Sosok sang Nurarihyon

5.3K 543 133
                                    

Naruto memejamkan mata, beberpa tetes keringan mengalir di pelipisnya dan tangannya bergetar.
"Cih! Kau mengganggu kesenanganku Suigetsu!'' Karin berkacak pinggang, dagu wanita itu terangkat memandang kesal Suigetsu dihadapannya.

Suigetsu tersenyum, ''aku tidak masalah jika kau ingin bermain-main dengan manusia itu karin. Tapi Nurarihyon-sama ingin melihatnya. Secepatnya!''

Naruto tertarik kebelakang ketika Suigetsu menarik salah satu lengannya dan membawanya menjauh dari ruangan Karin.
Pemuda itu menghentikan langkahnya di langkah kesepuluh mereka, ia menoleh kebelakan dan dengan bibir yang menyeringai dan berucap,
"Kau tau kan seberapa tak sukanya beliau menunggu?''
Karin menggigit bibir merahnya kesal dan tangannya mengepal. Namun kemudian mengikuti langkah Suigetsu dalam diam.

Mereka melangkah dalam keheningan. Naruto dapat merasakan detak jantungnya berlomba dengan derap langkahnya serdiri. Iris birunya menoleh ke belakang mendapati Karin yang menyeringai kearahnya.

Lidah wanita itu terjulur keluar, dengan satu jari berkuku merah runcing yang ditarik horisontal; membentuk gestur memenggal kepala.
Naruto terlonjak kaget, bibirnya memucat dan matanya berair hampir menangis dalam ketakutan
Karin terkikik mengerikan dan Naruto nyaris mewek.
.
.
.

"Nurarihyon-sama, saya membawa manusia itu tuan" Suigetsu berlutut di depan shóji, Naruto melihat Karin melakukan hal yang sama dan ia pun mengikutinya.

"Masuk"

Naruto tersentak, tangannya bergetar dalam ketakutan dan keringat kembali membasahi dahinya.
Di sebelahnya, Karin terkikik jahat, wanita cantik itu berkali-kali memberi gesture 'kau akan mati' ke arah Naruto yang pucat pasi.

Greek

Suigetsu menggeser shóji di depannya, Naruto menundukkan kepalanya serendah mungkin, mengabaikan kikikan Karin yang semakin melengking di telinganya.

"Perlihatkan wajahmu manusia!" Suara itu besar dan berat, menakutkan. Namun ia tak mengangkat kepanyanya, terlalu takut dengan sosok di hadapannya.
Naruto merasakan rambutnya ditarik kebelakang. Dari ujung matanya Naruto dapan melihat tangan pucat Suigetsu di helaian pirangnya.

"Turuti perkataannya jika kau tak ingin kehilangan kepala bocah'' bisik pemuda itu pelan. Naruto dapat merasakan tenggorokannya kesulitan menelan ludah. Ia ketakutan, namu perkataan Suigetsu membuatnya tersentuh. Ada yang peduli dengannya.

Sosok itu tinggi besar, tengan ramput orange dan rahang yang tegas, badannya kokoh berbalut baju perang lengkap dengan katana bertengger di pinggangnya.
'A..apa ini Nurarihyon-sama?!' Batin Naruto horror.
.
.
"Perlihatkan dia padaku Jugo'' Sebuah suara berat dan tenang berujar dari balik punggung pria besar bernama Jugo dan dalam sekejap Naruto merasakan ketakutannya menghilang, berbanding terbalik dengan detak jantungnya yg semakin menggebu-gebu. Memberontak keluar dari dadanya.

Jugo berbalik membungkuk meminta maaf, untuk kemudian menarik tangan Naruto berdiri. Naruto dapan merasakan kakinya lemas seperti jely, pasrah di tarik Jugo ketengah ruangan.
.
.
.

Ruangan itu besar dan indah. Tataminya tebal dan halus, menggesek kaki telanjang Naruto yang penuh luka dengan lembut.
Dindingnya di dominasi warna kuning, merah dan biru tua. Beberapa lukisan teratai dan ular hitam besar tergantung di didinding dan bonsai indah pada setiap pojok ruangan.

Pria itu duduk di sana. Dengan hakama gelapnya yang terbuka menampilkan dada bidang dengan kulit berwarna -ha? Abu?!' Naruto nyaris berteriak tak percaya.
Ada sepasang sayap di punggungnya. Hitam dan dan lebar seperti tangan tambahan.
.
.
.
Naruto ingat dulu istri kepala desa bercerita bahwa pemimpin para Hyokai, Nurarihyon-sama adalah sosok Ayakasi tua keriput botak tanpa rambut. Namun Nurarihyon-sama yang kini duduk di hadapannya jauh dari kata botak dan tua.

Nurarihyon-sama berdiri dari duduknya. Melangkah perlahan kearah Naruto tangannya berkuku runcing berwarna hitam pekat terulur mengcengkram rahang Naruto.

Cup

-dan Naruto kehilangan ciuman pertamanya.

Tbc

Nurarihyon *sasunaru yaoi*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang