Look at Me, Please !!!!!

36.7K 1.6K 61
                                    

"Kondisi Ginjalmu tidak terlalu baik, Om harap kamu lebih memperhatikan kesehatanmu Kiara..."
Hasil pemeriksaan ini adalah satu dari sekian kabar buruk yang diterima oleh gadis manis yang sekarang sedang termenung di tepi pantai sambil memandangi matahari terbenam dihadapannya...

Pagi harinya diawali dengan pertengkaran sengit dengan Bunda, yang berakhir dengan satu tamparan keras yg dilayangkan Ayah tercinta... Seakan belum cukup semua kesakitan itu... Kekasih yang dicintainya, yang berjanji akan selalu mendampingi dan tidak akan pernah meninggalkannya, memutuskan untuk mengingkari janjinya, karena gadis cinta pertamanya lebih membutuhkan dia, yang membuatku semakin sakit ialah gadis cinta pertamanya itu adalah Mbak Laraz ... Dan hari ini ditutup dengan hasil pemeriksaan salah satu ginjalnya yang bermasalah...
Tidak ada suara isakan yang terdengar, karena gadis itu menangis dalam diam. Hanya air matanya yang terus mengalir membasahi pipi mulusnya yang sedikit memar akibat ditampar sang Ayah...
Cukup lama ia bertahan dengan kondisi seperti itu, sampai akhirnya tubuh gadis itu mulai bergetar dan suara isakan yang memilukan mulai terdengar... Yah... Sekuat apa pun ia mencoba untuk bertahan, semua kenyataan itu terlalu menyakitkan...

Alunan suara merdu Beyonce yang melantunkan Listen, mengakhiri tangisan gadis itu... Tanpa melihat siapa yg menghubungi, ia langsung menonaktifkan handphonenya, ia berdiri, merapikan pakaiannya dan membersihkan celananya setelah itu dengan langkah gontai ia berlalu meninggalkan pantai yang menjadi saksi bisu kesedihan dan kesakitannya...
----------------------------------------------------------

"Ayah dan Bunda mencariku ? Maaf aku baru pulang...." Ucap Kiara sambil menunduk di hadapan kedua orang tuanya yang sedang duduk di ruang keluarga.

"Duduk ! Ada yang harus kita bicarakan..." kata Ayah.
Aku pun duduk didepan mereka, tak lama kemudian Mas Ave dan Mas Adrian datang bergabung bersama kami di ruang keluarga...
Ayah tiba-tiba menyodorkan sebuah kertas yang isinya adalah hasil pemeriksaan yang menyatakan bahwa ginjalku cocok untuk menjadi donor untuk Kak Laraz... Bunda dan kedua Kakak lelakiku terlihat sangat bahagia dan Raut wajah Ayah terlihat sangat lega karena berita ini. Sementara aku, berita ini seperti vonis hukuman mati bagiku... Tapi tidak ada satupun diantara mereka yang memperhatikan ekspresiku... Kucoba untuk mengatur ekspresiku sedatar mungkin, ku beranikan diri untuk menatap Ayah...

"Ayah, tidak bisakah kita mencari donor yang lain ?? Aku mohon, sekali ini, hanya sekali ini, tolong aku... Aku tidak bisa mendonorkan ginjalku untuk Mbak Laraz..." Air mataku tak dapat ku bendung lagi, aku berharap sedikit saja Ayah akan mempertimbangkan permohonanku... Ku lihat Ayah sangat terkejut mendengar apa yang ku katakan, sedangkan Bunda kini menatapku dengan tatapan marah dan penuh kebencian. Mas Adrian dan Mas Ave, terlihat mengepalkan kedua tangan mereka, dengan tatapan tajam mereka menatapku. Mendapat reaksi seperti itu, aku sangat ketakutan, tanganku gemetaran dan hal itu merambat keseluruh tubuhku, aku terlalu takut membayangkan apa yang akan mereka lakukan terhadapku sekarang....

Suasana hening ini tidak berlangsung lama... Ayah tiba-tiba saja menggebrak meja... "Apa katamu ? Kau tidak mau mendonorkan ginjalmu ? Apa kau sudah lupa dengan perkataan ibumu tadi pagi ? Satu-satunya alasan keberadaanmu di dunia ini adalah karena Laraz... Laraz membutuhkan ginjalmu, laraz membutuhkan darahmu, laraz membutuhkan sum-sum tulangmu... Itulah alasannya... Apa kau pikir karena kami mengijinkan kau menikmati hidup, itu berarti kau dapat bertindak seenaknya ?? Ini pertama kalinya ayah bicara panjang dihadapanku, tetapi kenapa justru perkataan yang menyakitkan yang harus kuterima...

"Aku mohon Ayah.... Bunda, Mas Ian, Mas Ave, aku mohon... Tolong jangan paksa aku, tolong kabulkan permohonanku ini... Aku benar-benar tidak bisa mendonorkan ginjalku untuk Mbak Laraz... Aku mohon !!!! Aku berusaha untuk bertahan, air mataku terus mengalir, aku tidak bisa menghentikannya... Ya Tuhan.... Tolong aku, tolong lembutkan hati Ayah, Bunda, Mas Ian dan Mas Ave... Aku terus memohon dalam hatiku....

Look At Me, Please !!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang