Saat jam istirahat Yuka pergi ke ruang OSIS karena hari ini akan ada rapat mengenai calon tiga calon OSIS yang baru. Saat Yuka memasuki ruangan sudah ramai dan Dylon sudah mulai berbicara.
"Maaf gue terlambat" Yuka langsung duduk di kursinya.
"Okay jadi gue punya tiga nama calon yang gue sendiri pilih dari 15 siswa yang mendaftar melalui ekskul, jika ada yang keberatan dengan pilihan gue silahkan angkat tangan dan jelaskan alasannya" Dylon terlihat serius saat memimpin rapat. Siapa sangka manusia sableng yang menang tampang namun bisa menjadi ketus OSIS hampir satu setengah tahun menjabat.
Dylon memang dapat memposisikan diri serius dan bercanda. Dimana ketika dia mengemban sebagai pemimpin harus tegas dan dimana dia menjadi diri sendiri yang suka bercanda. Satu lagi dimana dia peduli dan sayang sama seseorang, dia bisa menjadi multi fungsi sebagai penenang , penyayang, pencemburu, pemarah, pendiam, dan peduli dia hanya bisa melakukan dengan satu orang, ia dia berada di dekatnya tapi sangat sulit digapai.
"Gue memilih Ghiyan perwakilan basket, Satria perwakilan KIR dan satu lagi Bella perwakilan jurnalistik" setelah mendengar nama terakhir Yuka hanya menatap sekilas selanjutnya tidak peduli. Dan Dylon sangat kecewa melihat ekspresi Yuka yang seakan biasa saja. "Apa ada yang keberatan dengan calon yang gue pilih?" Dylon memandang temannya.
"Gue, Lon menurut gue Bella jangan dijadikan ketua OSIS, dia begitu pendiam dan gue juga gatau orangnya yang mana baru liat pas lu nunjukkin fotonya, sorry ya gue ga setuju karena gue ga pernah lihat orangnya mana dan gue hanya familiar nama itu tapi dari sekolah lain" sahut Dion salah satu anggota OSIS.
"Sorry gue juga ga setuju, ya gue setuju sama Dion yang namanya Bella orang yang introvert bukannya apa ya tapi kalau lu milih dia mau tahu alasannya kenapa lu pilih mereka, bisa lu jelaskan" sambung Dimas yang keberatan.
Dalam hati Yuka merasa lega tanpa perlu dia yang bicara, banyak yang tidak menyetujui Bella sebagai calon OSIS. Dalam hati Yuka mendendangkan lagu kemenangan 'we're the champions'.
"Okay gue pilih Ghiyan karena kita tahu Ghiyan murid yang berprestasi dan sering mengharumkan nama sekolah di basket dan timnya dan gue yakin jika dia bisa menjadi pemain yang bisa bekerjasama dalam tim dan memimpin sedangkan Satria sebuah OSIS harus diseimbangi dengan siswa yang berprestasi di akademik biar OSIS kita dapat memajukan akademik dan non akademik termasuk prestasi akademik dan Satria biasa mengikuti olimpiade sains. Oke permasalahan kalian di Bella, seseorang introvert bisa belajar interaksi dengan kegiatan OSIS selain itu Bella berasal dari Jurnalistik dan dia biasa mengerjakan laporan kebut semalam yang Yuka berikan jadi untuk jadi ketua yang mengkordinasi dalam membuat laporan bisa diandalkan" papar Dylon disambut senyuman sinis dari Yuka.
"Okay sebelumnya gue mau merevisi dan membenarkan fakta yang disalah kaprahkan oleh Dylon" Yuka mengacungkan tangan dalam forum OSIS. "Gue ga permasalahkan Bella menjadi calon OSIS yang lu pilih, gue hanya meluruskan bahwa mading itu konsep dan isi yang buat dan ngatur adalah gue dan Dimas sedangkan ekskul Jurnalistik sebagai wadah dalam mengedit dan mempercantik untuk dipasang di mading sekolah kita. Dan gue sebagai penanggungjawab dalam ekskul jurnalistik ingin menginfokan kepada Dylon bahwa jurnalistik saja yang membuat laporan kepada pengurus OSIS adalah Dara ketua jurnalistik jadi kalau lu bilang Bella dapat diandalkan sebaiknya tanyakan sendiri kelakuan dia di jurnalistik kepada Dara" Dylon bungkam dan di sana Dara mengangguk tanda setuju dengan pernyataan Yuka.
"Bella di ekskul jurnalistik kerjanya lemot dan kurang fokus karena sering dapat telepon" Dara memberikan pendapatnya.
"Sekarang gue minta buat yang ga setuju dengan Bella setelah mendengar argumen teman-teman yang lain silahkan angkat tangan" perintah Dylon. Kemudian 11 dari 12 orang di ruangan tersebut tidak setuju. Iya semua mengangkat tangan hanya Dylon yang tidak "Oke kalau gitu, Bella tidak jadi calon ketua OSIS, selanjutnya apakah ada yang keberatan dengan Ghiyan?" tanyanya kembali namun semuanya hening tidak ada yang mengangkat tangan "Satria? Apa ada yang keberatan" lagi-lagi suasana hening.

KAMU SEDANG MEMBACA
Benci Tapi Cinta
Teen FictionDulu. Bagaikan kucing yang ketemu anjing. Apakah bisa rasa benci berubah menjadi cinta?? Ketika ingin memiliki tapi ia memilih pergi, akankah berakhir dengan bahagia?? Biarkan Dylon dan Yuka yang menjawabnya lewat cerita mereka!! Ikutin yaa supaya t...