"Never, never fall. Never, never fall. Please, don't fall."
- Autumn Leaves
Di dunia ini, ada beberapa orang yang tidak boleh dibiarkan berjalan sendiri.
Satu. Seorang gadis yang baru saja mendapatkan umur legalnya tahun ini. Oh, yang benar saja. Dua. Orang yang sedang mabuk. Mereka mempunyai kebiasaan mabuk yang tidak bisa diduga. Menyebalkan, mengesankan, memalukan, menjengkelkan. Tidak bisa ditebak! Tiga. Orang yang merupakan sasaran empuk pembulian. Bisa bayangkan, apa yang akan terjadi?
Bagaimana jika tiga tipe orang diatas dijadikan satu?
"Sana pulang sana!" Nayeon merasa tendangan yang cukup kencang di punggungnya. Cih, tak usah kau tendang juga aku akan pulang!
Pesta angkatan memang terdengar menyenangkan, namun tidak bagi Nayeon. Sepertinya gadis itu harus pulang lebih dulu dari teman temannya. Teman?
Gadis itu berjalan terhuyung, keluar dari salah satu rumah teman sekelasnya.
Andai mereka tahu siapa aku. Andai mereka tahu siapa orangtuaku. Andai mereka tahu!
Tapi, mereka tak boleh tahu.
✾✾✾
Jalanan Seoul cukup sepi malam itu, tengah malam hampir tiba. Jongin baru saja menyelesaikan sebuah acara yang menurutnya tak penting.
Hei, siapa yang berpendapat bahwa pesta angkatan penting? Ya, penting bagimu yang 'terlihat' di sekolah. Dan bagi yang 'tak terlihat'? Lebih baik tak datang.
Sebenarnya, Kim Jongin adalah pemuda yang 'terlihat', sangat. Paras tampan, sikap supel, serta kemahirannya dalam seni maupun olahraga.
Bisa dibilang...Jongin si cassanova?
Ini sudah tengah malam, namun Jongin belum berniat untuk pulang. Toh, tak ada yang mencarinya dirumah.
Pemuda itu merapatkan mantelnya, sebelum akhirnya menghentikan langkahnya. Didepan matanya, suatu yang tak biasa pun terlihat.
Yah, meski Jongin memang sering melihat hal yang tak biasa. Sebuah cacat dari sang bintang sekolah, atau halusnya disebut 'anugerah' berupa indranya yang tak berfungsi seperti seharusnya. Bahasa kerennya sih, synestesia.
Dan seperti sekarang ini, ia melihat sesuatu. Sesuatu yang seharusnya ia dengar.
Namun, ada yang aneh. Jika biasanya ia 'melihat' suara seseorang berwarna biru keabuan, namun tidak dengan yang satu ini.
"Bintang-bintang dilangit~"
Jongin tetap pada tempatnya. Memperhatikan sosok gadis berperawakan mungil, terbalut dengan seragam yang juga Jongin kenakan. Senandung kecil kerap terlihat keluar dari bibir merah mudanya, senandung itulah yang membuat Jongin heran setengah mati.
Kok, gadis ini sangat berbeda?
Gadis itu terlihat cukup berantakan. Mabuk? Ya. Untuk itu, Jongin bergegas mendekat. Meskipun kecil, tetap ada rasa khawatir Jongin akan teman gadisnya yang mabuk nan sendiri di halte ditengah malam seperti ini.
"Permisi- kau sendiri?"
Diam. Gadis itu menghentikan aktivitas menyanyinya, tatapan sayu ia arahkan menuju Jongin. Beberapa kali cegukan kecil lolos dari mulut sang dara, pertanda gadis ini sangat mabuk.
"Kau..siswi SMA Seoul?"
Tak ada jawaban. Gadis itu masih menatap sayu Jongin, membuat sang pemuda was-was. Bagaimana jika sang gadis kenapa-napa?
KAMU SEDANG MEMBACA
HOT PINK! [ EXO's Fanfiction | REWRITE ]
FanfictionJika saja gadis itu normal, mungkin Jongin tidak sepenasaran seperti sekarang. Pemuda ini sungguh hanya ingin tahu, mengapa gadis yang dipanggil Nayeon itu memiliki warna yang berbeda dari gadis gadis lain. Mengapa di indra synesthesia miliknya, Nay...