Ali berlalu pergi ke dapur untuk memasak sarapan untuk istri dan anaknya.
Saat ia melewati kamar naisi ia membuka dan masuk sebentar untuk melihat buah hati nya.
Ali mendekati anak nya dan mengecup singkat kepala naisi yang masih tertidur"Bunda masak dulu ya nak, ayah kamu lagi sakit jadi bunda harus masak untuk kamu dan ayah kamu" ucap ali sambil tersenyum merasa geli atas ucapan nya yang beranggapan hari ini ia benar benar menjadi seorang istri.
Ali masih senyum senyum saat berjalan keluar dari kamar naisi
" adakah seorang istri yang badan nya sekekar ini" batinnya sambil tersenyum kegelianSkip..
Kini ali telah berada di dapur ia mengambil dan menyediakan semua bahan bahan yang ingin ia masak.
setelah ia merasa bahan bahan yang ingin ia masak sudah lengkap ia mulai menghidupkan kompor dan langsung memasak."Bismillahirohmanirohim, semoga masakan ku enak, walau tak seenak masakan istriku,ucap ali sambil menghidupkan kompornya.
Satu persatu bahan bahan masakan nya ia masukkan ke dalam wajan ia terus mengaduk aduk masakannya hingga matang
"Alhamdulillah selesai juga"
Ali mengambil wadah untuk nasi gorengnya, sebelumnya ia tak mencicipi nasi yang ia masak karna ia takut kecewa dengan rasa masakan yang ia masak biarlah ia cicipi saat bersama istrinya biar menjadi sebuah kejutan saat mendengar kata kata penilayan dari istrinya.
Ali menyajikan sarapan paginya di meja makan, setelah itu ia menuju ke kamar naisi untuk membangunkan anak nya karna hari telah semakin pagi."Sayang bangun nak udah pagi" ucapnya lembut
"Naisi sayang bangun" ulangnya lagi"Aaaa" naisi merengek manja dan ia tertidur kembali
Ali menggelengkan kepalanya melihat gadis kecilnya susah bangun pagi " ya ampun anak ayah kok susah banget bangun nya,jangan gini ah malu tau sama matahari masa lebih duluan matahari dunia bangun dari pada mata hari hati ayah, bangun nak"
"Antuk" ucapan singkat yang terdengar dari bibir gadis kecil itu
"Ayah gendong ya, yuk mandi dulu biar gak ngantuk lagi" ali membangunkan tubuh anak nya dan menggendok nya ke kamar mandi, "mandi dulu ya biar ngantuk nya hilang biar segar ya sayang" ucap nya sambil berjalan mengantarkan naisi ke kamar mandi.
Naisi menangis ia tak ingin mandi pagi karna ia merasa dingin
"Aaaa gak au andi" ucapnya sambil menangis."Kok gak mau,mandi pagi itu sehat nak, kita mandi ya" ali terus membujuk anaknya.
"Ya ampun nak susah sekali menyuruhmu mandi pagi, hari ini aku benar benar seperti menjadi seorang istri, ya allah terima kasih telah memberikan istri yang sabar untuk ku, iya dia sangat sabar menghadapi anak kami yang selalu menagis seperti ini di saat di suruh mandi pagi" batinnya.
"Ayolah sayang mandinya, bunda gak bisa mandiin kamu hari ini bunda kamu sakit nak" ucap nya terus membujuk naisi
ali menyiram perlahan tubuh naisi, naisi terus menangis hingga ali selesai memandikan nya
"Sayang nya ayah kok malas mandi sih, kayak kucing takut sama air" ucapnya sambil membalut tubuh naisi dengan handuk
"Dingin au yah"ucapnya gemetar
Ali tersenyum lembut dan langsung menggendong anak nya"dingin?" Tanya nya, " ayah peluk ya biar gak dingin"
Ali membawa anak nya ke kamarnya dan memakaikan bajunya hingga selesai.
"yuk ke kamar bunda yuk sayang, kita liat bunda"
Naisi hanya mengangguk, ali membawa naisi ke kamar mereka.
Ali membuka pintu kamar nya
"Halloo bunda, ucap nyaPrilly yang tertidur seketika terbangun mendengar suara lembut itu
Prilly menoleh kan badannya mengarah ke arah pintu"Ayah, naisi" ucapnya sambil tersenyum. "Cantinya anak bunda udah mandi, siapa yang mandiin?" Tanya nya kepada naisi berpura pura tidak tahu siapa yang memandikan naisi.
"Ayah unda" jawabnya singkat
"Naisi susah banget mandiin nya bunda, di suruh mandi pagi dia nangis nangis" ucap ali
"Aaahhaha, iya nak?" Tanya nya kepada naisi, ayah aja yang gak tau tiap pagi bunda ngadepin naisi ya kayak gitu"
"Anak ayah kok bandel, malas mandi lagi, iih jorok ah, jangan gitu ya nak kasihan bunda capek tau ngebujuk kamu" ucapa ali sambil mencubit lembut pipi chubby naisi.
"mmm iya yah" jawabnyA
"Bunda, ayah udah selesai masak lho, yuk makan dulu, capek tau masaknya"
"Enak enggak?" tanya prilly sambil melirik ke ali.
"Gak tau sih belum ayah cicipin bun"
"Kok gak di cicipin sih, awas ya kalau gak enak bunda kasi hukuman"
"Hukuman apa?" Tanya nya penasaran
"Ada deh, yuk makan bunda udah lapar ni, anak bunda pasti lapar juga kan.
"Hihi iya unda lapal anget" jawabnya sambil cengengesan.
Keluarga kecil ini berjalan menuju dapur untuk sarapan pagi