Jam di Samsung J5 gue udah nunjukin pukul tiga kurang dikit. Hari ini gue ada jadwal buat wawancara Meet and Greet Boy Candra, penulis yang belakangan gue tau bahwa Surat Kecil untuk Ayah adalah salah satu dari delapan karyanya yang udah diterbitin oleh penerbit mayor.
Klen tanya gimana gue bisa tau? Gue stalking semua sosmed-nya.
Padahal, informasi buat ngeliput acara ini udah beberapa hari sebelumnya gue terima dari Mz Jev Sibarani, Sales Promotion Gramedia Pekanbaru.
Tapi gue abai, gue nyantai kayak di pantai. Gue mikir, "apa pentingnya sih si Boy Candra ini?"
Begitu waktu udah mepet, di situlah gue baru kalang kabut. Gue sempat-sempatin buat boker, kali aja nanti di Gramedia WC-nya full. (Ris, ini arah ceritanya kemana?)
Anywho... begitu gue nyampe di Gramedia, acara udah mulai. Ralat, baru mulai. Jadilah gue ambil beberapa foto buat liputan.
Sedikit tentang Boy Candra, doi ini meski cowok, mayoritas tulisannya itu tentang kegalauan dan patah hati. Katanya, di awal-awal mengirimkan naskah, semua penerbit menolak. Klasik sih, tapi memang begitu adanya.
Tapi apa? Sekarang doi sukses meeen. Novel-novelnya mulai diserbu ibu-ibu. Eh gak ding, kawula muda dong, sesuai target market-nya.
Satu hal yang bisa gue petik hari ini. Kesuksesan selalu setimpal dengan kesungguhan. Jika ingin sukses di dunia penulisan, maka bersungguh-sungguhlah.
Gitu aje ye, sebagai bonus, silahkan lihat penampakan gue lagi selfie bareng kru Gramedia dan Boy Candra.
Buat klen yang mau nge-stalk IG-nya si boy, segera melipir ke @boycandra
IG-nya emang digembok sich, tapi begitu klen di-approve, puas-puasin deh pelototin kata-katanya.
310116 | Haris Rachman
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Hati Seorang Jurnalis
KurzgeschichtenTulisan random, tentang keseharian pewarta berita. Bacalah, maka kau kan mengerti bagaimana kami melewati hari-hari. -Bg Man-