MAAF, AKU HARUS PERGI !!!

25.6K 1.3K 39
                                    

Dear diary....

Sejak kemarin rasa sakit itu tidak mau hilang... Pusing, mual dan kemudian muntah, itulah yang terjadi ketika serangan rasa sakit itu terasa di kepalaku.... Dan semua itu terjadi sejak beberapa hari yang lalu, aku lupa kapan tepatnya... Ah... Satu lagi, aku sering kehilangan fokus pandangan, dan menjadi pelupa... Semua itu terjadi sesaat setelah rasa sakit dikepalaku mereda....

Karena itu aku putuskan untuk menuliskan semua yg kurasakan, aku takut tidak bisa mengingatnya dengan baik...

Akhir-akhir ini aku sering bermimpi indah... aku merasa bahagia sekalipun hanya di dalam mimpi, setidaknya aku pernah merasakan disayangi mereka sekalipun itu sekali lagi hanya di dalam mimpi... Sekarang ini, aku sudah menyerah, aku tidak akan memaksa lagi...

Aku lelah... Benar- benar lelah !!! Aku, ingin tidur yang lama kalau bisa aku tidak ingin bangun lagi... Aku takut akan membenci mereka... Karena itu aku ingin pergi secepatnya, sebelum rasa sayang dan cintaku berubah menjadi benci...

Aku tahu waktuku tak banyak lagi... Yang harus ku lakukan sekarang hanyalah menunaikan tugas terakhirku untuk menyelamatkan mbak Kinan... Tapi itu tidak akan terjadi kalau mereka tahu tentang kondisiku... Aku harus mempersiapkan semuanya agar supaya semua bisa selesai dengan baik... Aku bisa pergi dan mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan...

Peluk aku Tuhan...

Ini terlalu menyakitkan...

......................................................................

Suster Nina POV

"Ya Tuhan.... Apa yang sudah kami lakukan ??? "

"Gadis itu... Dia pasti sangat marah, buktinya dia tidak mau memberikan kami kesempatan untuk menolongnya... Tindakan operasi pun tidak akan bisa menyelamatkannya..." ujar suster Nina dengan lirih sambil menyusut air matanya...

Dengan berat hati suster Nina melangkahkan kakinya untuk menemui keluarga gadis itu... Dia harus menyampaikan pesan terakhir Kiara untuk keluarganya... Keluarga yang tidak pernah mengakui keberadaannya....

"Aku harap mereka tidak akan terlalu sedih dengan kenyataan ini... Seandainya saja mereka peduli, mungkin mereka akan sangat sedih, tapi kenyataannya mereka kan tidak peduli...." ucapnya dalam hati...

.......................................................................

Tidakkkk.... Anda pasti sedang berbohong !!!! Apa maksud anda melakukan semua ini ? Dia bahkan belum sadarkan diri sejak seminggu yang lalu... Anda pasti berbohong !!!! Aku akan melaporkanmu pada atasanmu suster... Dengan tatapannya yang tajam dan penuh intimidasi, Pria itu menatap Suster Nina... Dia benar-benar marah mendengar perkataan suster Nina tadi...

"Sebenarnya Nona Kiara sempat sadar selama 15 menit kemarin malam... Saat itu aku yang berjaga diruangannya... Aku ingin menghubungi kalian tapi dia melarangku, dia bilang waktunya tidak banyak... Dia memintaku untuk menyampaikannya pada kalian... Aku tahu kalian tidak akan percaya begitu saja, karena itu aku merekam semuanya... Kalian bisa melihatnya sendiri, saya sudah menyimpan file rekamannya di flashdisk ini..." Setelah meletakan flashdisk itu, suster Nina pun segera keluar dari ruangan itu...

Sebelum pergi, dia menatap ruangan itu dengan sendu "Semoga belum terlambat bagi kalian untuk menyadarinya"... Lirihnya, kemudian di berbalik dan segera menuju Nurse Station, tempatnya untuk berjaga...

........................................................................

Bunyi kode peringatan menggema di sepanjang koridor ruangan ICU, tempat Kiara di rawat... Keadaan yang tenang itu berubah menjadi kacau dan penuh kepanikan... Para suster dan dokter berlarian dengan panik, menuju ruangan itu... Cardiac Arrest itulah yang terjadi, Jantung Kiara berhenti berdetak...

Akhirnya gadis itu benar-benar menyerah... Pembengkakan di otak, kemudian infeksi lambung dan kerusakan parah diginjal sebelah kanannya membuat kondisinya sangat buruk... Bahkan Tim Dokter yang ada tidak bisa berbuat banyak !!!

Alat kejut jantung yang digunakan sudah mencapai batas maksimum, namun tidak ada reaksi yang berarti... Monitor itu tetap menunjukkan garis lurus, dengan bunyi datar monitor yang menyertainya...

Semua kesakitannya baik secara fisik maupun hatinya, tidak akan lagi membuat gadis itu menangis..... Dia telah mengerahkan semua usahanya untuk membuat mereka melihat dan menyadari keberadaannya, namun semua itu seakan sia-sia saja karena sampai detik terakhir hidupnya dia tetap sendirian... Tidak ada yang menunggui bahkan sekedar untuk menjenguk, sejak awal kesendirian dan kesepian telah menjadi teman abadinya... Itulah sebabnya ketika ia memutuskan untuk menyerah, ia tidak membutuhkan waktu untuk memikirkan keputusannya...

................................................

Bunda.... Jangan begini... Disini tempatku sekarang... Disini, Ayah dan Bunda begitu berbeda... Kalian sangat menyayangiku, dan demi apapun aku tidak mau menukar semua kebahagiaan ini. Aku sudah menantikannya cukup lama...

Dengarkan aku... Aku tidak akan kembali lagi, tapi aku akan menunggu kalian disini... Aku berharap kalian akan hidup dengan lebih baik lagi setelah aku pergi, tidak ada alasan lagi untuk tidak bahagia... Mbak Kinan akan menjadi satu-satunya Putri kalian... Aku hanya berharap bahwa aku akan mendapat tempat dalam ingatan kalian bahwa aku pernah ada dalam hidup kalian...

Tersenyumlah Bunda... Maaf, aku harus pergi... Gadis itu berbalik dan berjalan menjauh meninggalkan seorang wanita paruh baya yang memandangi kepergiannya dengan air mata berderai... Tangisan wanita itu begitu sarat dengan penyesalan, penyesalan yang datang terlambat.

"Bunda... Bangun Bun... Jangan seperti ini.... " Pria itu menatap isterinya yang masih tidak sadarkan diri itu, tetapi air matanya tidak berhenti mengalir dari mata yang terpejam itu...

Menyesalpun kini tidak akan berguna lagi... Terlalu terlambat bagi mereka untuk menyadari kesalahan yang mereka lakukan... Bahkan untuk sekedar minta maaf pun mereka tidak akan bisa lagi...

.........................................................

Tebing itu kini begitu ramai... Ada banyak orang dengan pakaian putih yang berbaris di tepi tebing, didepan mereka seorang anak perempuan sedang memeluk guci berisi abu dari gadis yang sedang tersenyum dalam foto yang sedang dipeluk oleh seorang anak laki-laki yang wajahnya telah basah dengan air mata... Hari ini mereka akan menaburkan abu gadis itu sesuai dengan permintaan terakhirnya...

Gadis itu dihantarkan oleh orang-orang yang menyayanginya di tempat peristirahatan terakhirnya... Bukan keluarga terdekatnya tetapi keluarga yang ditemukannya dalam perjuangannya untuk diakui oleh mereka yang disebut sebagai Keluarga... Sementara orang-orang yang adalah keluarga gadis itu hanya bisa memandang dari jauh semua prosesi penaburan abu gadis itu...

Satu persatu orang mulai meninggalkan tebing itu... Bagi mereka Kiara akan selalu hidup dalam kenangan mereka... Kiara yang mereka kenal telah mengajarkan arti perjuangan yang sesungguhnya... Meskipun harus tersakiti tapi dia tidak pernah mengeluh, sekalipun menyakitkan dan tidak sesuai dengan yang diharapkan, setidaknya dia telah berusaha...

Kadang kita mengabaikan sesuatu yang ada di dekat kita untuk mengejar sesuatu yang jauh dan sulit tergapai...

.........................................................

"Bunda.... Ayah.... Maafkan aku !!! Aku akan mengabulkan keinginan kalian. Setelah ini kalian boleh mengambil ginjalku untuk Mbak Kinan... Satu permintaanku, jika kondisiku semakin memburuk, tolong biarkan saja, jangan melakukan apa pun untuk menyelamatkanku... Aku, sangat lelah dan hal yang paling aku inginkan sekarang adalah beristirahat... Ah... Satu lagi... Aku ingin dikremasi... Hal lainnya kalian tidak perlu khawatir suster Nina yang akan mengurusnya...

Aku rasa itu saja.. Baru bicara sebentar tapi rasanya seperti habis melakukan orasi... Aku benar-benar lelah...

Omma, Appa... Saranghae !!!!

.................................................................

End

Look At Me, Please !!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang