Seminggu sudah sejak pertemuannya dengan Aldo membuat Kaelyn sering merenung. Bahkan tidak sedikit dari para pasien hewannya yang terlantar. Seperti saat ini ia sedang merenung lebih tepatnya melamun diruangannya setelah pasien terakhirnya selesai ditangani. Ia kembali mengingat pertemuannya dengan Aldo kembali setelah 8 tahun lamanya tidak bertemu.
TOK TOK TOK
"Mbak ada yang nyariin." Ucap Mila dari balik pintu namun tak ada respon berarti dari Kaelyn. "MBAK." Suara Mila meninggi dan barulah Kaelyn sadar.
"Apaan sih Mil? Teriak-teriak gitu kayak dihutan aja." sungut Kaelyn kesal.
"Lagian dipanggilin juga nggak ngejawab dari tadi. ada yang nyariin tuh." Balas Mila.
"Siapa?" tanya Kaelyn seingatnya ia tidak mempunyai janji dengan siapapun.
"Liat aja sendiri." Mila menutup pintu ruangan Kaelyn tanpa berniat memberitahu siapa tamunya.
Dengan langkah malas Kaelyn keluar dari ruangannya demi menemui tamu itu. terlihat seorang laki-laki yang sudah dua minggu ini tak dilihatnya sedang berdiri membelakanginya. Kaelyn menepuk jidatnya saat sadar kalau ia lupa akan suatu hal. Tanpa pikir panjang Kaelyn langsung menubruk tubuh tegap itu dari belakang.
"Maaf aku nggak jemput kamu. Aku lupa bener deh." Sesal Kaelyn dan setetes air mata mengalir dipipinya. Perlahan orang itu membalik tubuhnya demi menghadap Kaelyn.
"Kirain udah lupa sama pacarnya yang ganteng ini. Udah jangan nangis maaf diterima kok." Alta menghapus air mata Kaelyn dan balas memeluknya erat.
"Kok langsung kesini? Emangnya nggak capek?" tanya Kaelyn setelah melepas pelukannya.
"Nggak. Aku terlalu kangen sama kamu makanya langsung kesini." Jujur Alta membuat Kaelyn tersipu dan sejenak melupakan masalah yang akhir-akhir ini mengganggu pikirannya.
"Huh gombal. Tapi aku juga ding." Ucap Kaelyn malu.
"Dasar eh tapi kok jadi aneh ya 'aku-kamu' gini enakan 'gue-elo' aja." Alta terkekeh melihat wajah Kaelyn yang langsung memberengut.
"Khilaf." Singkat Kaelyn dan langsung menjauh dari Alta.
"Heheh. Maaf. Gimana reuninya? Seru nggak?" Shit. Kenapa Alta harus mengingatkannya lagi sih?
"Gue males bahas itu. lo udah makan? Gue laper nih." Alta melirik jam ditangannya yang sudah menunjukan pukul 10 malam.
"Kebetulan belum. Yaudah gue tunggu dimobil ya." Kaelyn mengangguk dan langsung bergegas menuju keruangannya untuk mengambil barang-barangnya sekalian pamit kepada Mila dan menelpon Shania mengajaknya bergabung.
Ku ingin kau tahu, ku ingin kau selalu
Dekat denganmu setiap hariku
Sudahkah kau yakin untuk mencintaiku
Ku ingin hanya satu tuk selamanya
***
Kaelyn dan Alta duduk lesehan disebuah warung tenda pinggir jalan. Entah kenapa Kaelyn ingin sekali makan sate padang dipinggir jalan. Sambil menunggu pesanan mereka datang Alta menceritakan semua hal yang terjadi selama tugasnya diluar kota. Tepat saat pesanan mereka selesai dibuat Shania dan Haris datang.
"Sakit otak lo. Jam sepuluh malem ngajak makan mana dipinggir jalan gini lagi." Gerutu Shania yang langsung mengambil posisi duduk disamping Kaelyn.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Bisa Memiliki
Novela Juvenil"Gue udah tau Al apa yang bakal lo bilang saat gue mengakui semua perasaan ini. Gue terlalu naif berharap lo bakal bisa jadi milik gue." Atara Azalea Kaelyn ntah ini cerita bakal berlanjut apa bakal sampe sini aja minta vote dan comment nya yaa read...