Mina POV
Saat dimobil, aku duduk ditengah bersama dengan chanyeol dan minseok. Sedangkan harin dan juyoung dibelakang bersama sehun. 15 menit setelah perjalanan, handphone chanyeol berbunyi. Sepertinya ada yang meneleponnya. Bukannya mengintip, tapi ada yang mengajak chanyeol videocall dengan nama line 鹿晗. Chanyeol menekan tombol 'answer' dan muncul wajah luhan berkata "annyeong". Raut wajah juyoung langsung berubah dari bosan menjadi senang.
"鹿晗哥哥!你好"(luhan oppa! hai!) harin entah mengapa berteriak semangat seperti itu. Loh? Harin fansnya luhan? Harin langsung menutup mulut dengan tangannya. "oh h---" chanyeol menutup videocallnya, mengetik sesuatu, dan menelpon luhan lagi. Saat luhan mengangkat, chanyeol berkata "maaf, tadi ada pesan dari temanku" "ya yaya" jawab luhan. 'psst juyoung, itu luhan. Cepat beri salam' bisik harin pada juyoung. "chanyeol sunbae, ada yang cinta mati pada luhan dibelakang" kataku pada chanyeol.
"oh ya? Ayo beri salam, jangan malu" tawa chanyeol. Harin menarik juyoung. Terlihat muka juyoung yang merah dan tidak dapat menahan senyum. "nihao luhan sunbae" sapa juyoung dengan nada nihao yang agak salah. "nihao juyoung-ssi. Aih lucu sekali dia hahaha" tawa luhan setelah melihat juyoung memeluk harin karena terlalu senang.
"bagaimana ini. Aku suka sekali padanya astaga luhan saranghae" bisik juyoung pada harin. "dengar tidak luhan sunbae?" Tanya harin. Lalu luhan menjawab "iya dengar kok. Aku menonton schoolvlog loh. Juyoung-ssi, hwaiting" sambil membentuk tanda hati dengan tangannya."astaga astaga" ujar juyoung tidak bisa menahan perasaannya.
Setelah 1 jam, akhirnya kami sampai digunung tempat juyoung akan melakukan photoshoot dengan minseok. "uwaah, hutannya mirip dengan hutan yang ada di love me right"ujar juyoung kegirangan. Mood juyoung masih sangat bagus dikarenakan videocall dengan luhan tadi. "lebih tepatnya hutan ini sama persis dengan hutan di love me right. Ayo cepat ganti pakaian dan makeup" ujar juyeon, manager kami.
Juyoung POV
Aku langsung berganti pakaian dan dimakeup oleh makeup artist. Aku memakai celana jeans pendek, stocking, kemeja merah yang diikatkan di pinggang, kaos putih, topi pink, dan sneakers. Pakaian casual yang cocok denganku. "ayo kita mulai" ujar minseok sambil tersenyum padaku.
Saat ada turunan, karena agak berbahaya, minseok mengulurkan tangannya dan membantuku turun agak aku tidak jatuh. Ah coba saja luhan begini padaku. "psst juyoung, ayo mulai. Jangan bengong dan memikirkan luhan saja" "e-eh?" minseok hanya tertawa padaku. "brr dingin" ujarku kedinginan. Aku tidak memakai sarung tangan, jadi tanganku sangat kaku karena kedinginan.
Minseok mendekatiku dan berdiri didepanku. Dia menghangatkan tanganku sambil menatap tanganku. Aku mendengar jepretan kamera, jadi aku menatapnya juga. Pasti hasilnya akan bagus kalau begini. Lalu setelah itu, photographer meminta minseok untuk menggendongku, maka dia menggendongku dipunggungnya. Kami tersenyum dan tertawa untuk dipotret.
Aku masih digendong oleh minsok saat aku mendengar photographer berkata "cium pipi xiumin-ssi" "h-hah?" ujarku kaget. Aduh bagaimana ini aku pasti akan dibunuh EXO-L. Tapi karena ini tuntutan pekerjaan, aku melakukan sesuai perintah. Aku memainkan rambut minseok sebentar, lalu mencium pipinya. Astaga aku malu sekali.
Minseok sangat tenang seperti tidak terjadi apa2. Ck orang pro memang beda. "juyoung-ssi,coba berpura2lah jatuh dan xiumin-ssi kau seakan memijit kakinya yangterpelintir" aku duduk di bawah pohon terdekat dan membuat muka kesakitan danaku malah melihat minseok memotret ku dengan handphonenya dan berkata "aku akan mengirim ini ke luhan haha". "JANGAN" aku refleks berteriak "kumohon jangan astaga kirim saja muka tersenyumku yang cantik atau apapun itu jangan mengirim foto seperti itu kumohon sunbae" aku memohon pada minseok. Tetapi dia mengabaikanku dan hanya tertawa.
Setelah selesai difoto, aku langsung pergi meninggalkan minseok. Aku masih kesal padanya karena insiden foto tadi. Tiba tiba mina bertanya padaku "harin dimana?" "lah kenapa kau bertanya padaku? yang daritadi bersamanya kan kau bukan aku" jawabku dengan bingung. Tapi iya juga ya sesampainya kami di set photoshoot, aku tidak melihat harin. Apa dia tersesat? Ah tidak mungkin lah.