Chapter 2

3.1K 207 1
                                    

Don't like YAOI??? DON'T READ!
OK, Happy reading & I hope you like guys \(^o^)/
.
Luhan POV
"Cha... sudah selesai Lulu. Ehh wae-waeyo? kenapa kau menangis eoh?" kata Sehun hyung sambil menghapus air mataku.

"Mianhae hyungie hikss... mianhae" kataku
"Mianhae? Waeyo ?" tanyanya bingung.

"Mianhae karena hanya membuatmu tersiksa dan menderita setiap ada disekitarku.
Mianhae karena setiap berada didekatku kau merasa terganggu hikss hiksss" kataku sambil menangis tertunduk.

"Aniya Lu, aku tak merasa keberatan setiap membantumu, aku tak merasa terganggu. Justru aku merasa senang, dan setiap aku berada disampingmu aku merasa senang dan tenang, jadi aku mohon padamu jangan berkata seperti itu lagi ne My Deer" katanya.

"Ummm" kataku tersenyum sambil mengangguk
"Gomawo telah menjadi hyungku yang paling baik" kataku lagi sambil memeluknya.

"Ne Lulu-ah" jawabnya sambil membalas pelukkanku.

Terima kasih ya Tuhan karena kau memberi setitik kegembiraan padaku ditengah penderitaan yang ku hadapi. Aku juga mengucap syukurku karena kau memberi hyung yang sangat menyayangiku. Sekarang aku tahu, bahwa kau tak membenciku hanya memberi cobaan padaku. Dan aku percaya aku dapat melewatinya.
Luhan POV End
.
Sehun POV.
Kupeluk Luhan dengan hangat. Kucurahkan seluruh kasih sayangku padanya. Tak pernah sedikitpun aku merasa direpotkan oleh Luhan, justru dengan membantunya seperti ini, aku ingin ia tahu bahwa aku sangat menyayanginya dan mencintainya walaupun aku tahu hanya aku saja yang merasakan rasa itu semua. Saranghae Luhan-ah, My Deer Lulu.

"Eum, kajja. Akan kubuatkan masakan yang enak untukmu. Lulu-ah temani aku memasak ya " kataku sambil mendorong kursi rodanya menuju dapur. Ia pun hanya tersenyum sambil mengangguk menjawab perkataanku. Emm, aku sangat suka ketika melihat dia tersenyum, sangat manis menurutku.

Ku ambil segala macam perlengkapan masakku dari dalam kulkas, ku lirik kearah Luhan yang memandangku, ia hanya tersenyum sedari tadi, aku juga tak tahu apa yang dipikirkannya sehingga ia tersenyum begitu.

"Lulu apa yang kau pikirkan sedari tadi sehingga membuatmu tersenyum tersenyum begitu sedari tadi?" kataku akhirnya.

"Aniya... aku hanya merasa beruntung mempunyai hyung sepertimu. kurasa hyung sepertimu hanya ada satu didunia dan itu hanya kau. Dan aku belum siap kehilanganmu jikalau kau nantinya tinggal dengan pasanganmu dan aku akan kesepian" katanya.

"Aigoo Lulu kau ini berlebihan sekali. Tapi terimakasih atas pujiannya dan juga kamu, aku tegaskan ya, aku tak akan membiarkanmu kesepian, aku akan terus menemanimu dannnn, aku tak akan menikah sebelum kau, arraseo!" kataku sambil tersenyum padanya.

"Kau ada ada saja hyungie" katanya sambil tersenyum lagi..
.
A Few Minutes Later.....
"Caa,,, Makan yang banyak ne" kataku sambil memberikan hasil masakanku padanya.
"Atau perlu aku suapin???" lanjutku lagi.

"Ani, tak perlu hyungie. Tanganku sudah mulai bisa bergerak. Aku bisa mencoba sendiri kau tak perlu membantu arra?" katanya.

"Ne arasseo" jawabku sambil tersenyum. Beginilah rusa kecilku, tak mau dianggap lemah olehku.

Luhan pun mulai memasukkan makanan secara perlahan dengan tangannya. Aku tahu, pasti sangat berat untuknya memiliki tubuh yang tidak dapat digunakan secara normal. Ia harus berusaha keras agar bisa melewati masa masa beratnya ini.

Ini akibat kejadian beberapa tahun yang lalu. Saat umur luhan itu 16 tahun, dengan nekat luhan sedang melakukan hobby-nya, yaitu balapan motor dan pada saat itu juga luhan mengalami kecelakaan itu, ia tabrakan saat balapan itu dan tak lama setelah kejadian itu, appa-ku langsung menuju tempat kejadian. Dan asal kalian tahu, pada saat itu, appa juga mengalami kecelakaan, diduga kecelakaan itu terjadi karena mobil yang dikendarai appa melewati batas kecepatan. Dan pasti kalian tahu apa yang terjadi, ya appa-ku meninggal. Ia meninggalkan kami sendiri.
 

     Perasaanku saat itu campur aduk bingung harus berbuat apa. Appa yang kini telah tiada, keadaan Luhan yang begitu buruk.

Menurutku, itu terjadi begitu cepat. Tak pernah terpikirkan olehku kejadian seperti ini akan terjadi dalam hidupku. Ingin rasanya aku menyalahkan Tuhan saat itu, mengapa Ia tega memberikan cobaan pada saat bersamaan? kadang aku berpikir , apa kesalahanku dikehidupan sebelumnya begitu fatal sehingga aku yang sekarang yang mengalami penderitaan ini?
Dan pada saat pemakaman appa, datanglah seorang yeoja paruh baya yang telah lama tak kulihat- eommaku. Eommaku datang dan langsung menangis ketika mengetahui apa yang terjadi pada appa. Cara eomma menangis membuat aku bingung, mengapa ia menangis begitu jika pada tahun-tahun sebelumnnya ia meninggalkan kami dan appa?. Pertanyaan itu bahkan belum ku ketahui jawabannya sampai sekarang.

Setelah appa meninggal eomma hidup bersama kami, hidup yang ku harap akan membaik ternyata diluar dugaan. Kehidupanku dan luhan tetap buruk. Eomma yang terus menekan luhan, membuat keadaan luhan memburuk. Aku tak tahu kenapa, setiap berbicara dengan eomma, luhan merasa ketakutan. Bahkan menatap eomma saja tak berani. Jika eomma berbicara padanya, tubuhnya pasti bergetar. Aku bisa merasakan ketakutan yang luar biasa dalam tubuh luhan.
Dan karena itulah, aku akan terus berada disamping luhan agar ia tahu, bahwa masih ada orang yang sayang padanya.

"Wae??" tanya Luhan membuat lamunanku buyar seketika.
"Aniyo makan yang banyak ya" kataku sambil tersenyum. Ia hanya tersenyum dan melanjutkan makannya.
Syukurlah sedikit demi sedikit keadaan Luhan mulai membaik. Aku mulai mengajaknya terapi dengan segala cara aku membujuknya agar mengikuti kemauanku itu, dan tentu ia menurutinya, ia mau terapi. Dan lihat keadaannya mulai membaik tangannya bisa gerak. Walaupun hanya sedikit demi sedikit. Aku percaya, tinggal menunggu waktu luhan pasti akan sembuh.
Sehun POV End
.
.
Author POV
"Yak! Apa yang kau lakukan eoh?" teriak yeoja paruh baya itu pada anaknya.
"Aku hanya memasak untuk Luhan, eomma" jawabnya lembut.
"Mwo? Memasak? Untuk apa kau memasak untuk namja cacat yang tak berguna seperti dia!!" teriaknya sambil membanting piring yang luhan pegang.

"Eomma!!!" teriak namja yang bernama Sehun itu. Sedangkan Luhan, ia menunduk, tubuhnya kembali bergetar.

"Mwo? Kau mau berbuat apa?"
"Eomma! Eomma sungguh keterlaluan! Kali ini aku tak bisa lagi memahami eomma! Aku gak tahan lagi hidup dengan eomma!!" kata Sehun sambil berlari menuju kamarnya.
Ia mengemasi pakaiannya kedalam tas kecilnya. Kemudian ia beralih kekamar Luhan dan mengemasih baju Luhan juga.
"Kajja Lulu-ah" katanya sambil mendorong kursi roda saengnya keluar dari rumah tempatnya tinggal selama ini. Luhan hanya bisa diam pada saat itu.

Kini Luhan dan Sehun berjalan ditengah jalan yang dipenuhi pejalan kaki yang lain.

"Hyungiee"kata Luhan.

"Wae?".

"Mengapa kau berbuat seperti ini?".

"Aku tak tahan jika melihat kelakuan eomma yang begitu terus setiap harinya" jawab Sehun sambil terus mendorong kursi roda Luhan.

"Kau menyianyiakan hidupmu hyungie"kata Luhan dan pada saat itu, kursi roda Luhan berhenti, Sehun beralih kehadapan Luhan dan berjongkok.

"Tidak akan. Tidak akan. Ini adalah pilihan tepat yang pernah kubuat, dan asal hidup terus bersamamu, aku tak akan menyesal." Jawab Sehun tersenyum.

"Justru itu hyungie. Setiap melihatmu melakukan hal-hal yg menurutku tidak perlu kau lakukan aku merasa sedih, aku selalu saja membuatmu susah. Segala yang berhubungan dengan hidupku pasti akan berdampak buruk bagimu. Aku sungguh tak tahan jika begini terus hyungie hikss" kata Luhan sambil menangis.

"Aigoo saengku yang tampannya mengalahkan aktor favoriteku Song Joong Ki, mengapa kau berkata seperti tu lagi? Kan aku udah pernah bilang, aku tak merasa kesusahan setiap didekatmu. Asal berada didekatmu, aku dapat menjalani hidupku ini" kata Sehun tersenyum sambil menghapus air mata Luhan.

"Yak!! Kau ini, kau membandingkanku dengan si Tuan Aktor mu itu. Yah sudah pastilah aku jauh lebih tampan darinya. Kau ini bagaimana sih.." jawab Luhan.

"Ahh ne,, ne . Kau adalah orang tertampan di dunia ini".

"Memang" jawab Luhan percaya diri lalu merekapun tertawa.
.
.
.
.
TBC?
Vote and Coment!

MY SPECIAL DEERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang