part 3

47 6 0
                                    

"Urwell sa" senyum Adit terasa menghipnotis Lisa. Lisa sudah sering melihat senyumnya itu tetapi dia tak pernah berhenti mengagumi senyum yang manis dan hangat itu.

kenapa? senyum yang  sangat hangat...

"saa?" panggilan itu membuyarkan lamunan Lisa

"iyaa dit?"

"lo gapapa kan?" dan tangan Adit refleks menghapus sisa air mataLisa di pipinya. Lisa sudah tau saat ini dia Blushing.

"gapapa kok dit gapapa" Lisa berusaha menyakinkan Adit.

'gue bukan nangis gara gara lo kok dit, melainkan gara gara temen lio itu!'  kata Lisa dalam hati

"yaudah gue anter lo pulang ya? kaki lo masih sakit tuh pasti" Ya Adit memang salah satu laki-laki 'berpengaruh' di sekolahku. Adit adalah cowok dingin dengan gaya sok cool nya yang menurutku terlalu berlebihan. Tapi di balik sikapnya yang dingin itu terdapat hati yang hangat bahkan sangat hangat.

"sa lo ga usah sampek segitunya ngeliatin gue! gue tau gue itu ganteng" huh dasar! tapi emang iya sih hehe Lisa jujur dalam hatinya

"ke-pedean lo dit! ga berubah lo emang!"

"emang Irone-man? pakek berubah segala hahaha" tawa kami lepas saat Adit memraktekkan gaya Iron-man

"Lo manis kalo ketawa sa" Adit mengucapkannya sangat pelan

"apa? sori ga denger gara gara ketawa" Lisa mencoba mengatur nafasnya akibat tertawa tadi

"ahh engga kok bukan apa apa. Mau gue anter pulang ga?" huh Adit mengalihkan pembicaraanya. Lisa rasa ada yang di sembunyikannya

"gue bawa mobil dit. Lo anterin gue ke mobil aja gimana?" Lisa mencoba untuk menggerakan kakiku

"Apa?!!! lo yakin sa? kaki lo masih masa penyembuhan" Adit mulai khawatir

"Gue engga selemah itu dit!" Lisa mencubit pinggang Adit yang langsung menjauhin Lisa karena tak sanggup. Bukan sakit tapi geli

"Iya deh iya jangan cubitin gue lagi geli tau! mau gue gendong?" tanya Adit sambil menaikkan sebelah alisnya

"gausah" Lisa mencoba keluar dari mobil sendiri. Dan Adit setia menjadi penonton

"kyakkk!!"

Lisa tau dia akan jatuh untuk kedua kalinya. Tapi ada tangan yang menangkapnya. Lisa langsung membuka matanya. Ya di sudah berada di pelukan Adit saat ini. Dia bisa melihat mata adit yang berwarna biru yang disamarkan dengan hitam pekat. mungkin jika dilihat sepintas, mata Aldi hanya biasa biasa saja tapi tidak untuk jaarak sedekat ini.

"Gue udah bilangkan sa?" lagi lagi Adit membuyarkan lamunan Lisa dan sadar bahwa mereka saat ini menjadi tontonan.

"ya lo emang bener. Tapi lo bisa kan gausah peluk peluk gue gini? Modus banget lo!" Aldi langsungn saja melepaskannya. TANPA AMPUN

"Adittt!! tega banget lo! Ga ada cara lain? pelan pelan kan bisa!" Lisa sudah jatuh di tanah KEMBALI dengan bokongnya terlebih dahulu mendarat.

"kan elo yang nyuruh gue lepasin!" Adit langsung mendapat pelototan tajam dari Lisa "yaya sini gue bantuin"

sekarang Adit tidak menggendongnya hanya tangan Lisa bertumpu pada bahu Adit. Rasanya lumayan nyaman. seketika fans-si-Adit teriak histeris karena mereka melihat idolanya itu menggandeng perempuan lain. Lisa hanya bisa mendengus heran.

"dit mobil gue?" Lisa kaget melihat mobilnya dengan keadaan memprihatinkan. Ban mobilnya kempes semua, ada telur yang dilempar di mobilnya, saus, kecap bahkan sampah.

The Pursuit Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang