Perjanjian

342 14 0
                                    

Gue takut Dylon berubah, takut Dylon bukan temen kecilnya, takut bukan Dylon yang sableng dan gokil yang buat Yuka gemas dan kesal. Takut semua itu berlalu begitu cepat sampai aku kehilangan sableng. Sablengku, Dylon.

"Bun, aku mau ke taman kompleks dulu ya" Yuka meminta izin untuk pergi ke taman komplek. Tujuan utama Yuka ke taman untuk menulis novel sambil menghirup udara segar di taman.

"Ya, tapi jangan pulang sampai maghrib ya, sayang" bunda sedang memasak jadi Yuka nggak bisa mencium tangan bundanya tapi Yuka mencium kening bundanya.

"See you, bun" Yuka segera keluar rumah dan ia lagi-lagi melihat Dylon sedang duduk termenung di halaman depan rumahnya.

"Dylon kamu kenapa sih? Are you okay, Yon?" Yuka mendekat ke rumah Dylon dan menghampirinya.

"Kepo nih macam dora" Dylon langsung mengusir Yuka. Pada saat bersamaan datang Ardhi dan Revan. Tapi Yuka masih menatap bingung pada Dylon.

"Mulai dah nih mercon sama granat beradu, siapa yang ledakannya lebih kenceng nih?" ledek Revan kepada adeknya. Wajah Yuka berubah menjadi merah tapi bukan berarti malu melainkan marah. Revan memang kakak jenis menyebalkan yang pernah ada. Andaikan Yuka kakaknya mungkin dia menabok kepala Revan.

"Sepertinya ledakan aman tidak terlalu jauh jangkauannya" mereka pun tertawa geli sendiri "Kata lu yang meledak duluan siapa mercon atau granat?" lanjut Ardhi yang membuat mereka makin tak berhenti ketawa. Karena nggak kuat dengan ucapan kakaknya akhirnya Dylon pergi ke arah motornya lalu pergi bersama Yuka. Yuka?Ia menarik lengan Yuka dan mengeretnya naik ke atas motor.

"Yon, kita mau kemana?" Yuka tak tahu Dylon mengajaknya kemana yang pasti jalanan dilewati terasa familiar untuk Yuka. Akhirnya mereka sampai di sebuah danau yang airnya masih jernih.

Tempat ini, danau dekat rumah nenek Dylon, tempat masa kecil aku dengan Dylon. Aku memejamkan mata menikmati tempat dimana dia suka main air di sini. Dulu. "Mau naik ga?" ajak Dylon yang sudah setengah jalan menuju rumah pohon. 

 "Curang kamu ga nungguin" Yuka berlari ke arah rumah pohon. "Udah lama banget ya ga ke sini, kangen" celetuk Yuka.

 "Kalau aku sih sering ke sini, apalagi kalau kangen sama Omah, di sini tuh enak tenang" Dylon memejamkan mata menikmati udara dari atas rumah pohon.

 "Ish ga pernah ngajak, kamu tuh kenapa sih?" Yuka menatap Dylon yang lagi memejamkan mata.

 "Tumben peduli biasanya kerjanya ngomelin doang" Dylon terkikik.

 "Dih di baikin gatau diri, au ah gelap" Yuka membuang muka dan berusaha ga peduli.

 Duuuaaarrr. Suara petir menyambar, langit mendung dan mulai turun rintik kecil membasahi tanah dan gemercik air di danau.

 "Pulang?" pertanyaan Dylon langsung dibalas dengan penolakan.

 "Masih kangen sama suasana di sini, dulu suka main kano kecil terus kamu suka banget jahilin aku goyangin kano terus kecebur deh" Yuka mengulum senyum sambil menatap danau. "Dulu kalau aku dimarahin mama aku kabur ke sini terus kamu doank yang tahu kalau aku kabur ke sini padahal berharapnya kak Ardhi" 

 "Mungkin jodoh wkwkwkwk" Yuka langsung menatap tajam "Canda eh"

 "Amit-amit gue ada perasaan sama lu yang ada mah ya nanti keturunan gue sableng semua kayak lu" celoteh Yuka.

 "Buat apa couple tapi perfect semua, kan gue banyak kekurangan dan lu banyak kelebihan jadi pas saling melengkapi" Dylon tersenyum dan langsung dapat pukulan di kepalanya.

 "Ya senang di lu rugi di gue"

 "Jangan amit-amit nanti sama Tuhan di Amin-in lagi" Dylon mendekatkan dirinya ke Yuka

 "Dih hidup gue tanpa lu aja udah susah apalagi dikasih paket lengkap sama lu makin ribet ada mah" Yuka langsung mendorong kasar. "Bisa gila gue dikasih cobaan begitu berat"

 "Mana pernah hari-hari lu tanpa gue, coba ingat lagi dari kita lahir juga gue duluan beda 2 hari doang terus nih ya keluarga kita dah deket dari bokap kita satu sekolah sampai nikah. Abang kita sampai kita lahir. Alamat rumah sebelahan dari di Bali sampai Jakarta. Terus kapan hidup lu tanpa gue. Liburan? Coba pikir aja deh. Sekolah? Sama mulu. Kelas? Mana pernah beda" penjabaran Dylon tidak ada yang salah. Kapan Yuka tanpa Dylon.

 "Iya juga, nah deket lu aja udah sial mungkin kalau kita pacaran nih ya bisa sial kuadrat atau pangkat seribu ihh ogah" Yuka bergidik takut.

 "Gimana kalau kita taruhan sampai ultah lu kita pacaran? 17 tahun kan? Nah di situ kita berdua harus jujur satu sama lain perasaan, suka atau tidak. Kalau gue kalah gue janji bakal biarin lu bahagia sama siapapun tapi plis jangan sama abang Ardhi. Tapi kalau lu kalah, kita pacaran ever and forever with or without love" Dylon mengangkat kelingkingnya.

 "Gila, kalah tuh maksudnya suka gitu sama lu? Percaya deh gue ga bakal suka sama lu jadi lu bakal kalah" selak Yuka.

 "Kalau percaya diri bakal kalah ya udah berarti deal?" Dylon mendekatkan kelingkingnya.

Pinky Promise

---* Love *---

Akhirnya mereka kembali ke rumah setelah hujan deras. Bukan berarti pacaran mereka bisa so sweet yang ada mah makin kucing dan anjing.

Perjanjian DY 

Atas penuh kesadaran dan kewarasan kami Dylon Putra Wiranata dan Yuka Khairunnisa menyepakati perjanjian "Pacaran" dengan taruhan jika saya Dylon kalah akan membiarkan Yuka untuk hidup tentram damai dan berpacaran dengan siapapun ikhlas lahir batin Namun jika saya Yuka kalah maka saya dengan ragu tapi janji rela pacaran ever and forever with or without love dengan Dylon. Perjanjian ini berakhir pada ulang tahun sweet seventeen Yuka tanggal 4 Maret.

Demikian surat perjanjian yang kami buat... Dengan aturansebagai berikut:

1. Dilarang kepo masalah pribadi

2. Boleh punya perasaan sama yang lain tapi ga boleh jalan atau pergi tanpa ijin

3. Kalau di chat wajib kudu mesti harus di bales dan kalau telepon wajib kudu mesti harus di angkat kapanpun sesibuk apapun

4. Gaboleh ada sebutan sayang/bebep/beib/cintah/lovely/honey atau panggilan menjijikan lainnya yang alay

5. Ga boleh ada adegan ciuman!!

6. Harus saling menyayangi/melindungi/mengasihi/menjaga satu sama lain

7. Harus peka gamau tau

8. Pulang dan berangkat sekolah mesti bareng kecuali alasan lain tapi harus ijin

9. Gaboleh kasar, ga boleh diem-dieman, ga boleh jalan tanpa ijin

10. Aturan berlaku hingga 4 Maret dan jika ada yang melanggar maka, salah satu pihak bisa memberi hukuman atau menambahkan aturan baru. Dan ga boleh kasih tahu siapapun kalau ini pacaran taruhan.

Danau, 11 Januari 2019

Signature

Yuka dan Dylon

---* Love *---

Gimana tuh aturannya bisa dilaksanakan tidak?

Benci Tapi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang