i - sampai kapan

454 15 1
                                    

"kamu kenapa?"

"aku gapapa kok."

sampai kapan aku akan terus berbohong dengan perasaanku sendiri?

aku terus dan terus mengucapkan hal yang sama, untuk membuat diriku percaya, bahwa aku tidak apa apa.

sampai kapan aku akan berbohong, berkata aku tidak apa-apa saat aku tau aku ingin pulang, masuk ke kamar, dan menangis sampai suaraku terisak?

ya, tentu dalam satu titik aku percaya bahwa aku tak apa.

kapan aku akan berhenti untuk melakukan itu, dan mulai untuk berbicara kebenaran?

itu apa yang pikiranku katakan

tapi, hatiku berkata beda.

setiap kali air mata sudah menggenangi bola mataku, aku hanya bersenyum dan berkata, "Aku gapapa."

namun sekarang, aku bahkan tidak bisa mempercayai diriku sendiri.

senyuman tentu bisa menutupi seribu rasa sakit

tapi, mata tidak pernah bohong.

untuk tersenyum dengan tulus, matamu juga harus ikut tersenyum.

gemerlap bagai bintang di malam hari.

tapi belakangan ini, hal yang aku rasakan adalah rasa hampa.

aku ingin senang, tapi aku sedih

tapi aku senang, lalu sedih

aku

merasa

kosong.

tentu, aku tak apa.

jangan percaya dengan apa yang aku katakan

itu semua kebalikan dari apa yang aku katakan.

semua itu berubah saat matahari sudah mengucapkan selamat tinggal dan bulan berkata halo.

disinilah aku terbaring, bertanya tanya tentang kehadiranku di kehidupan ini.

apa aku bermakna?

apa aku bahagia?

apa aku penting?

lalu aku tersadar, bahwa aku itu apa apa, bukannya gapapa.

— puisi ini cuman isi dari bagian pikiran gue yang terlalu penuh dan perlu gue tumpahin sedikit demi sedikit.

senin, 19 januari 2016.
;saphire
improviser: dixon

bintang disenja hariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang