." Ucap nya berbarengan.
"Eh sorry sorry,gak sengaja dek." Cogan,cogan,cogann
"Eh,iya gapapa kak." Rachel merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan.
"Hm,kamu kelompok biru ya? Ikut kakak sini. Kakak mentor kelompok biru.". "Oh iya,kenalin,nama kakak Andri Adrian Jevison. Panggil apa aja,terserah kamu." Ucapnya sambil mengulurkan tangan.
"Rachel Jeniffer Sasandra kak. Panggil aja Rachel." Balasnya mengulurkan tangan.
"Wah nama kamu ada Jeniffernya. Kakak panggil kamu Jen aja ya? Kamu panggil kakak Jev,okey?" Ucapnya dengan raut wajah yang senang
"Eh,iya boleh kak." Rachel terlihat gugup.
Lalu mereka jalan ke lapangan untuk upacara. Selesai upacara,mereka di perbolehkan masuk ke ruang kelas yang sudah di tentukan. Rachel belum juga mendapatkan teman.
"Jen,kok sendiri aja? Belum dapet temen ya?" Ledek Andri yang menghampiri Rachel.
"Iya kak. Oh iya,abis ini ngapain ya?" Tanya Rachel.
"Abis ini perkenalan para mentor,terus pengenalan sekolah ke murid,abis itu istirahat,terus masuk lagi ke kelas....." ucapnya terpotong
"Woy!! Bukannya kerja malah godain cewek!" Ucap seorang anggota osis lain yang melihat Andri yang sedang bicara dengan Rachel."Apaan si. Dia lagi nanya ke gua!!" Ucap Andri
"Halah alesan."Setelah itu perkenalan para mentor di mulai. Setelah perkenalan selesai,di lanjutkan oleh sesi pengenalan sekolah kepada peserta mos.
Bel istirahat berbunyi. Rachel sudah mendapatkan teman baru. Yaitu Nadya Kinanti. Nadya sangat cantik. Walaupun dia menggunakan peralatan mos,dia tetap terlihat cantik. Nadya tak salah memilih Rachel untuk menjadi temannya. Rachel pun juga mempunyai wajah yang cantik,walaupun tidak secantik dia.
"Chel,kakak-kakak seniornya ganteng-ganteng dan cantik-cantik ya!!" Kata Nadya sambil menunjukkan wajah gembiranya.
"Iya sih,tapi biasa aja ah." Jawab Rachel dengan nada datar.
"Iya sih tapi pake biasa aja,huu dasar Rachel." Balas Nadya.
Nadya dan Rachel baru saja berteman beberapa jam lalu. Tapi mereka terlihat sangat akrab. Dan sepertinya,Nadya memiliki ketertarikan kepada Jev,atau yang sering di sapa Andri oleh teman-teman di sekolahnya. Rachel dan Nadya berjalan ke gerbang untuk pulang ke rumah. Mereka sudah bertukar pin,instagram,dan juga path.
Ketika Rachel sedang menunggu taxi lewat,Jev memanggilnya.
"Jen!!"
"Kenapa kak?"
"Kamu nungguin di jemput?atau nungguin angkutan lewat?" Tanya Jev.
"Aku pulang sendiri kak."
"Hari pertama mos udah sendiri aja,sini bareng sama kakak. Gak usah malu" Andri menawarkan Rachel tumpangan ke rumahnya.Tiba-tiba datang seorang perempuan cantik menghampiri mereka.
"Hai ndri,jok belakang kosong gak? Kalo kosong,anterin gue dong ke cafe chocolate." Sapa gadis itu.
"Sorry Ra,gua mau nganterin dia ke rumahnya." Bales Jev.
"Dia? Anak mos? Siapa lo Ndri?" Tanya Nadhira-salah satu fans Andri yang sangat ia benci- dengan tatapan sinis.
"Hm kak aku pulang sendiri aja. Udah biasa kok. Aku duluan ya kak." Rachel pergi meninggalkan Andri dan Nadhira yang sedang berdebat.
"Lu kan tinggal jalan beberapa langkah dari sini. Dasar manja. Gua duluan." Ucap Andri sinis.
"Baru ngemos sehari udah kaya gitu dia." Nadhira ngedumel.
![](https://img.wattpad.com/cover/60710096-288-k212474.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Loves Me?
أدب المراهقينYang sayang banyak. Tapi kalo yang sayangnya pake banget,ada gak ya? -rachel