1

449 15 2
                                    

Alesha pov

Namaku Alesha Elfina Prasetya.
Aku adalah anak dari seorang pengusaha batu bara terbesar di Kalimantan dan seorang designer terkenal, walau begitu aku berpenampilan biasa-biasa aja ya kalo kata orang sih penampilanku kampungan. Aku punya seorang kakak laki-laki yang kata orang-orang bahkan kata temen-temenku sendiri gantengnya melebihi Zayn Malik, namanya Al-Azran Nico Prasetya.
------------

Hari ini adalah hari pertamaku jadi siswa kelas 10 di SMA Tunas Bangsa. Rasanya tuh males banget buat sekolah, ya biasalah habis libur panjang jadi masih males.

"Lesaaaaa buruann, udah jam berapa ini???" suara kak Azran. Toa masjid aja lewat kalo dia udah teriak begitu.

"Iyaaaa, nanti aku turunn bentar lagii" jawabku sambil mengenakan atribut MOS.

Setelah itu, aku bergegas keluar dari kamar dan turun kebawah. Aku langsung meminum susu yang udah disiapkan sama Bi Wati. Dirumah ini cuma ada kak Azran dan Bi Wati, dan Mang Ucup supir tercinta. Ya, walaupun aku jarang dianter jemput sama dia, Mama sama Papa sibuk jadi jarang banget buat pulang kerumah.

Setelah minum susu aku langsung bergegas lari ke mobil. Kak Azran udah nunggu dalem mobil dari tadi.

"Lama banget sih Les, udah siang juga"

"Maap" jawabku singkat.

Kak Azran membawa mobil dengan kecepatan tinggi menuju sekolahku biar aku gak telat.

-----
Sesampainya disekolah, aku langsung lari menuju lapangan yang ternyata udah banyak siswa baru yang pake atribut kayak aku.

"Hey, kamu yang baru dateng?! Sini kamu" Teriak salah satu orang yang memakai jas berlogo OSIS SMA Tunas Bangsa.

"Sa-saya kak?"

"Bukan! Tuh Pohon yang gue panggil! Ya elu lah, kan lu doang yang ada disitu!!"

Aku pun berjalan ke arah Kakak kelas itu, yang sepertinya OSIS.

"Ada apa ya ka?"

"Lu napa bisa telat?"

"Maap kak, saya kesiangan" ujar ku sambil menunduk.

"Alah, alesan lu kampungan banget dah" jawab kakak kelas yang keliatannya OSIS itu.

Gila ngeselin banget ya kakak kelasnya, ngebatin gue kalo lama-lama di MOS sama kakak kelas ini.

"Maap kak, tapi saya emang bener kesiangan"

"Yaudah, karena lu telat di hari pertama MOS lu dapet hukuman dari gue!" bentaknya.

"Hu-hukuman kak?" ujarku terbata-bata.

"Iya hukuman, lu dengerkan?dan Hukumannya lu harus ngambil semua sampah yang ada dilapangan"

"Hah?" jawabku kaget, gila aja ya udah penampilan kayak gini, disuruh ngambilin sampah, Ya Tuhan. "I-iya deh kak" sambungku.

Aku mengambil sampah dedaunan dan memasukannya di trash bag yang di kasih sama kakak osis tadi.

"Adaww" teriakku kesakitan karena kepalaku membentur sesuatu. Aku mendongakkan kepalaku dan aku mendapati seorang laki-laki yang memakai seragam putih abu-abu, sepertinya dia kakak kelas yang aku tabrak tadi.

"Kalo jalan itu jangan nunduk!!" ujar lelaki itu.

"Ma--ap, kak ga sengaja" ujarku.

"Enak aja lu maap-maap"

"kan ga sengaja kak"

"Iyasih,tapikan... Ah udahlah"

"Lebay banget dah" ujar ku berbisik dengan sinis.

"Gue masih bisa denger" ujarnya,lalu aku berjalan menjauh darinya.

Setelah selesai mengambil sampah yang ada disekitar lapangan, aku langsung kembali ke kakak kelas OSIS tersebut, lalu aku diperbolehkan untuk memasuki barisan seperti peserta mos lainnya.

'Kok aku galiat Abel ya? Bukannya dia SMA disini juga ?' Batinku.

Setelah beberapa menit berbaris, akhirnya kami dikasih tugas buat minta tanda tangan ke 10 kakak kelas yang bukan OSIS. Karena anggota OSIS disini menggunakan jas, jadi kami lebih gampang buat tau mana yang OSIS dan mana yang bukan.

Aku melewati koridor-koridor kelas. Setelah muter-muter nyari kakak kelas akhirnya, aku udh dapet sembilan tanda tangan kakak kelas. Tinggal satu kakak kelas lagi.

'Kakak itu aja kali ya?' Batinku.

Aku berjalan menuju dua kakak kelas, yang satunya sedang bermain hp dengan posisi duduk tapi, kakinya di atas. Dan, yang satu lagi duduk manis sambil minum jus.

"Per--misi ka, hmm boleh minta tanda tangan?" Ucapku meminta tanda tangan ke kakak kelas yang lebih sopan di bandingkan kakak kelas yang kakinya di atas itu udah keliatan dari kelakuannya kalo dia itu nyebelin.

Kakak kelas itu nengok ke aku dan jawab "boleh" kakak itu mengambil buku yang aku kasih. Tapi...

"Jangann!!!jangan yo!!" Ucap kakak kakak nyebelin sambil narik buku aku. Untung aja ga robek.

"Kenapa si al?"

Aku menengok ke kakak kelas nyebelin itu. Aku membulatkan mataku saat melihat wajah kakak nyebelin itu dari deket. Dan...

"Eloo??!?"

"Eluu?!?!?"

Ucap mereka bersamaan.
-------------

Haii guyss jangan lupa baca yang part berikutnya yaa
Vote sama komenin juga yaa
Teqi
#salamfamofiex

Love Can Change EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang