"Kay, Kalau ini apa artinya?"Tanya Dikta entah untuk keberapa kalinya - kepada Kayla yang tengah sibuk Menulis jawaban tugas bahasa inggrisnya. Kayla berdecak kesal lalu menghentikan aktivitasnya dan menoleh ke arah Dikta yang tengah duduk disebelahnya, Di Bangku Fira --- Sahabat Kayla ---.
Kayla menarik Nafas panjangnya. "Yang mana?" Tanya kayla sembari mengikuti arah telunjuk Dikta diatas Buku bahasa inggris Dikta.
"Ini"Tunjuk Dikta, lagi.
"Ooh, Itu maksudnya Siapa yang merubah Jane menjadi orang sukses?"Jawab Kayla lalu kembali Fokus dengan Buku tugas Bahasa inggrisnya.
"Ooh, oke!"Ucap Dikta lalu mulai kembali menulis dibuku tugas bahasa inggrisnya.
Hening.
Hanya suara Torehan pensil diatas Kertas yang terdengar diruang kelas ini. Sudah 28 menit yang lalu Bell Pulang berbunyi. Semua murid kelas 10 sosial 3 sudah pulang, hanya tinggal kayla dan Dikta yang tengah mengerjakan Tugas bahasa inggris yang diremehkan oleh Teman-temannya, Bahkan semua teman-temannya tidak ingin mengerjakan.
Dikta berhenti sejenak. "Lo, lapar gak?"Tanya Dikta kepada kayla.
Tanpa menoleh ke arah Dikta, Kayla hanya menjawab pertanyaan Dikta itu dengan Sebuah gelengan.
"Uh"keluh Dikta.
Kayla menoleh ke arah Dikta sembari mengerutkan alisnya. "Lo lapar? Jika ya, lo ke kantin saja dulu. Gue gak bakal Ninggalin kok, lagipula kitakan udah janji ngeberesinnya bareng"
Mendengar ucapan Kayla, Dikta langsung berdiri dari duduknya. "Serius?oke! Gue ke kantin dulu yah, Tapi lo awas ajah kalau pulang! Nanti pulangnya bareng, gue anterin tapi sampe pertigaan ajah".
Kayla memutar kedua matanya, kesal. "Ya ya ya terserah lo".
Beberapa menit kemudian, Dikta datang dengan Kantung plastik hitam ditangan kanan-nya dan dua buah Minuman dingin ditangan kirinya.
Kayla menghentikan aktivitas menulisnya, lalu menatap Dikta, Bingung.
Dikta hanya tersenyum kuda, lalu menyimpan Kantung plastik itu diatas meja dan menyodorkan satu buah minuman dingin kepada kayla.
"Nih, gue gak enak kalau harus minum dan makan sendiri didepan orang. So? Gue beliin ajah lo satu, Semoga lo suka".
Kayla tersenyum kecil lalu menerima Minuman dingin itu. "Thanks".
Dikta hanya mengangguk lalu kembali duduk disamping Kayla.
"Apa lo udah selesai?"Tanya Dikta sembari mulai membuka Snack yang ia beli dari kantin tadi.
Kayla menyimpan minuman dinginnya itu setelah tadi ia selesai meminumnya. "Sudah, Nih liat ajah punya gue. Biar cepet selesainya"kayla menyodorkan buku tugas bahasa inggrisnya kepada Dikta.
Dikta menerima buku tugas keyla tersebut. "aye aye kapten"Dikta mulai menyalin jawaban kayla ke Buku tugasnya.
Beberapa menit kemudian.
"SELESAI!!!"teriak Dikta, membuat kayla yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya terperanjat kaget.
"Ish!"Decak Kayla kesal, lalu ia mulai membereskan alat tulisnya.
"Gue Nyimpen buku tugasnya dulu yah dimeja pak tomo, Lo tunggu diparkiran"Ucap Dikta sudah siap dengan Ranselnya lalu berjalan keluar kelas menuju Ruang guru.
Kayla mengangguk lalu berjalan menuju parkiran sembari tersenyum aneh.
Mengapa dia berubah menjadi seperti tadi?ah--- apa yang barusan aku pikirkan?tidak tidak tidak - Kayla.
***
"Makasih yah dik." Ucap kayla sembari turun dari motor dikta.
Dikta tersenyum "sama-sama, lo yakin engga mau dianterin sampe rumah?" Tanya dikta.
Kayla menggeleng sembari tersenyum "gak usah dik, rumah gue jauh. Lo pulang ajah sana, hati-hati."
"Hm iyaa deh, Hati-hati yah. Gue duluan." Ucap dikta sembari membelokkan sepeda motornya lalu melaju ke arah yang berlawanan dengan Kayla.
Kayla menghelakan nafas panjangnya lalu mulai berjalan ke arah terminal Angkot seperti biasanya.
***Bersambung.
Vomment dibutuhkan untuk penyemangat Aku setelah dia hahaha. Makasih xxxxx.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend Zone
Teen FictionZona dimana kita berharap lebih pada teman kita yang sama sekali tidak mengharapkan lebih bersama kita. * "Temenan ajah yah?" Dikta.