Mungkin kali ini bukan keberuntungan Madrid untuk menang melawan musuh bubuyutannya, Barca. Benar saja skors 4-0 telak di dapat Barca melawan Madrid. Sebagai imbasnya kini Rere sudah berada di depan rumah Rama.
Karena letak rumah Rama yang bersebrangan dengan rumah Karin, membuat Rere lebih cepat untuk bertemu dengan Rama.
"Kenapa sih, Rin?" Tanya Rama malas.
"Nih," Karin mendorong Rere berhadapan dengan Rama. "Ada yang mau kenalan katanya."
"Good Luck! Habis ini kita ke Domino, oke!" bisik Karin meninggalkan Rere dan Rama.
"Tadi katanya ada yang mau ngajak kenalan?"
Rere melirik ke dalam rumah Rama yang sedikit terbuka. Nggak ada orang di dalam rumah, aman. Aman buat kenalan maksudnya.
"Kucing lo sehat?"
Bego. Kenapa malah nanya kucing sih, Re. Emangnya dia punya kucing apa, Re? Mungkin aja dia melihara buaya bukan kucing, Re. Rere terus merancau dalam pikirannya.
Rama mengernyitkan dahinya. Bingung. "Adanya anjing bukan kucing." Balas Rama "Bercanda. gue cuman punya ikan cupang dirumah," Rama membuka pintunya lebih lebar lagi. "Muka lo pucet gitu, kocak banget. Masuk dulu."
**
"Nih,"
Rama menyerahkan segelas susu. Sekarang Rere dan Rama sedang berada di meja makan rumah Rama. Hanya ada Rere dan Rama di meja makan itu. Rumahnya lumayan sepi. Karena tidak ada orang dirumah Rama.
"Nama lo siapa tadi?" tanya Rama.
"Andrea. Tapi biasa dipanggil Rere."
Rere menjawab sedikit tegang. Soalnya Rama nanyanya mirip Guru piket yang mau menghukum muridnya yang telat.
Setelah satu pertanyaan keluar dari mulut Rama beserta jawaban tegang yang di jawab Rere, suasana di rumah Rama pun juga ikut jadi horror seperti di rumah hantu. Rere mikir keras bagaimana cara mengajak Rama jalan kalau Rama nya cuek banget daritadi.
'Kayaknya cuacanya cerah banget,' enggak itu terlalu basi.
'Ram, jalan kuy!' jangan-jangan. kesannya Rere agresif banget.
'Ram, kaki lo nggak kenapa-napa kan?' itu malah dangdut banget.
"Mau ngajak jalan?" tanya Rama. Rere mengernyitkan dahinya bingung.
"Lo mau ngajak gue jalan, kan?"
YOU ARE READING
Jangan Terlalu Serius
Short StoryDapet kesempatan buat jalan sama gebetan, kenapa enggak?