0.1
Gue melirik tanpa minat lagi dan lagi
"Lo selalu bawa temen lo ini, tapi kenapa dia selalu bisu?" - dia berucap sangat menusuk sambil sesekali melirik gue dengan tatapan - entahlah gue juga gk ngerti.
Gita - temen gue ini bisa di bilang temen deketnya si cowok itu. Gue lupa namanya siapa yang jelas gita pernah ngenalin dia ke gue tapi jawaban gue sama - gak minat.
"Apa perlu sih kalian berdua gue kenalin lagi!" Gita berucap geram "Arya Chandra Kusumo kenalin ini Viviana Anggraini Utomo" lagi - lagi gita cuma memutar kedua bola matanya geram dengan gue yang gak ada respon
"Plis ya ta. Stop ngenalin gue sama cowo asing ini, gue harus beradaptasi lama dengan makhluk baru ini.." ucapan gue terpotong
"Makhluk? Cowo asing?" Dia berkedip beberala kali dengan wajah melongonya - Arya
"Oke.. oke.. gini yak kembali ke tujuan awal gue nemuin lo disini itu, gue mau nanyain soal sammy" gita emang sengaja minta temenin gue ke SMA Kusumo salah satu SMA terbaik di bandung -yang katanya punya ayahnya arya- gita mau nanyain soal sammy -pacarnya gita.
"gue telpon lo nanti ta, gue gak bisa ngomongin disini. Sebentar lagi anak basket beres latihan dan kalau sammy liat gue lagi bareng sama lo, abis gue!" Arya mengelus pincak kepala gita lembut lalu berlalu pergi dengan memberi gue senyuman tipis yang membuat gue terbuai -Sesaat
gilaaa gue kenapa sih? Plis vi dia cuma cowo asing. "gue rasa kita harus pulang ta, gue capek"
***
sampainya vivi dirumah. Vivi langsung liat adik laki - lakinya sedang bermain PS diruang tengah, tanpa minat untuk mengganggu vivi berjalan santai ke arah kamarnya.
"Dari mana lo?" Vivi berhenti melangkahkan kakinya saat mendengar adiknya tiba - tiba bertanya "tadi kak delon kesini nyariin lo"
"Terus?"
"Yaa gue bilang lo lagi keluar dan dia nitip sesuatu ke gue, gue taro di kamar" Vino cuma melirik vivi sekilas lalu kembali ke permainannya lagi.
"Thanks.. lo lagi - lagi bantu gue vin" vivi emang lagi berusaha menghindar dari delon -pacarnya
"Cuma berusaha bilang apa adanya aja"
Vivi dan vino adalah kakak adik yang hanya berbeda 1 tahun dengan vuvi yang lebih tua dari vino, vivi kelas 12 dan vino kelas 11.
"BERHENTI BIKIN GUE NAMBAH JIJIK SAMA LO DELON!!!!"
Entah vivi menangis untuk keberapa kalinya karena delon, vivi berapa kali melihat dia dihianati seperti sekarang ini vivi memergok delon sedang melakukan ciuman di mobil delon.
"Maafin gue vi, gue bisa jelasin..."
Vivi menggeleng. Perih. Ini balasannya? Ini balasannya untuknya? Tulus.. vivi tulus mencintai delon, tapi ini balasan delon.
"Cukup! Kita udahan! kita cukup sampai disini..."
"Enggak vi.. aku gak mau putus" delon mencova menggapai tangan vivi dengan cepat vivi tepis
"Shit!"
Kebawa mimpi lagi. Vivi mengusap wajahnya kasar.
Keringat mengucur di pelipisnya, kuat vii lo harus kuat, lo harus move on. Vivi meraih handphonenya yg berada di nakas samping tempat tidurnya, jam menunjukan pukul 2 pagi.
Vivi mengecek Bbm nya, ada beberapa chat dari delon dan terakhir.. Arya.
Arya : PING!!!
"Arya? Ngapain dia ngechat gue? Sok kenal amat" vivi yang penasaranpun membalasnya.
Vivi : PING!!!
Arya : belum tidur?
Dahi vivi berkerut, ada angin apa cowok ini.
Vivi : knp?
Arya : knpa?
Vivi : iya knp? Ada angin apa lo tiba - tiba ngechat gue?
Arya : emang salah? Gue cuma pengen kenal sama lo aja
Vivi : plis kita udh kenal
Arya : ayolah vi, perkenalan kita di awal itu udh gk bagus
Vivi : gue ngantuk
Arya : gue tau lo boong
vivi hanya melirik sekilas hp - nya tidak ada niatan untuk membalas lgi. Jujur vivi emang belum ngantuk dan vivi lagi tidak ingin untuk di ganggu.
Arya : vi
Arya : PING!!!
Arya : PING!!!
Arya : PING!!!
Arya : PING!!!
Arya : PING!!!