AKU 2..

23 2 0
                                    

Balik dari sekolah...Encik Yusuf mengambil seperti biasa..tepat pukul 2...petang..jika tiada aktiviti petang di sekolah...

"Aina,mari makan sayang..."ajak ibunya...

"Nanti ibu...Aina tukar baju dulu..."ibunya mengangguk...dan Aina melangkah ke biliknya...

Aina membuka laci bajunya untuk memilih pakaian...dan ketika itu dia seperti perasan ada balang tembikar di meja belajarnya...

"Apa tu??"

Dibelek...dan dibuka...didalamnya didapati seperti serbuk putih...cepat-cepat Aina tutup...

"Ainaa...tu abu mayat ku..."bisik suatu suara..Aina pasti itu suara Janet...dan ditepi tembikar itu terdapat satu alamat....

"Lorong Jongkoh,Jirat Cina..."

"Ini....

Aina berlari ke bawa mendapatkan ibunya di dapur...

"Ibu...nie tembikar abu mayat Janet dan alamatnya..."

"Aina dapat dekat mana...??"

"Aina naik atas tadi..sudah ada dekat atas meja belajar..ibu.."terang Aina...

"Apa bising nie??"tanya Ayah Aina...lalu Aina tunjukkan alamat dan balang tembikar itu....fahamlah Encik Yusuf sekarang...

"Takpe...lepas makan..kita pergi...kita kena selesaikan hari ini jugak..."kata putus ayahnya...
*********

"Semoga awak tenang Janet di sana..."luah Aina di kuburan Mike..balang tembikar yang berisi abu mayat Janet telah ditaburkan oleh penjaga di situ..Aina dan ibubapanya hanya melihat....

"Sudah kita pulang..."arah Encik Yusuf..dia tak mahu berlama di situ..dia takut Aina akan nampak yang bukan-bukan...maklum saja di sini jirat cina..mesti ada saja roh yang tidak tenteram...tak pasal anaknya menjadi mangsa...

"Aina...terima kasih..."lembut suara Janet..Aina senyum...sekarang dia sudah boleh puas hati...dari kejauhan seseorang memerhati tingkah laku Aina bersama keluarganya....

"Aina...awak jangan lupa saya..."bisik suara itu sampai ke telinga Aina..Aina yang mendengar terkejut sedikit..lantas dia menoleh ke kiri dan ke kanan..mencari-cari akan suara itu....
*********

"Wahai anakku,mengapa kamu seperti berduka??"tanya wanita yang linkungannya 30-an...dia tersenyum menawan dengan alis mata yang melentik...wajahnya putih dan berselendang putih dikepalanya...serta pakaian yang juga putih...

"Oh,ibu...Teruna rindukan seseorang..."jawabnya suara yang lirih...ada nada sedih di situ...

"Siapa dia,Teruna...??kamu sudah jatuh cinta dengan gadis kampung ini??"soal wanita itu...

"Tidak ibu...bukan...Teruna rindukan sahabat Teruna di masa Teruna kecil...kalau hendak diikutkan dia sudah besar dan cantik orangnya..."ujar Teruna kepada ibunya..dia membuang pandang di halaman rumah..rumahnya yang beratap nipah bercirikan rumah melayu lama...pokok-pokok dibuai angin lalu dipandang...

AKUWhere stories live. Discover now