Setelah kejadian itu, adit selalu mengerjakan tugasnya, biarpun salah asal tak ada spidol yg mendarat di muka.
Tak terasa sudah lulus SD. kini dia memakai pakaian baru, tas baru, sepatu baru, semua serba baru. cuma penampilan yg masih sama, gaya rambut yg disisir kesamping dengan minyak rambut Gatsby Normal nya. Sekolah baru dengan teman baru pula.
Ku susuri jalanan di pagi hari dengan jalan kaki. bergegas menuju sekolah saat waktu baru menunjukkan pukul 06:45 padahal masuk kelas masih lama, tepatnya pukul 08:00.
"resik gasik mas berangkat sekolahnya..." bu dokter membuyarkan lamunannya di jalanan.
"eeh.... iya bu.. permisi." adit menyahut sekenanya.
"iyaa....." timbal bu dokter itu.Ternyata sekolahan masih sunyi.
Ia susuri lorong sekolah menuju tempat dimana bangunan kelas yg belum terselesaikan."eeh si kecil datang" sambut Heru adik kelasku yg ternyata sudah ada di atas bangunan itu bersama Hary.
"waaah lu ngejek lagi, pagi-pagi ngajak ribut lu.... sini turun." sahut adit dengan nada bercanda.
"Ry..... ayo makan ke kantin." heru mengajak hary.
"ayooo...." kata hary."brrraaakkkkk......." tiba-tiba kayu balokan yg ukurannya 5x10cm dengan panjang kira-kira 4m itu terinjak oleh heru dan jatuh pas di kepala adit.
"aduuuhhhh......" adit merintih kesakitan, semua serasa gelap.
"hancur dah kepalaku.. pagi-pagi sudah dapat sarapan." gumamnya dalam hati sambil mengelus-elus kepala.
"eeh... kepalaku berdarah gak? tanggung jawab lu...." kata adit dengan emosinya.
"waaaah... se ember bro...." jawab heru sambil terbahak-bahak.
"asem ya lu...." sahutnya.
"eeeh... nah loh.... benjol ni kepalaku." kata adit sambil mengelus-elus kepala yg benjol.
"mungkin ini keajaiban Tuhan." gumamnya.
bayangin aja betapa sakitnya kena kayu di kepala sampai-sampai kayunya juga patah, tapi dengan anehnya kepala ini tak berdarah sama sekali.Tak terasa sudah tiga tahun ku jalani masa-masa SMP ku dengan kelulusan memegang juara tiga umum.
"aaah ternyata aku gak bodoh-bodoh amat yaa..." gumam adit dengan begitu bangganya."Dit.... kamu sekolah di kecamatan aja ya..." kata mama dengan nada merendah.
"tapi Ma.... aku pengen sekolah di kota, aku pengen sekolah SMK jurusan Komputer dan Jaringan." dengan perasaan kecewa.
"ngertiin keadaan orangtuamu... bisa kan?" perkataan mamanya kali ini membuatnya tak mampu membendung air mata.
"iya....." adit pasrah dengan keadaan yg tak berpihak kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintaku Di Tanah Kalimantan
RomancePenulis: Suhadi Ttl.: Kotabaru, 13 Juli 1993 Facebook: AditSuhadi Pasker KilatSenja BBM PIN: 7C15E998