Suasana Mall lumayan ramai. Kebanyakan dikunjungi oleh abg abg jaman sekarang. Disinilah Rere, Rama sama Karin Jalan.
"Stop!" Karin menghentikan langkah Rere dan Rama. "But if you like causing trouble up in hotel rooms And if you like having secret little rendezvous If you like to do the things you know that we shouldn't do Baby, I'm perfect...."
Suhu udara di dalam mall sebenarnya sudah cukup dingin, tetapi tidak bisa membuat suhu tubuh Rere kembali normal. Batinnya tersiksa untuk teta jaim disaat lagu favoritnya di putar di Mall.
"BABY I'M PERFECT FOR YOUU" Rere akhirnya ikut bernyanyi.
Setelah lagu erfect dari One Direction berakhir, sikap asli Rere pun juga berakhir untuk sementara waktu. Sedangkan Karin tetap asik melanjutkan lagu yang diutar yaitu lagu milik Avril Lavingne , When You're Gone.
"Mending lo jangan ikut nyanyi lagi, deh."
"Emang kenapa, Ram?"
"Malah tambah Ancur kalo di denger pengunjung yang lain," Rama pura-pura berbisik di sebelah Rere. Tapi kenyataannya tidak, Karin yang mendengar itu langsung mengeluarkan tanduknya.
"Maksud lo apa ngomong gitu?" tanya Karin dengan tampang sangarnya.
"Ampun, Rin, ampun," jari-jari tangan Rama membentuk tanda damai. "Damai kita, Damai."
Sebelum tinjuan Karin mengenai bahu Rama, Rere sudah menahannya terlebih dahulu. "Jangan ege,"
"Belain aja belain," kata Karin agak jengkel. "Gitu banget ya. Yang dibelain doi nya bukan temennya"
"Malu-maluin njir kalo lo berdua berantem disini." Sambung Rere.
"bilang aja ngga mau liat ayang nya..."
"Berisik. "Potong Rere ketus. "Tuh domino udah di depan mata."
"Lo berdua cari tempat duduk gih, biar gue yang pesen."
*****
Karin meninggalkan Rere dan Rama. Ini semua hanya akal-akalan Karin saja yang ingin membuat Rere punya lebih banyak waktu berdua dengan Rama. Oh Baiknya Karin.
Rama dan Rere memiih tempat duduk di dekat jendela. Keduanya duduk sailing berhadapan. Tidak ada percakapan karena keduanya sama-sama melihat keluar jendela.
Bukannya Rere tidak mau lebih akrab dengan Rama, namun Rere bingung apa yang harus dibicarakan. Karena Rere bukan tipe orang yang punya segudang cerita menarik untuk diceritakan kepada orang lain.
"Re," baru saja Rere ingin bicara, Rama sudah memanggilnya terlebih dahulu.
"Jangan terlalu 'serius'ya sama gue," kata Rama enteng. "Karena gue nggak bisa 'serius' sama lo."
YOU ARE READING
Jangan Terlalu Serius
Short StoryDapet kesempatan buat jalan sama gebetan, kenapa enggak?