"Belum selesai?" celetuk Min Yoon-Gi.
"Kalau kau menggangguku terus, sampai kapanpun tidak akan pernah selesai," balas Han Goo-Reum. Kedua tangannya mendadak direntangkan lebar-lebar untuk menutup kanvas bercorak yang tengah digelutinya, sengaja menutupinya dari teman sekelasnya yang usil itu.
"Pelit, lihat saja tidak boleh."
Dari balik kanvasnya, Goo-Reum mencuri pandang pada laki-laki yang telah ditaksirnya sejak ia masuk SMA. Yoon-Gi memainkan ponselnya sembari berpangku tangan. Goo-Reum ingat betul bahasa tubuh itu, persis seperti ia mengingat hasil penjumlahan dasar dari 1 ditambah 1. Yoon-Gi sedang kesal. Jika ia sedang kesal, ia akan menumpukan kepalanya pada sebelah tangan seperti yang sedang dilakukannya sekarang.
Apa ia merajuk karena Goo-Reum?
Gadis itu mengedikkan pundak, tak terlalu ambil pusing meladeni tingkah kekanakan Yoon-Gi. Toh, jika Goo-Reum berhasil merampungkan lukisannya nanti, Yoon-Gi akan jadi orang pertama yang melihatnya. Hingga waktunya tiba, Goo-Reum tidak akan menunjukkan apa yang tengah digambarnya pada siapapun, bahkan semut merah yang merayap di dekat kakinya sekalipun.
Sama seperti yang Goo-Reum lakukan selama ini, mengunci rapat perasaannya di dalam hati dan membiarkan waktu membawanya pergi.
YOU ARE READING
Painting You
Fanfiction"Pelit, lihat saja tidak boleh," begitu kira-kira yang selalu Min Yoon-Gi lontarkan tiap kali tangan-tangan kecil Han Goo-Reum menutup kanvas miliknya. Goo-Reum harus selalu menjaga lukisannya jauh dari Yoon-Gi, tak peduli sekesal apapun pria itu k...