"hay jody.."
Ya seseorang memanggilku jody.
*aku jodi jomblo ditinggal mati.
Bukan bukan itu, memang namaku jodi dari lahir entah ada hasrat apa ibu bapakku ngasih nama itu atau entah ada hasrat apa wali band bikin lagu yang kaya gitu yang penting sampe hari ini aku masih bisa napas.
Yah perkenalan dilanjut.
Kenalin namaku jodi bukan jomblo ditinggal mati. Hidupku sederhana dengan kedua orang tua yang masih lengkap dan satu sodara perempuan. Ada lagi "sesuatu" yang tinggal dirumahku itu. Namanya simba, terdengar sangar bukan seperti raja hutan yang melegenda itu. Iya dia seekor kucing dan aku memberi dia nama itu karena berharap suatu hari nanti dia bisa tumbuh besar sesuai namanya.
*ppfttt
Okay lanjut lagi
Aku saat ini kuliah disalah satu perguruan negeri di yogyakarta. Punya sahabat-sahabat gila yang aku sayangi sampe sekarang karena nggak ada lagi temen yang mau jadi sahabat aku selain mereka. Meskipun mereka gila tapi kita kompak..
Kompak gilanya..
Perkenalan cukup. Apabila anda masih penasaran dengan karakter ini silahkan hubungi kontak yang ada dibawah...
Lanjut ke cerita
"hay jody.."
Seseorang memanggilku.
Dia anna teman kampus ku, sebenarnya lumayan manis orangnya imut-imut, baik, pinter tapi semua itu sirna setelah dia punya pacar.
"iya anna ada apa?"
"itu dy, kamu dicariin ibu kantin"
"ada apa ibu kantin nyariin aku?"
"nggak tau tuh, dia tadi ngomongin semacam hutang atau apa tadi" dengan gaya blo'on
Oopps, ini ibu kantin nggak bisa ngerahasiain apa yak. Apalagi didepan anna.
"oh ya makasih anna, nanti aku kesana"
"ya dy sama-sama santai aja" senyum
Huh senyumnya, eits.. nggak boleh itu punya orang.
Sesegera mungkin aku kekantin nemuin ibu kantin. Takut sama ibu kantin?. Bukan itu alasannya aku buru-buru kesana, ibu kantin yang berukuran lumayan itu juga bukan alasanku takut kalo dia marah. Alasanku kesana buru-buru itu, takut kalo pelanggan yang udah pesen makanan disana nanti nggak kebagian jatah makanan gara-gara ibu kantin kalo marah suka ngehabisin makanan.
Bayangin aja seorang penjaga kantin yang suka makan. Penghasilan kantin nggak pengaruh sama banyak dikitnya pelanggan yang datang.
Dibeli penjaganya sendiri makanannya.
****
Beberapa menit kemudian dikantin.
"hay ibu" pake gaya ala-ala imut-imut tanpa rasa bersalah
"oh hay dy, lama nggak keliatan kemana aja?"
"oh iya bu maaf itu bu kemarin pak rektor ngasih liburan ke mahasiswanya jadi saya nggak masuk ibu" sambil senyum maksa
"oh iya ya kemarinkan liburan semester, hari ini ibu juga baru buka hehe.."
"hehe.."
Entah kerasukan apa ibu ini mungkin dia berangkat nggak lewat jalan yang seharusnya jadi dia lupa kalo kemarin liburan.
Jalan menuju sang pencipta *eh
"ada apa bu?"
"itu lho dy utang kamu yang semester kemarin itu, mau ibu puter jadi modal"
"kutang siapa bu yang pake kutang saya nggak pake saya cowok bu"
entah ada bisikan apa waktu itu pingin ngeles tapi nggak ada topik jadi gini. Hehe kutang..
*plak
"kutang, kutang apaan dy. Hutang, hutang !!!" sambil teriak-teriak
Iya itu memang salahku dari awal. Salah ambil topik ngeles hutang, sekarang seluruh kantin ngira aku ngomongin kutang dan meraka tau kalo aku punya hutang. Tragis sekali nasibku huhu..
*topeng aku butuh topeng!
Asal kalian tau aja siapa mayoritas yang sering nongkrong dikantin ? iya kaum hawa. Kaum dengan perasaan yang sensitive (katanya) itu sekarang melototin kami berdua.
Udah hancur banget harga diriku
*emak... hiks hiks
"iya bu, bercanda doank atuh ibu. Ibu teh galak pisan euy. Sok sebutin nominalnya bu" gaya sunda-sunda gitu nyamain kaya ibunya.
"300"
"ah 300 ratus, ah bercanda kau coba kau hitung hitung lagi, masak hutangku sebanyak itu" nah sekarang tau dah niruin gayanya siapa
"iya dy sini cepetan" udah kaya penagih bank yang ada di sinetron.
Ku keluarkan isi dompetku itu dan baru kusadari kini uangku tinggal 310 rb
*puitis
"ini bu 300 ribu dibayar sah"
"iya ya dy, besok kalo kamu lagi paceklik boleh deh ngutang lagi"
"besok bu?, sekarang lah.. gara-gara bayar hutang ke ibu uang saya tinggal 10 rb ini juga buat beli bensin bu"
"ya udah sok mau ambil apa?"
"saya ambil roti ini aja ya bu"
Langsung cepet-cepet kekelas. Sebenernya pingin makan soto atau ayam goreng disitu. Tapi mengingat kejadian "kutang" jadi nggak berani. Iya nggak berani kalo mata ini melihat lirikan-lirikan sindiran dan kuping ini mendengar bisikan-bisikan sindiran juga.
*om rafael pinjamkan kekuatan hipnotismu supaya mereka lupa