L.O.L - Six

8 0 0
                                    

Luke's POV

Dan saat itu juga aku tercengang mendengar pembicaraan antara mereka dua. Calum? Yeah, cowok itu ada di rumah seorang Nadhira. Dan seperti yang kalian ketahui mereka agak sedikit yaa bisa dibilang musuh bebuyutan, sekarang dengan asyik-asyiknya mereka berdua sedang berbincang mengenai diriku. Diriku. Aku hanya mendengar sepatah kata yang Dhira ucapan Luke. Yas, just it.

Tapi sepertinya setelah aku datang dan duduk di Sofa bersama Calum dan Nadhira. Nadhira tampak canggung dengan keadaan ini. Akhirnya kecanggungan diantara kami mencair saat Calum mulai mengajakku dan Dhira untuk pergi mencari makanan keluar, di luar nampak hujan sangat lebat. Namun, kami bertiga nekat untuk pergi dan mencari sesuatu yang hangat.

Dhira diam tak bersuara dibelakang jok mobil, dia hanya sesekali melirik kearah depan. Sibuk dengan ponselnya. Ada apa dengannya? Apakah dia mengalami kebisuan?

***

Dasar bodoh, seharusnya aku berada di dalam kamar mendengarkan lagu bersama setumpuk Novel menye yang belum lama aku beli karena harganya yang sangat miring. Tapi, sekarang aku malah terjebak diantara dua anak band yang sedikit gila. Luke dan Calum. Aku duduk di jok belakang sambil memainkan ponselku untuk menutup kegugupanku karna Luke. Dia sempat melirikku dan aku menyadarinya. Namun, aku hanya terdiam dan fokus pada ponselku.

"Makan bakso aja ya?Kayanya enak," tutur Calum memecahkan lamunanku.

"Iya, Bakso. Ini aja Bakso Cak Man yang biasanya aku sama Denan kesini," Luke menjelaskan. Aku menyimak. Dada ini serasa sesak sangat sangat sesak. Calum melirikku lalu menatapku penuh makna. Aku hanya bisa menghela nafas perlahan.

"Apa dia tadi tidak mendengar kalau aku suka padanya. Atau dia pura-pura tidak mendengar dan sengaja membawa kata-kata Denan agar aku tersulut api cemburu?," batinku kesal kepada Luke.

"Udah kalian duduk aja, aku yg pesen," tutur Luke.

Aku terdiam memandangi wajah si Calum bopung, dia menaikan kedua alisnya sambil menjulurkan lidahnya. Luke datang dan menyikutku.

"Udah lama kita gak main bareng. Lo kemana si, Dhir?Gue kangen," godanya.

"Anjink. Iyalah kita ga main bareng udah lama. Lo kan sibuk sama pacar baru lo. Terus gue lo tinggalin. Apaan," batinku kesal sambil ngedumel gak jelas.

"Woy dijawab, malah diem aja," –

"Gue sibuk sama sekolah. Tugas gue banyak, hehe. Lagian lo juga sama Kak Denan terus, buat apa gue main sama lo," jawabku ketus.

"Jadi, intinya gue disuruh buat main sama lo terus nih?Jadi, lo cemburu kalau gue sama Denan berdua terus?," tanyanya

"Yes!," teriak Calum membuatku bisa mangkir dari pertanyaan Luke saat itu.

"Yes apaaan?," tanya Luke kesal.

"Baksonya datang lah, kampret. Gue laper!," ucap Calum dengan tampang rakusnya.

Hujan diluar sana sudah cukup reda. Aku, Calum, dan Luke balik ke mobil. Calum menginjak gas mobil dan menuju ke rumahku. Calum langsung berpamitan pulang. Dan tinggalah aku dan Luke di halaman depan rumahku. Dia sempat melirikku. Acuh tak acuh aku pun meninggalkannya. Namun, dia berhasil merampas tanganku.

"Kamu kenapa sih?," tanyanya.

"Gue gapapa," jawabku santai.

"Gue gapapa itu kenapa-napa. Terus ngapain kemarin lo nangis gitu?," tanyanya lagi.

"Gapapa. Lo gak berhak tau, Luke," jawabku super ketus.

"Lo kenapa sih? Cerita kalau ada masalah diantara kita. Jangan bikin gue bingung gini," –

"Balik lo sana,"—

"Dhir!,"—

"Dhiraaaaa sayangku!,"—

"Arkhhhgggg. Hey lo kenapa, adekku sayang?,"—

"AKU TERBANG SAAT LUKE MEMANGGILKU DHIRA SAYANG TAPI SEKETIKA LANGSUNG JATUH KETIKA DIA HANYA MENGANGGAPKU ADEKNYA, ADEK –SAYANG"—

VOMMENTS PLEASE YHA READERS AKUH!

I love youuh:* {} lama bgt ga update wattpad oey! KANGEN!:p

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 30, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

L.O.L [Five.Seconds.of.Summer] // {slow-updates}Where stories live. Discover now