Aku terbangun dari tidurku, teman-temanku yang kemarin berada di kamarku telah pulang ke rumahnya masing-masing.
Aku meraih ponselku dan mencoba membuka lagi pesan yang kemarin, aku kaget, bagaimana mungkin? Pesan itu menghilang, aku ingat aku tidak menghapus pesan itu, tapi.. ah sudalah, lagi pula lebih baik pesan itu hilang dari pada aku terus menerus membacanya dan membuatku parno.
Aku beranjak dari kasurku, aku lupa hari ini aku harus sekolah.
___Aku berjalan menuju sekolah dengan terburu-buru, aku merasa sesuatu mengikutiku, sesekali aku menengok ke belakang untuk memastikan bahwa tidak ada orang yang mengikutiku.
Aku berlari menuju kelas dan langsung duduk di sebelah montana. Aku mengatur nafasku yang tidak teratur karena berlari lalu menenangkan diri dan pikiranku.
Montana's POV
Akhir-akhir ini aku bingung dengan tingkah lalu Liz, dia menjadi sering bengong dan juga, hari ini dia datang dengan berlari seperti dikerjar setan. Aku takut dia mengalami sesuatu yang tidak baik, atau mungkin dia sedang mengalami masalah keluarga? Lebih baik aku menanyakan langsung kepadanya.
"Liz lo kenapa sih? Dateng-dateng ngos ngosan kayak dikejar setan, terus lo jadi sering banget bengong, lo mikirin apa sih? Ada masalah? Kalo ada masalah cerita dong ke gue."
"Gue gapapa."
'Singkat amat jawabnya ya' gumamku dalam hati.
"Beneran gapapa?"
"Iya."
Ah mungkin dia belum berani menceritakan masalahnya.
Semoga dia baik-baik saja deh.Liz's POV
Aku tidak ingin sahabat-sahabatku masuk ke masalahku dan malah menjadi korban teror ini.
Mungkin untuk sementara ini aku harus menjauhi mereka demi kebaikan mereka, semoga mereka mengerti dengan keadaanku.
___Selama pelajaran aku hanya terdiam memikirkan teror ini. Apa karna aku menelepon nomor itu? Tapi, apa hubungannya? Apa maksudnya menemaniku?
"Liz, coba ulang yang baru ibu jelaskan."
Aku hanya terdiam memaku ditempatku, bahkan aku tidak tahu apa yang baru ia jelaskan.
"Liz, silahkan keluar kelas! Saya dari tadi menjelaskan panjang lebar dan kamu tidak menanggapinya?! Keluar!"
Aku beranjak dari tempat dudukku dan menuju keluar kelas dengan muka flatku yang masih memikirkan teror itu.
Diluar kelas aku duduk di lantai sambil memeluk lututku dan masih terus berpikir, orang-orang yang lalu lalang tidak aku tanggapi sama sekali, bahkan bukannya meminta maaf kepada guruku, aku malah memikirkan yang lain. Aku butuh teman untuk menceritakan semuanya, tapi aku takut aku malah membawa mereka ke dalam masalahku ini.
Aku meraih ponsel di saku bajuku, ada sms masuk, aku membukanya dan melihatnya 'ini baru permulaan sayang, aku bahkan belum beraksi langsung tapi kau sudah sangat ketakutan hahaha'.
Dia lagi dia lagi, mengapa dia selalu mengganggu hidupku? Aku harus berani menanggapi makhluk sialan itu.
_________________________________________
Don't forget to vote and comment♡
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO ARE YOU?
Mystery / ThrillerLiz, gadis yang ceria dan sangat mudah bersosialisasi tiba-tiba menjadi murung dan menutup diri. Sahabatnya mencoba untuk menghibur Liz tetapi usahanya sia-sia, Liz malah menjauhi sahabatnya dan menjadi sangat tertutup. . . . . . . . . . Apa yang te...