Ini baru saja hari kedua aku bersama mereka, i mean anak-anak 5sos.Dan mereka sudah sering membuatku kesal.
"Yn!!! Yn!!!!" Teriak seseorang yang kuyakini luke dari luar kamarku dan membuatku bangun dari tidur.
"What again?" Tanyaku saat sudah membuka pintu kamar.
"We're hungry fyi.Cooking for us" jawab luke.
"What time is it?" Tanyaku.
"8 pm.C'mon go out and make us some dinner! But also we want pizza okay"
Si luke dengan tampang tak bersalahnya meninggalkanku yang masih bengong di ambang pintu.
Ini dia watados banget ye.
Uda maksa minta di beliin pizza lagi.
Saat akan memasuki kamar lagi karena terlalu malas untuk memasak, aku teringat akan ancaman mama yang tidak akan memberikanku uang jajan kalo tidak merawat mereka.
Huh!
Terpaksa aku harus mengganti baju dan turun ke bawah untuk memasak.
"Mau makan apaan lu pade? Jangan pada mesen pizza! Gue gapunya duit" omongku saat sudah di dapur.
"Yahh yn... masa gitu sih? Gue kan mau pizza" rengek michael yang sekarang sedang memanyunkan bibirnya karena mungkin kesal.
"Eh denger yak.Listrik belon di bayar, tagihan aer belon di bayar, tagihan telepon rumah belon di bayar sementara mamah sama papah gue lagi pergi dan itu artinya gue.harus.irit. !" Ocehku panjang lebar.
Mereka pun mengangguk.
Akhirnya mereka mengerti juga.
"Jadi mau pada makan apaan nih?"
"PIZZA !"
Si anjing emang.
Dikasih hati minta jantung.
Kaya mantanku ajha.
MasyaAllah..
"LU PADE NGERTI KAGA SIH APA YANG GUE OMONGIN TADI HA?! MASI MENDING MAU GUE MASAKIN AMBEH ELU PADE KAGA BUSUNG LAPAR!!" bentakku.
"Eh iya deh iya maap-maap"
"Yaude pada mau makan apaan?!"
"Widih selaw mba, nasi goreng aja deh"
"Yauda tunggu"
Aku pun mencoba mencari bahan-bahan masakkan untuk nasi goreng lalu mulai memasak.
Tiba-tiba...
Jepret!!
Yah mati lampu.
Dengan segera aku menyalakan senter yang ada di handphoneku ini.
"Boyzz!! Boyzz!!!" Teriakku seraya berjalan ke ruang tv tempat di mana mereka tadi berkumpul.
Namun tak ada jawaban.
"Boyssssss!!!! Kalian dimana?!"
Masih tidak ada jawaban.
"BOPUNK! KELUAR KAGA ELU PADE!" Teriakku, kali ini lebih keras.
Masih tidak ada jawaban.
Wah..
Kalo pada ngejailin gue,
Gue biarin pada busung lapar. Rasain ae.
Lalu aku pun mulai naik ke lantai atas karena siapa tahu mereka ada di kamarnya masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Idiot++
HumorKeseharian yn yang harus bertahan bersama orang-orang idiot stadium akhir. Sampai suatu ketika ada kejadian horor menghampiri mereka yang membuat mereka menjadi detektif idiot sepanjang masa. ... [On Editing]
