Satu

374 35 1
                                    


"Belum selesai?" celetuk Min Yoon-Gi.

"Kalau kau menggangguku terus, sampai kapanpun tidak akan pernah selesai," balas Han Goo-Reum. Kedua tangannya mendadak direntangkan lebar-lebar untuk menutup kanvas bercorak yang tengah digelutinya, sengaja menutupinya dari teman sekelasnya yang usil itu.

"Pelit, lihat saja tidak boleh."

Dari balik kanvasnya, Goo-Reum mencuri pandang pada laki-laki yang telah ditaksirnya sejak ia masuk SMA. Yoon-Gi memainkan ponselnya sembari berpangku tangan. Goo-Reum ingat betul bahasa tubuh itu, persis seperti ia mengingat hasil penjumlahan dasar dari 1 ditambah 1. Yoon-Gi sedang kesal. Jika ia sedang kesal, ia akan menumpukan kepalanya pada sebelah tangan seperti yang sedang dilakukannya sekarang.

Apa ia merajuk karena Goo-Reum?

Gadis itu mengedikkan pundak, tak terlalu ambil pusing meladeni tingkah kekanakan Yoon-Gi. Toh, jika Goo-Reum berhasil merampungkan lukisannya nanti, Yoon-Gi akan jadi orang pertama yang melihatnya. Hingga waktunya tiba, Goo-Reum tidak akan menunjukkan apa yang tengah digambarnya pada siapapun, bahkan semut merah yang merayap di dekat kakinya sekalipun.

Sama seperti yang Goo-Reum lakukan selama ini, mengunci rapat perasaannya di dalam hati dan membiarkan waktu membawanya pergi.

Painting YouWhere stories live. Discover now