Hari yang sial

36 5 12
                                    

Saat di kantor polisi.....
Nawa duduk di depan petugas keamanan sambil menjelaskan " saya bukan penjabret saya hanya meminjam ponselnya sebentar saja, karena baterai di ponsel saya mati, saya pendatang dari jepang dan saya tidak tau jalan ke rumah bibi saya" Nawa menjelaskan semuanya. Saat Nawa selesai menjelaskan pria itu yang berada di samping duduk dengan Nawa. " semua penjabret selalu memiliki alasan yang sama, sejak awal tingkahnya memang aneh seperti penjahat" ucap pria itu dengan sinis sambil mempersilangkan tangannya dan duduk dengan santai.

Mendengar tuduhan pria itu membuat emosi Nawa tidak terkendali lagi, Nawa langsung mencekik leher pria itu yang duduk di sampingnya. Dengan tindakan Nawa membuatnya semakin terpojok dan seakan dia memang benar benar bersalah.

Pria itu merapikan kerah di lehernya " bapak bisa lihat apa yang dilakukannya? Dia ini gadis yang sudah tidak waras lagi penjarakan saja dia" ucap pria itu. Nawa pun mengrebrak meja dan berdiri dari tempat duduknya semula. " hei pria bodoh kau fikir kau siapa bicara seenaknya !!" Dengan nada membentak. Saat Nawa sedang bicara suara ponsel pria itu pun berdering..

Pria itupun mengangkat telepon yang masuk dari ponselnya dengan nomor yang tidak ia kenali. "Halo?"

#flashback di bandara saat Nawa mendapat ponsel itu sambil berlari, ia sudah sempat menghubungi nomor bibinya "haloo bibi ini aku shimura Nawa bibi cepat jem...." Nawa pun di tangkap oleh petugas keamanan bandara dan teleponnya pun mati.

#selesai Flashback 😂😂

"Nawa? Bibi hwang?? " ucap pria itu di telpon. Mendengar itu Nawa langsung mengambil ponsel di gengaman pria itu " halo bibi iya ini aku Nawa. Bibi tolong aku, aku sedang barada di kantor polisi di dekat bandara bibi.." Nawa bicara dengan penuh semangat sampai seisi ruangan itu melihat ke arahnya.

#beberapa menit kemudian bibi hwang pun datang.. dan nawa pun terbebas dari tuduhan dan kesalah pahaman. Saat di depan pintu masuk kantor polisi.

Nawa dan pria itu sama sama keluar dari pintu itu. Sementara bibi hwang sudah masuk mobil terlebih dulu. Saat itu Nawa memandang sinis pria itu "kau benar benar menyebalkan, tidak lagi akan aku berhurusan dengan manusia seperti dirimu atau mungkin kau ini bukan manusia, mungkin saja kau ini monster, penyihir, setan atau sejenisnya" dengan wajah sinis dan menaikan satu alisnya. Pria itu pun membalas ucapan Nawa " kau pikir ada orang yang sudi ber urusan dengan gadis gila dan aneh sepertimu? Ku sarankan lebih baik kau memeriksakan diri ke rumah sakit jiwa?" Dengan senyum mengejek dari wajah pria itu. Mendengar ucapan pria itu "kauuu ini!!!" Dengan wajah kesal Nawa sambil mengepal kedua tanganya seakan ingin melayangkan kepalan tangannya ke wajah pria itu. Dan dari arah lain bibi hwang memanggil Nawa, untuk menyuruhnya lekas masuk kedalam mobil.

Mendengar panggilan bibinya Nawa pun lansung mendatangin bibinya dan masuk ke dalam mobil. Dan pria itu berdiri sambil menunggu taksi.

Saat di kamar Nawa ia asik dengan game di ponselnya. Dengan geram karena ambisius ingin menang Nawa pun terus menekan menekan ponselnya, yang jarak ponsel dan wajahnya hanya tersisa 2 cm saja ( hati hati nanti jadi rabun matanya kayak widya hahhaahah) sesesorangpun membuka pintu kamar nawa......

Siapakah dia?????
Ayo saksikan kisah selanjutnyaa terimakasih telah membaca jangan lupa di komentari ok mohon bantuannya ^^

ConfusionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang