I heard that you've been
Self-medicating in the quiet of your room
Your sweet, suburban tomb
And if you need a friend
I'll help you stitch up your wounds
Suara serak-serak basah Alex Gaskarth membangunkan Jenn dari tidur lelapnya, diikuti dengan sinar matahari pagi.Jenn mengucek-ucek matanya, meraba handphone nya dan melihat jam.
"Sial, Terlambat lagi." Jenn mendesah lalu berjalan ke kamar mandi.Setelah selesai mandi, Jenn membuka lemari dan mengambil setelan favoritnya.Jeans hitam,kaos dan converse.Ia menggunakan kaos berwarna putih dengan detail merah marun di bagian lengan dan kerahnya.Jeans hitam, seperti biasa dan converse putih. Jenn mengoleskan sedikit lipbalm ke bibir merah jambunya, dan menyisir rambut seadanya. Jenn senang membiarkan helaian rambut coklat tua nya tergerai berantakan atau mengikatnya sesekali.
"Jenn! Kau sudah siap?" teriak Gal, salah satu bodyguard Jenn.
"Yup. Wait a second, Gal!" Jenn membuka laci dan memasang headphone mengunci kedua telinga nya.Dan sekarang dia siap, berangkat ke salah satu tempat yang ia benci, atau mungkin paling ia benci–sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nature's tone
Teen Fiction"Bertemu denganmu membuatku merasakan banyak hal yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.Membuatku berpikir, apakah alam memiliki perasaan? Apakah alam merasakan emosi? Jika diberi kesempatan sekali saja untuk bernyanyi, Apa yang alam akan nyanyika...
