Tumbal dari desa

7K 503 16
                                    

Di balik bukit dengan pepohonan hijau, terdapat sebuah desa. Desa yang terkenal dengan kemakmurannya. Konoha.

Para penduduk percaya bahwa segala berkah panen yang mereka dapat adalah pemberian roh gunung, Nurarihyon, sang pemimpin para Yokai.
Setiap musim berganti para penduduk akan mempersembahkan hasil panen mereka dalam sebuah gua dengan batu besar yang menutupi lubang keluar. Nurarihyon-sama tingga di sana.

Namun, terkadang akan tiba masa dimana bencana datang. Para penduduk akan bersujut di depan gua, menyembah batu yang menutupinya. Memohon pada sang roh gunung untuk menyelamatkan mereka dari bencana. Dan Nurarihyon-sama akan mengabulkannya dengan sebuah syarat. Kadang syarat tersebut berupa tumbuhan atau hewan langka, terkadang benda kuno dengan sejarah panjang dan untuk keadaan terburuk, sesosok manusia.

Naruto hidup di sana, menjadi seorang anak buangan yang tak memiliki orang tua. Penduduk menganggap ia adalah monster hutan yang menyamar menjadi manusia. Beberapa warga melemparinya dengan bebatuan ketika berjalan di keramaian, di siram air ketika melewati rumah mereka. Anak-anak mereka selalu mengolok-olok dirinya. Sementara sisanya berprilaku seolah dia tak ada.
Maka dari itu ketika peramal desa mengatakan roh gunung meminta seorang manusia untuk di korbankan, Naruto lebih dari tau bahwa itu adalah dirinya.
.
.
.
.
Perjalanan menuju gua di hadiri oleh seluruh waraga dengan diiringi musik kas desa tersebut. Naruto ada di urutan depan nyaris paling depan jika saja tidak ada dua pria dewasa yang berdiri didepannya. Dua pria tersebut memangang sebuah tali yang ujungnya di ikatkan pada lengan Naruto. Menariknya seperti hewan ternak. Di belakannya Naruto dapat melihat beberapa warga membawa hasil panen mereka, beras, buah dan sayur, aneka daging, dan beberapa kain kualitas terbaik.

Naruto berhenti di depan batu besar dengan tali tambang yang melingkarinya lengkap dengan kertas-kertas mantra. Empat orang laki-laki dewasa mendorong batu tersebut dan membuatnya bergeser sehingga celah di dalam gua terlihat.
Naruto merasakan nafasnya tercekat ketika pendapati bahwa gua itu kosong. Seolah-olah persembahan yang selama ini di berikan para warga tidak pernah ada.

Satu persatu warga masuk menaruh persembahan mereka. Naruto merasakan jantungnya berdebar menyakitkan dalam rongga dadanya. Seorang wanita menepuk bahunya dan ketika ia menoleh Naruto mendapati istri kepala desa menatapnya dengan pandangan sedih.
"Maaf kan aku Naruto..." wanita tua yang bijak. Keluarga kepala desa adalah satu-satunya warga yang memperlakukan Naruto layaknya manusia biasa. Dan Naruto sangat berterimakasi untuk itu.

Tarikan tali di tangannya menyadarkan Naruto bahwa sebentar lagi ia akan di masukkan kedalam gua, iris birunya masih menatap istri kepala desa, wanita itu menatapnya dengan air mata yang menggenang. Naruto tersenyum bibirnya terbuka dan menggumamkan kata 'terimakasih' dan batu penutup guapun di geser tertutup. Memisahkan Naruto dari dunia yang ia tinggali selama ini.
.
.
.
Tbc

Nurarihyon *sasunaru yaoi*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang