-Day5-

11 2 1
                                    

"Adriiiii!!! Bangun!!!"

Teriakan seorang Anata Verlita membuat Adrian Abrara terbangun dan menggigit bantal.

"Astagfirullahhhh, kenapa sih na? Ini masih jam 4 na kamu bangunin aku dengan teriakan mu itu. Kamu mau bunuh aku ya?" Ucap Adri dengan mata nya yang ia buka menggunakan tangan.

"Jam 4 pala lu peyang! Jam 8 Adri! Mandi sana cepetan, udah lupa bangun sholat subuh, malah ngawur lagi kalo sekarang jam 4. Udah sanaa ihh sana hush" Ucap Ana sambil mendorong Adri ke kamar mandi.

"Mau mandi bareng sayanggg?" Ucap Adri sambil mengedip ngedipkan matanya.

"Jijik! Dasar om om mesum! Cepetan sana!" Jawab Ana sambil melemparkan handuk ke kepalanya Adri.

54. Pergi ke panti asuhan dekat rumah mama dan main sama anak anak kecil.

55. Menjenguk makam sahabat lama bersama suami.

Jakarta yang macet. Yap, memang selalu begitu. Kini, Ana dan Adri sedang berada di perjalanan menuju panti asuhan yang terletak di daerah rumah orangtuanya Ana.

"Yaampun kapan sih Jakarta gak macet?! Cape aku." Ucap Ana.

"Kapan kapan aja deh, yang penting aku cinta kamu." Jawab Adri.

"Jih apaan sih, jijik." jawab Ana.

Adri terkekeh.

Setelah 25 menit di perjalanan, akhirnya Ana dan Adri pun sampai di panti asuhan yang berpalang nama "Panti Asuhan Ceria".

Tok tok tok

"Assalamualaikum" ucap Adri dan Ana.

Seorang gadis kecil bergaun hijau yang sedang memegang crayon dan buku gambar membuka pintu untuk Adri dan Ana.

"Ibuuuuu ada orang asing dateng ke rumahhh" ucapnya dengan suara yang amat sangat lucu.

Tiba tiba keluar seorang wanita yang membawa buku dan sebuah boneka di tangannya.

"Ada apa Dara? Eeeh ada tamu ya? Maaf, dengan mbak dan mas siapa ya?" Ucapnya ramah.

"Aku Ana, ini suamiku Adri. Kami ingin mengadopsi seorang anak dan bermain disini. Boleh bu?"

Wanita yang merupakan pemilik panti asuhan ini pun tersenyum gembira dan mempersilahkan Ana dan Adri untuk masuk.

"Aaah ya tentu tentu, kenalin saya Wanda, pemilik panti asuhan ini. Yang tadi membuka pintu untuk kalian namanya Dara, umurnya 5 tahun. Dara, salam dulu sama om dan tante"

"Halo om, halo tante" ucapnya sambil tersenyum malu.

"Hai cantik" ucap Adri. Dara pun langsung berlari ke belakang Wanda dan menutup wajahnya.

"Eeeh loh kok lari?kenapa?om salah yaaa?maaf maaf." Ucap Adri.

"Ahahahha bukan gitu kok mas Adri, Dara ini memang anaknya pemalu banget. Sekalinya dia dipuji, dia pasti lari bersembunyi dan menutup wajahnya." Ucap Wanda.

"Yaampun lucu banget sih kamuu jadi gemes deh" ucap Ana.

"Mas Adri, mbak Ana yuk mari saya antar ke ruangan bermain anak anak."

"Iya bu"

Nyanyian, teriakan, suara, tarian dan apapun yang terjadi di ruangan bermain ini membuat Ana terpesona. Ia tersenyum dan mengikuti nyanyian dan tarian dari anak anak panti ini.

Satu satu aku sayang ibu
Dua dua juga sayang ayah
Tiga tiga sayang adik kakak
Satu dua tiga sayang semuanya

"Om, om ga ikutan nyanyi sama tante?" Ucap Dara.

50 days before i dieWhere stories live. Discover now