Chanyeol membeku.
"Lama tidak bertemu." ujar seorang gadis yang err bisa dibilang sangat 'cantik'.
"J-jung eunji." Chanyeol tergagap sedangkan gadis itu hanya menampakkan senyum manisnya.
"S-sejak kapan-"
"Aku kembali kemarin dan akan menetap di seoul. oh, siapa dia?" gadis bernama eunji itu menunjuk yeri.
"Yerim imnida, aku..."
"oh, namamu Yerim, senang bertemu denganmu."
"A-aku juga."
"oh baiklah sepertinya aku tidak dapat berbincang bincang lama dengan kalian, aku harus pergi dulu, bye." sebelum pergi eunji tiba tiba menghampiri Chanyeol. lalu membisikkan sesuatu kepada chanyeol lalu menyeringai ke arahnya lalu setelah itu meninggalkan Chanyeol dan Yeri yang membeku.
Setelah kejadian itu Yeri dan Chanyeol jadi banyak diam, bahkan ketika mereka pulang ke rumah pun tidak ada yang sanggup membuka pembicaraan bahkan saling bertatapan pun rasanya err cukup aneh.
Yeri Fov
Kejadian itu selalu menghantuiku, siapa gadis itu? apa hubungannya dengan Chanyeol? dan kemarin dia membisikkan sesuatu kepada Chanyeol.
Sudah 3 hari kami tidak berkomunikasi satu sama lain.
"Yeol." disaat sarapan aku memberanikan diri untuk membuka suara.
"Hm?"
"S-siapa gadis itu?" tanyaku.
"Oh dia Eunji mantan kekasihku."
Dengan santainya dia mengatakan itu kepadaku. Aku tersenyum tipis. lalu meninggalkannya memasuki kamar.
Yeri Fov end
Yeri memasuki kamarnya yang ia tempati dengan Chanyeol.
Air matanya sudah menumpuk di pelupuk matanya. dengan sigap yeri menghapusnya, yeri takut akan meninggalkan bekas dan membuat Chanyeol Curiga.
Chanyeol berada di ambang pintu kamar mereka, ingin Chanyeol mengetuk tapi tangannya terasa berat.
'yeri maafkan aku.' batin chanyeol.
---
Karena bosan dirumah Yeri memutuskan untuk pergi ke sungai Han. Berjalan-jalan mungkin adalah ide yang bagus pikir yeri.
Setelah asik berjalan jalan yeri mendudukkan diri di bangku. Ketika sedang menikmati semilir angin yang membelai rambut panjangnya tiba-tiba
'BRUK!'
Yeri membuka matanya lalu melihat seorang anak kecil terjatuh dihadapannya. Yeri terkejut lalu segera membantu anak kecil itu berdiri.
"Gwenchana?" tanya Yeri.
'Bodohnya aku' batin yeri. sudah tau anak kecil itu pasti kenapa-kenapa karena terjatuh lututnya kesakitan dan keluar darah.
"Tunggu sebentar ya." Yeri meninggalkan anak kecil itu lalu setelahnya kembali dengan membawa kantong plastik berukuran sedang yang berisi.
"Minum ini." Yeri memberikan susu coklat kepada Anak kecil itu lalu membersihkan lukanya.
'aw!' anak kecil itu meringis pelan, Yeri tersenyum lirih lalu menutupi luka anak kecil itu dengan plester luka.
"Sudah selesai." Yeri lalu mendudukkan dirinya disamping anak tersebut.
"Eonni, gomawo." ujar anak kecil itu Yeri mengangguk.