DEAR DIARY ✓

COMPLETELY SHINING | Aomike

Recycle - Gray Love

December, 2013

"AOMIKE SPECIAL REQUEST"

mikepiraath

..

Dear Diary,

Namaku, Aom Sushar. Kini aku bekerja disebuah perusahaan besar di Amerika. Dua belas tahun yang lalu, ketika umurku masih berusia dua puluh tahun, aku memiliki sebuah kenangan yang cukup pahit. Kini, aku akan menceritakan sedikit pengalaman ku tentang cinta. Cinta yang awalnya terasa manis seperti lollipop, kini menjadi sepahit kopi tanpa gula. Cinta yang awalnya indah seperti bunga, kini menyeramkan seperti sebuah ombak ditengah badai. Semua itu bukanlah hal yang jarang terjadi, hanya saja itu terjadi ketika rasa kepercayaan hilang tergantikan dengan rasa bosan dan hilangnya perasaan sayang. Ini lah sebuah cerita yang akan menggambarkan sebuah lollipop dan kopi tanpa gula tersebut.

..

Pagi itu, seperti biasa aku berolahraga disekitar taman apartment. Hidupku yang sempurna, memiliki segala yang aku inginkan, termasuk seorang kekasih yang sangat menyayangiku. Dengan headphone ditelinga, kulangkahkan kaki bergantian dengan senyuman. Aku tinggal disebuah apartment bersama kekasihku. Ia adalah lulusan terbaik diSMA dan kini menjabat sebagai manager disebuah perusahaan ternama di Thailand. Kami menjalin hubungan sejak tiga tahun yang lalu. Dimana aku masih berumur tujuh belas tahun.

Sebuah pertemuan yang tak ku bayangkan, kami bertemu ketika aku membenarkan letak dasi yang seharusnya, aku hanya berusaha untuk bersikap sopan. Namun ia seakan mengatakan bahwa aku tertarik padanya. Di malam pertama, kami makan disebuah restoran mewah. Meski ia berjarak satu tahun di bawahku, aku tak peduli. Yang jelas ia tampak tertarik padaku. Dan aku pun sedikit tertarik padanya.

Kami mulai pergi ke berbagai tempat bersama, sampai akhirnya ia menyatakan perasaannya padaku di sebuah pantai yang cukup ramai. Sambil berteriak di atas sebuah batu yang cukup besar, "Sushar, aku mencintaimu! Jadilah kekasihku!" Aku yang terpesona tanpa berpikir panjang mengangguk senang, tanpa ku pahami maksud dari ucapannya.

tiga tahun berlalu. Kini aku adalah seseorang yang benar-benar bahagia. Semua yang aku inginkan dengan cepat berada didepan mata ku. Berlian, permata, emas, bahkan ketika aku meminta apartment mahal pun, aku mendapatkannya. Seakan aku dibutakan oleh kasih sayang seseorang. Kami mulai tinggal bersama, setiap harinya menyenangkan. Ia benar-benar menyayangiku dengan baik, aku bahagia, sangat.

Ketika aku terus berlari mengitari kompleks apartment, tak sengaja mataku tertuju pada sebuah mobil hitam yang sangat kukenal. Langkahku perlahan terhenti dan membuat mataku membulat. Di arah yang berbeda, setelah ia berselisih denganku, aku berbalik, "Bukankah itu mobil Tao?" Batinku terkejut. Nafasku mulai menggebu. Dadaku berdetak kencang, "Apa aku tak cukup untuknya?" Batinku sedih. Selera olahragaku hilang begitu saja, tergantikan dengan rasa cemas dan takut ketika ia meninggalkanku nanti. Aku terlalu bergantung padanya selama ini.

Aku kembali ke apartment. Lalu mandi untuk menyegarkan badan. Saat aku mandi, aku mendengar pintu apartment-ku terbuka. Aku yakin itu Tao. Dengan cepat aku menyelesaikan mandi dan memakai piyama putih sebelum akhirnya keluar dari sana. Aku melihatnya tengah melepas dasi dengan wajah kusam dan lelah, "Kau darimana?" Tanya ku memulai mengintrogasinya, "Dari kantor" Jawabnya tanpa ekspresi lalu merebahkan tubuhnya ke kasur, "Semalaman?" Tanyaku lagi. Ia mengangguk mengiyakan. Aku tak bisa dibohongi. Aku benar-benar melihatnya dengan mata kepalaku. Bagaimana bisa ia berbohong seperti itu.