NY ALI

8.3K 543 58
                                    

Ternyata ku perlukan cinta dari dirimu sayang
Barulah terasa ku bernyawa

***

Rintik hujan seolah bernyanyi bersahutan dengan kicauan burung yang bersembunyi diantara dedauan diranting pohon. Prilly masih bergelung dimimpinya. Nyenyak tentu saja ada pelukan hangat yang membuatnya lebih nyaman berada dalam alam bawah sadarnya, hawa dingin yang membungkus pagi membuat titik titik embun berbaris rapi dikaca jendela rumah.
Ini terlalu nyaman untuk bangun, bahkan matahari tak mau mengusik mimpi indah Prilly.

"Enggghhhh" lenguhan kecil keluar dari bibir mungilnya, sambil menggerak-gerakan kepalanya menyusup didada Ali.

"Pagi sayang,,,,," ucap Ali tersenyum membuka matanya, lalu mengecup pucuk kepala Prilly memeluknya lebih erat.

"Pagi,,,,,,,," jawab Prilly tanpa merubah posisinya.

"Kyaa aahhhhh Bundaaaaaàaaaaaaaa" baru seperempat menit Prilly menjawab "pagi" kemudian teriak kencang bangun dari tidurnya melihat Ali ikut tidur dan berbaring disampingnya. Kaget luar biasa, Prilly membungkam mulutnya melihat piyama doraemonya telah terlepas hanya tanktop yang tersisa. Sementara Ali hanya menutup kupingnya mendengar teriakan nyaring yang bisa merobek gendang telingannya, apa Prilly lupa kalau mereka sudah menikah? Ali bangkit dari tidurnya duduk sambil mengusap wajahnya.

"Sayang kenapa teriak? pagi pagi ini"

"Aa ngapain disini? itu kenapa gak pake baju?"

"Astaga sayang kita udah nikah, masa kamu lupa?"

"Hah? Nikah? Kapan?"

"Kemarin" wajah Prilly nampak sedang berpikir sepertinya sisa sisa rohnya masih berkelana dialam mimpi. "Nikah? kemarin? berarti tadi malam first night dong? dan kalau itu berarti gue itu,,,, " batin Prilly sambil menggeleng pelan, Prilly menggigit bibir bawahnya mencoba menarik selimut yang masih menutupi kakinya, 1, 2, 3.

"Kyaaaaa" lagi lagi Ali menutup telinga, ahh Prilly kenapa sih hobby teriak teriak gitu, tangan Ali membungkam mulut Prilly hingga Prilly hanya berdesis karena mau teriak tertutup telapak tangan Ali.

"Ssst kamu kenapa sih? ko teriak lagi?"

"mphhmphhh"

"ok Aa lepas tapi janji gak teriak" Prilly mengangguk.

"Huh"

"Kenapa ko teriak lagi?"

"Abis kaget, bangun pagi-pagi ada Aa disini terus aku udah gak pakai baju terus pas Aa bilang kita udah nikah aku cek celana aku takut udah gak pake celana, dan iyakan aku kok gak pake celana. Aa gak apa-apain aku kan?" tanya Prilly dengan wajah memelas, jujur Ali ingin tertawa terbahak melihat keparnoan Prilly. Ditambah memang tadi malam Ali yang buka piyama sama celana panjang Prilly, maklum lah grepe-grepe dikit dan akhirnya Prilly hanya pakai tanktop dan CD.

"Enggak ko kan Aa tidur, yaudah sih mungkin kamu lupa tadi malam ngelindur, mana morning kiss nya?" tanya Ali mendekat kearah Prilly hingga Prilly bersandar pada headboard, aduh jantung Prilly seperti Aerobik ini deg-degan, apa orang nikah mesti ciuman yah pagi-pagi. Prilly memejamkan matanya merasakan sesuatu yang basah dan lembut menyentuh bibirnya, perlahan memagutnya pelan. Tangan Prilly berpindah pada leher Ali hingga tubuh Prilly melorot kebawah tak lagi bersandar diheadboard melainkan tergelar dibantalnya dengan Ali yang sudah menindihnya. Ada sesuatu yang mengganjal diperut Prilly dan itu sangat mengganggu ditengah ciuaman panas Prilly melepasnya. Pasti pipinya merah tanpa sadar Prilly lebih agresif dipagi hari.

"Kenapa?" tanya Ali heran, sambil masih menindih tubuh Prilly kedua tangannya ia gunakan untuk menopang berat tubuhnya sebagai tumpuan.

"Aa, ko ada yang ganjel diperut Ii gak enak " jawab Prilly polos. Ali yang gemas tertawa jahil lalu meraih tangan Prilly yang masih menggantung dilehernya mendekatkannya pada sesuatu yang menyembul dibalik boxer Ali.
Mata Prilly melotot sempurna sesuatu yang asing dan eerrg menggelikan teraba olehnya walau diluar boxer, berulang kali Prilly menelan ludah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 28, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SEDETIK LEBIH ketika waktu tak tergantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang