Stay 9

1.3K 125 2
                                    


Musim panas sudah menjalar di kota Tokyo ini. Ujian Akhir Semester juga sudah berakhir dan libur musim panas sudah di mulai. Pertunjukkan drama gabungan antara dua Universitas, yaitu Universitas Waseda dan Tokyo sudah di laksanakan beberapa bulan lalu. Drama tersebut mendapat sambutan hangat dari beberapa alumni dan acara televisi hiburan swasta di daerah mereka. Tak pelak, dari media cetak juga menyebutkan tentang pertunjukkan tersebut, dan meraih penghargaan dari sebuah koran swasta yang cukup terkenal di Tokyo. Hina kembali menjadi sorotan publik, dan mendapat tawaran istimewa untuk menjadi bintang tamu di sebuah acara pendidikan bersama Hiro kakak kembarnya yang sudah menjadi pembawa acara tetap di talkshow tersebut.



Audiens merasa terkejut karena tidak mengira sebelumnya, pembawa acara talkshow itu mempunyai saudara kembar. Ketika di wawancarai Hina tetap terlihat tenang walaupun sang kakak cukup gugup adiknya bisa menjadi bintang tamu kali ini. Bahkan setelah acara talkshow tersebut, banyak majalah remaja Tokyo dan rumah produksi untuk meminta Hina menjadi cover majalah atau sekedar sebagai bintang iklan di produk terbaru mereka.



"Kemarilah, Tetsuya" panggil Sumire sang ibu angkat.



"Ada apa bu ?" tanya Tetsuya tidak mengerti mendekat ke arah Sumire.



"Ini surat pembatalan adopsimu, sudah di setujui oleh pihak pengadilan, dan kau boleh kembali ke rumahmu, dan mengganti margamu menjadi Asou kembali" sambung Seiji ayah angkatnya.



Sejenak Tetsuya mengamati kertas yang berada di depannya, mengamatinya satu - satu, lalu menatap kedua orangtua angkatnya.



" .... Kalian yakin akan hal ini ?" tanya Tetsuya kedua kalinya.



"Umurmu sudah mencukupi untuk melamar Hina, jadi ... " ucapan Seiji terpotong karena Sumire menyikut tangannya dan melotot ke arah suaminya tersebut.



"Kau masih tetap sekolah Tetsuya, lanjutkan pendidikanmu dulu dan setelah itu kau bebas melakukan apa yang kau mau, mengerti ?" tukas Sumire memberi nasihat dan sesekali mendelik ke arah Seiji agar jangan bicara sembarangan.



"Jadi, jangan bawa Hina ke pergaulan yang buruk Tetsuya, paman tidak akan biarkan karena Hina masih darah daging paman" sambung Seiji cepat sebelum di sela oleh istrinya lagi. Sumire mencubit perut sang suami dan terjadi sikut - menyikut di antara mereka berdua. Melihat hal itu Tetsuya akhirnya tertawa lepas, tidak di sangka orangtua angkatnya sangat mendukungnya.



"Terima kasih, paman dan bibi Akashi" ucap Tetsuya membungkukkan badan.



"Tolong jaga Hina, Tetsuya" ujar Seiji menatap Tetsuya tajam.



"Baiklah paman, aku tidak akan mengecewakanmu, juga terima kasih bibi sudah merawatku hingga dewasa seperti ini, aku sangat bersyukur mempunyai ibu angkat sepertimu" balas Tetsuya mantap.



"Bibi juga sangat senang beberapa tahun ini bisa menghabiskan waktu bersamamu, Tetsuya. Lalu, bagaimana kau akan kembali ke rumah ?" tanya Sumire merapikan kertas - kertas di atas meja hadapannya lalu memberikannya pada Tetsuya.



"Aku akan tetap tinggal di apartemenku karena sangat dekat dengan kampus, jadi aku menghemat biaya transport dan bisa kutabung untuk keperluan mendesak nanti" jawab Tetsuya mengambil amplop coklat dari Sumire berisi surat adopsinya dan beranjak berdiri.



"Setelah selesai kuliah nanti, kau mau bekerja di salah satu perusahaan paman Tetsuya ?" sambung Seiji berdiri juga mengantarkan kepergian dari mantan anak angkatnya tersebut.



"Terima kasih paman, tapi aku masih belum memikirkan hal itu. Aku masih ingin tetap fokus pada pembelajaranku dan juga latihan renangku" jawab Tetsuya lugas, mohon diri untuk pergi.

STAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang