Chapter 2

632 68 3
                                    

~~Happy Reading~~

Brakk

Terdengar suara bantingan pintu di ruangan yang cukup luas dengan dinding kaca di belakang meja kerja yang berpapan nama CEO Jung di atasnya. Namun sayang sang pemilik ruang tersebut seolah tak terusik dengan suara dentuman pintu yang cukup menggema.

"Yak Tuan Jung yang terhormat, kenapa kau tidak mengundangku ke acara pernikahanmu eoh? Apa kau sudah tidak menganggapku sebagai sahabat mu lagi?" cerocos namja cassanova yang baru saja membanting pintu tanpa mengetuk terlebih dahulu kemudian masuk dengan seenak jidat lebarnya. Sedangkan pemilik ruangan hanya meliriknya sekilas kemudian kembali fokus kelembaran-lembaran kertas di hadapanya.

" Ayolah Yunho, tidak ada kah pembelaan dari mu mengenai berita yang baru saja aku terima tadi pagi eoh?"

Yunho memutar kedua bola matanya jengah, menutup lembaran-lembaran tersebut kemudian menatap sahabatnya yang bernama Yoochun.

" Apa yang kau inginkan?"

" oh ho... sabar kawan, aku hanya ingin tahu seperti apa kakak ipar ku. Hanya itu!"

Hela'an nafas berat terdengar dari bibir kecil yunho sebelum menjawab pertanyaan yang sesungguhnya ingin di hidarinya saat ini.

" Namanya Jaejoong dan Dia cantik" Ujar Yunho sambil membalik Pas Photo berukuran 3R di hadapanya. Photo yang di ambilnya diam-diam saat Jaejoong tengah melamun di halaman belakang rumah mereka saat senja sambil menunggu makan malam.

" Sudah? Hanya itu saja? Tidak adakan yang lain? Seperti apa pesta pernikahan kalian, malam pertama kalian?"

Tuk

" yak! Aku belum selesai bicara! Hais!" Yoochun mengusap Jidatnya yang lebar baru saja terkena lemparan pulpen dari Yunho. " Kenapa kau menganiayaku?"

" Kau terlalu cerewet dan terlalu mesum karena itu kau pantas untuk di aniaya dasar Jidat lebar!"

" Heeii, Kau kenapa? Baru saja menikah tapi masih saja dingin dan irit kata seperti ini? Apa kau tidak dapat jatah dari kakak Ipar?" Yoochun menaik turunkan kedua alisnya menggoda Yunho namun Pria berkulit tan tersebut sama sekali tidak tergoda yang ada hanya ekspresi kesal sambil berniat melemparkan pulpennya lagi dengan mengangkat tangan kanannya namun tidak jadi. Yunho hanya dapat bergumam " Bagaimana mau dapat jatah jika tidur saja terpisah" yang langsung di tangkap oleh telingan sensitif Yoochun.

" Mwo? Jadi benar kau tidak dapat jatah?" Yunho menganggukkan kepalanya tanda setuju.

" Apa kalian bertengkar?"

" Ani"

" Kalian benar-benar tidur terpisah?"

" Ne"

" Apa kalian saling jatuh cinta?"

" Aniyo, mungkin hanya Aku"

" Apa kalian saling bertegur sapa?"

" Aniyo?"

" Apa kalian Menikah karena terpaksa?"

" Ne"

" Berapa usianya?"

" 22 Tahun"

" Ini GILAAAAA!" Teriak Yoochun sekencang-kencangnya beruntung ruangan tersebut kedap suara, jika tidak sudah di pastikan para staff HRD dan sekretaris yang berapa di depan ruangannya pasti berbondong-bondong masuk saking kagetnya.

" Apa kau sudah gila, yun! Bagaimana bisa eoh?"

Yoochun tak habis pikir, bagaimana sahabat popoknya yang dia kenal dari lahir bisa menjalani pernikahan yang sangat absurd menurutnya. Tidak ada cinta, tidur terpisah, tidak tegur sapa, bahkan mereka menikah secara terpaksa apalagi usia mereka cukup jauh yaitu 8 tahun. Apa semua itu tidak gila? Ah tidak, itu bukan gila tetapi sinting!

Wedding TroubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang