BOYGUARD chap.1 | TorKao

704 23 1
                                    

Main Cast:

Gao Supassara Thanachart

Tor Thanapob Leeratanakajorn

(**)

-PROLOG-

Untuk menjadi orang yang memiliki ketulusan hati dalam menjalin hubungan, aku bukan orang yang baik dalam hal itu. Namun entah kenapa aku berpikir bahwa kekasihku, adalah orang yang tidak pernah kusadari bahwa ia akan mencintaiku sedalam itu.

-PROLOG END-

(**)

Dear Diary,

Gao, 20 tahun. Mahasiswi Bahasa Inggris tahun kedua. Setahun yang lalu menjalin hubungan dengan seorang lelaki yang kepribadiannya sangat aneh, protektif. Aku memang pernah mengatakan bahwa aku menyukai seseorang dengan pemikiran protektif karena disana dapat terlihat bahwa ia benar benar mencintai kekasihnya. Tapi setelah ku jalani, aku benar benar tidak menyukainya,

"Gao?" Aku berhenti menulis ketika seseorang memanggil namaku. Suara khas itu, aku sangat mengenalnya. Ku sisipkan rambutku kebelakang telinga seraya menutup diary yang sejak tadi ku letak diatas paha. Cepat cepat memasukkannya kedalam tas, karena tak ingin ia membaca atau mengetahui bahwa aku punya barang seperti itu.

Aku tersenyum, berdiri dari dudukku menghampirinya yang berada diatas motornya, "Kenapa lama sekali?" Tanyaku menatapnya dengan wajah manja, "Maaf, tadi macet" Ia mengulurkan satu helm lain padaku. Aku memakainya seraya melangkah untuk duduk dikursi belakang motornya. Meski ia datang dari keluarga yang berkecukupan, ia tak pernah meminta sebuah mobil pada orang tuanya, seperti yang dilihat ia hanya tertarik pada motor.

Aku melingkarkan tanganku dipinggangnya, merapatkan dadaku kepunggungnya hingga tak lagi ada celah tersisa diantara kami. Ia mulai mengendarai motornya untuk mengantarkan ku pulang. Hal seperti ini cukup membuatku nyaman. Terkadang tanpa kusadari dengan hembusan angin yang sepoi membuatku mengantuk didalam perjalanan pulang. Bahkan seringkali tak sadar aku telah menutup mataku dan tertidur hingga sampai dirumah. Yang aku suka dari Tor adalah bau wangi tubuhnya yang khas,

"Gao, bangun. Ayo makan" Aku mengerjapkan mataku yang perlahan membuka, menatap sekitar yang bukan pekarangan rumah seperti ekspektasiku, "Dimana kita?"

"Aku lapar, temani aku makan" Ujarnya menoleh sebisanya ke arahku. Aku melepas tanganku dari pinggangnya seraya mengangguk turun dari motor untuk merapikan seragam. Mengikutinya berjalan masuk kedalam sebuah cafe yang cukup dipadati pengunjung untuk makan siang.

Kami duduk di kursi kosong dan memesan makanan, "Kau tidak makan?" Tanyanya menatapku. Aku menggeleng dengan mata setengah terbuka lalu membiarkan kepalaku tertidur diatas meja. Kembali menutup mata untuk melanjutkan tidurku selagi ia makan siang,

"Memangnya kau sudah makan siang?"

"Sudah" Jawabku singkat. Ia tak bertanya lagi. Waktu setahun sepertinya cukup lama untuk mengubah perasaan kami yang saling mencintai menjadi biasa biasa saja.

Aku berpikir apa pasangan lain diluar sana juga mengalami hal seperti ini? Bagaimana mereka bisa berpacaran hinga bertahun tahun? Apa tak pernah terpikir untuk merasa bosan atau mencari yang lain saja?

Aku mendengus dalam tidurku, "Gao kau memenuhi meja dengan rambutmu, bagaimana aku bisa makan" Ketusnya menjauhkan rambutku dari meja. Aku mengangkat kepalaku menatapnya dengan wajah kesal.

Aku lupa mengenalkannya. Laki laki ini bernama Tor. Ia tidak kuliah, juga tidak sekolah. Ia tidak suka terkungkung dengan buku pelajaran. Yang paling ia sukai adalah motor dan komik. Kami sama sama gemar membaca komik. Bahkan kami bisa berada dikamar seharian untuk membaca semua koleksi komik. Jika sudah ketoko buku dengannya, semua yang dibeli hanya komik. Tak ada jenis lain. Meski begitu aku masih sempat mengurusi sekolahku dengan belajar atau membuat pekerjaan rumah.

DEAR DIARY ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang