Chapter 3

693 71 6
                                    

~ happy Reading~



Suasana makan malam di kediaman Jung nampak begitu hening dan canggung, hanya terdengar suara dentingan sendok dan piring yang saling berbenturan. Kedua manusia yang terikat dalam suatu hubungan suami istri tersebut nampak dalam pikiran mereka masing masing.



" Ehem" tersengar suara Yunho memecah keheningan " Jadi, apa yang ingin kamu katakan?" tanyanya hati-hati dengan suara pelan dan terdengar sedikit sukar.



Jaejoong menatap datar sang suami, kemudian menghela nafas perlahan.



Jaejoong Pov On



Aku melirik sekilas arah depan dimana suami ku tengah duduk sambil sesekali melirik takut padaku. Ku hela nafas secara perlahan melihat tingkah kakunya, bukan maksud hatiku bersikap dingin terhadapnya sehingga membuatnya nampak canggung dalam hubungan kami. Namun beginilah sifat dan wajahku jika bertemu dengan orang baru, aku bukanlah tipikal orang yang dapat langsung akrab dengan orang lain apalagi dengan orang yang baru saja aku kenal.



Aku memang tidak mencintai pria kaku di hadapannya itu, tetapi Aku sadar bahwa pria yang tengah duduk didepannya tersebut merupakan suaminya secara sah. Sebagai istri, Aku tahu akan kewajiban dan tanggung jawab meski sampai saat ini aku belum menjalaninya sebagai mana mestinya seperti memasak, menyiapkan keperluan suami bahkan melayaninya di atas ranjang tetapi sampai kapan semua ini berlangsung dan itulah yang sekarang yang ingin aku sampaikan kepada Yunho.

Dia memang suamiku, suami sah ku. Tetapi aku sama sekali tidak mengenalnya dan sama sekali tidak mencintainya. Bagaimana aku dapat bersikap hangat padanya jika aku sendiri canggung untuk memulai percakapan dengannya yang terlihat lebih tua dariku.


" Lebih baik anda terlebih dahulu Tuan" aku fikir lebih baik Yunho terlebih dahulu yang mengungkapkan ke inginan yang ingin di sampaikan karena melihat betapa semangatnya Yunho ketika pulang kerja sampai-sampai mengetuk-ngetuk pintu kamarku dengan tergesa dan memaksa untuk makan bersama. Seumur-umur pernikahan kami, baru hari ini aku melihat sorot mata penuh harap di mata Yunho karena biasanya hanya ada tatapan canggung di mata kecil miliknya.



" Baiklah... ehem.. ini" ucap Yunho sambil menyerahkan brosur berwarna biru.



" Apa ini Tuan?"



" Itu.. anu... brosur. Bacalah"



Ku lihat brosur yang ia berikan kemudian membaca setiap kata-kata yang tercetak di dalamnya. Mataku seketika terbelalak saat melihat tulisan " Audisi masak berpasangan" .



" ini!?"



" N-Ne, Maukah kau mengikuti Audisi tersebut bersama ku?" Tanya Yunho dengan mata berbinar. Terlihat lucu bagiku karena Yunho tampak seperti anak Anjing yang tengah merengek manja pada majikannya. Aku hanya diam dan tak berkata apapun meski dalam hati ingin sekali aku tertawa. " ah.. Kau pasti berfikir aku tidak bisa memasak. Tenanglah, meski itu hanya Omelet tetapi aku bisa memasak dengan sempurna" lanjutnya lagi sambil memainkan ke 10 jarinya di atas meja.




" Bisakah aku memikirkannya ?" pintaku.



" Baiklah." Jawab Yunho lesu begitu mendengar jawabanku. Maafkan aku Yunho, bukan maksud untuk menolak tetapi aku hanya belum yakin untuk mengikuti Audisi tersebut meski aku sebenarnya berminat sekali. Tetapi keadaan yang sekarang tidak memungkinkan untuk mengikutinya.



Kulihat Yunho pun kembali menikmati makannya tanpa berkata apapun lagi dan kemudian pergi meninggalkan meja makan dengan menyisakan hampir setengah masakan yang telah di buat oleh asisten rumah tangganya. Aku hanya bisa melihat dan menatapnya dengan wajah sendu dan hati tidak tega melihatnya kemudian ikut pergi meninggalkan meja makan.

Wedding TroubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang