05.

811 53 11
                                    

l i m a

---

Gadis itu memasuki ruang kelasnya dengan santai, berbeda dengan beberapa orang yang terlihat stress memikirkan ujian yang akan mereka hadapi beberapa jam ke depan.

"Orang-orang pada berlebihan banget, ya," ucapnya luwes sambil menghampiri seorang gadis yang terlihat tengah menghafalkan nama-nama senyawa kimia dari sebuah buku notes kecil. "Padahal ini cuma try out, belom ujiannya."

Gadis itu pun menoleh, mendengus kasar melihat Alisha yang sekarang telah duduk di sebelahnya. "Itu sih, lo nya aja yang terlalu gak pedulian," tukasnya, lalu kembali berkutat dengan catatan kimianya itu.

"Ih, lo malah ikut-ikutan lebay kayak anak-anak yang lain," ucap Alisha sambil merebut catatan kecil dari Kayla.

"Eh, gak liat ya gue lagi ngafalin?!" serunya seraya merebut kembali catatan miliknya dari Alisha.

"Jaman ngafalin unsur-unsur begituan?" ucap gadis itu dengan songongnya, sambil berdecak pinggang.

Kayla menatapnya sinis.

"Gak deh, gue juga belom terlalu hafal. Bagi, dong!" ucapnya sambil nyengir kuda, menarik sebuah bangku lalu duduk di depan Kayla.

Kayla melirik gadis yang terlihat sedang mengintip-intip catatan miliknya, lalu sedikit menarik catatannya itu. "Jaman minjem catetan orang lain?" ucapnya sambil tersenyum jahil.

Gadis di depannya mencibir. "Jangan gitu sama gue dong, Kay."

Kayla terkekeh pelan. "Berhubung gue baik, gue kasih pinjem, deh," balasnya seraya menyodorkan catatannya, berniat untuk berbagi.

Kedua gadis itu pun larut dalam pikiran masing-masing, menghafalkan sederetan nama unsur kimia yang pastinya akan sangat berguna bagi mereka dalam mengerjakan soal try out Kimia yang akan mereka hadapi beberapa menit lagi.

Beberapa menit menjelang bel berbunyi, tiba-tiba sebuah tas selempang mendarat di atas meja di depan kedua gadis itu.

Tentu saja mereka tahu siapa pelaku yang mendaratkan sebuah tas selempang di depan mereka.

Siapa lagi kalau bukan Alvaro Prameswara?

"Lo selalu dateng di detik-detik terakhir, bahkan di hari kita bakal ujian," ucap gadis itu sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Paling si upik abu bangun kesiangan lagi!" celetuk Alisha sambil tersenyum jahil.

Cowok itu hanya tersenyum kecil lalu duduk di depan mereka.

Tidak lama setelah itu, sebuah bel tanda ujian akan dimulai pun berdering. Setiap murid yang ada di dalam kelas itu kemudian berhamburan keluar, berjalan menuju ruangan yang sudah ditentukan untuk mereka masing-masing.

Sesaat sebelum Alvaro memasuki ruangan ujian, ia sedikit mencondongkan tubuhnya, menempatkan bibirnya tepat di sebelah telinga Alisha. "Goodluck."

Gadis menoleh, tersenyum sekilas. "Goodluck juga."

⁞⁞⁞⁞

"Bareng?" tanyanya ketika ia sudah berdiri tepat di sebelah seorang gadis yang tengah berdiri sendirian di lobby sekolah.

Gadis itu kontan langsung menoleh ke arah sumber suara, menatapnya sekilas. "Ayo!" serunya, tampak antusias.

Alvaro, mengarahkan kepalanya ke tempat di mana mobilnya terparkir, mengisyaratkan gadis itu untuk berjalan mengikutinya ke sana.

ExanimateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang