Queen Story 3 (edit ver)

8.2K 380 5
                                    

3

Queen merasa aneh dengan semua yang terjadi. Dylan mengatakan dengan sangat jelas kalau mobil pria itu sedang di bengkel. Queen mengerti, karena mobilnya juga sering masuk bengkel dan tidak pernah keluar lagi, karena Justin pasti akan langsung menggantinya dengan yang baru. Tapi kenapa mobil Dylan bisa selama ini berada di bengkel?? Hampir satu bulan Dylan menumpang, atau lebih tepatnya membajak mobil Queen.

Queen masih berpikir tentang segala kemungkinan kalau Dylan hanya berbohong saat pria dalam pikiran Queen itu menjelma menjadi kenyataan dan berdiri di hadapan Queen. “Susun rencana penerbanganku ke Roma dan Singapura dalam satu kali perjalanan. Aku tidak ingin dua kali melakukan perjalanan yang melelahkan seperti itu. Kau bisa melakukannya, Princess??”tanya Dylan dengan nada yang diseret-seret.

“Akan saya usahakan, Mr. Sutherland. Ada lagi yang anda butuhkan??”tanya Queen berusaha tetap tenang karena masih ada jarak di antara mereka.

Dylan maju selangkah dan membungkuk di atas meja kerja Queen,”Apa kau tidak keberatan aku tinggal?? Perjalanan ini mungkin akan memakan waktu lebih dari 2 minggu.”

“Apa maksud anda, Mr. Sutherland??”

Dylan menarik tangan Queen ke wajahnya dan mencium telapak tangan wanita itu,”Jangan memanggilku seperti itu! Aku sudah berkali-kali mengatakan kalau kau harus menyebut namaku.”geram Dylan sambil terus menciumi telapak tangan Queen dan diselingi beberapa jilatan dengan lidahnya yang membuat wajah Queen semakin merona.

Dylan sialan! Dia sangat mengenal semua tempat sensitive di tubuhku. Dan kenapa bagian ini harus mudah terangsang hanya dengan ciuman Dylan!?pikir Queen kesal dengan respon tubuhnya.

Seharusnya Queen sudah terbiasa dengan gangguan sensual Dylan. Karena hampir sepanjang waktu sejak dia menjabat sekretaris Dylan, pria itu terus menganggunya. “Ini bukan hal yang biasa dilakukan antara atasan dan bawahan, Mr. Sutherland.”tegur Queen sambil berusaha menarik tangannya. Perlu kekuatan yang sangat banyak untuk menahan diri membalas sentuhan Dylan yang begitu nikmat.

“Aku tidak merasa sedang berada dalam posisi antara atasan dan bawahan. Aku sekarang berada dalam posisi pria dan wanita yang saling menginginkan.”gumam Dylan lembut lalu menggigiti ujung-ujung jari Queen. “Katakan kalau kau tidak tahan berjauhan denganku. Katakan itu, dan aku akan membawamu bersamaku. Katakan, Princess…”geram Dylan parau.

Aku ingin bersamamu!

Queen ingin sekali meneriakkan hal itu. Tapi Queen menyadari hal itu percuma. Sebesar apapun keinginan Queen untuk selalu bersama Dylan hanya akan membuat sesuatu yang seharusnya tidak terjadi menjadi terjadi. Dan Queen tidak ingin ada kejadian apapun lagi.

“Seingatku, anda tidak pernah mengajak siapapun dalam perjalanan anda, Mr. Sutherland. Dan saya pikir, saya juga tidak ingin pergi bersama anda.”sahut Queen dengan ketenangan yang dibuat-buat.

Dylan menegakkan kepalanya menjauhi tangan Queen,”Kau serius dengan semua perkataanmu, Princess??”tanya Dylan sambil menatap langsung ke dalam mata Queen tapi jari-jari tangan Dylan dengan ahli membelai telapak tangan Queen.

Queen benar-benar tidak bisa menahan apapun lagi.

“Jangan berhenti menciuminya, Dylan…”erang Queen serak. Dan Queen sadar, itu adalah pengakuan kalah darinya. Senyum kemenangan tersungging di bibir Dylan yang seksi. Pria itu langsung berjalan memutar menuju tempat duduk Queen dan menarik Queen berdiri sebelum dia duduk di tempat duduk Queen.

Delayed Nuptials (Murphy Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang