Chap 4

148 11 2
                                    

Author POV

Alvi tidak pernah niat untuk bertemu Alex ditempat seperti ini,disituasi seperti ini,Atau di minggu terkutuk ini.Tapi bagaimanapun,rasa senang yang over dan hanya bisa dipendam dalam hati adalah satu-satunya yang bisa dirasakan Alvi hari ini.

"Lama banget ke WC-nya.Gue udah mau siap makan,nih."ujar Elva ketika melihat sahabatnya itu berjalan dengan tatapan kosong ke meja.

"Gue mau pulang,deh."Ujar Alvi tanpa melihat keempat gadis itu yang menatapnya bengong.

"Lo kesambet setan apa di WC.Kita baru aja ngumpul-ngumpul dan lo sama sekali gak mesan makanan."Kata Erika tak terima."Gue pesanin,deh?"

Alvi menggeleng "Gue lagi diet."

Elva nyaris menyemburkan jus jeruk dari mulutnya ke muka Ririn."Gilaaa!badan kurus begitu lo masih diet.Sadar Vi Sadar!!"pekiknya.

"Suka-suka gue dong."balas Alvi.

"Ya,seenggaknya lo mesen lemon tea ato apa gitu?"Erika masih ngebet supaya gadis itu tetap stay ditempatnya.Dan entah kenapa,Alvi mulai eneg lihat muka cantik Erika.

"Thanks Rik,Tapi gue beneran pengen pulang."Alvi berdiri dari kursinya kemudian berbalik untuk pulang.

Erika berdiri dari kursinya "Ta..Tapi besok,kan-"Sementara punggung Alvi lama-kelamaan menjauh dari pandangannya.

********

Alvi mengingat momen itu.Dan sekarang dia mengerti kenapa Erika memaksanya untuk tetap makan di foudcourt.Rengekan Ardy yang menganggu menjawab semuanya.Alvi harus membuang waktunya yang berharga untuk mendengar curhatan Ardy malam itu.

"Jadi,lo sama sekali gak tahu kalo semalam itu Ultah-nya Erika?"Tanya Ardy masih mewek.Saudarinya itu menggeleng.

"Lo emang baik banget jadi teman.Sampe ulangtahun temen sendiri lupa."

"Gue tahu."tanggap Alvi datar."Lagian dia sama sekali gak bilang.Ya,kenapa gue harus sekepo itu nanya dia ultah ato enggak."

PLEEEETAAAK!!!

Emang orang bego apa yang ngumumin hari ultah nya secara blak-blakan,Alvi sayang.Tiap orang yang Ultah ya,pengen dapet surprise,laaaah!Pekik Ardy geram dalam hati.

"Jadi lo sama sekali gak tahu atau gak peduli sama ultah temen lo sendiri?"tanya Ardy lagi.Dia memang harus bisa menerima kenyataan punya saudari terjudes segalaksi.

Alvi menggeleng lagi."To the point aja lo mau minta tolong apa sama gue?"tanyanya.

"Jadi-"Ardy memasang tampang sedih."Semalam gue nitipin kado gue sama Alex biar dia yang ngasih kadonya ke Erika.Tapi pas gue tahu,ternyata Erika seneng banget dapat kado itu dan dia ngira itu dari Alex.Mereka juga makin deket banget.Padahal kado itu kan dari gueee vii!!"Ardy mewek.

Alvi menelan ludah sejenak mendengar ada kata 'Alex' disana."Kenapa gak lo kasih langsung aja?"

Si cowok glasses melihat saudarinya dengan mata berkaca-kaca "Gue gaberani."

"So?"Alvi menunggu kata-kata Ardy selanjutnya.

"Gue pengen lo yang kasih kado ini buat dia."Ia mengeluarkan sebuah kotak kado yang dihiasi pita pink diatasnya.

"Shit!Jadi lo manfaatin gue?"

Ardy mengernyit "Ya Enggalah bego!Gue cuma pengen lo ngasih ke Erika sebagaimana Alex ngasih ke Erika."

Kini giliran Alvi yang mengernyit.Mungkin saudara-nya itu tidak membudidayakan pribahasa 'Jangan jatuh ke lobang yang sama'. Mungkin pengertiannya bagi Ardy ialah 'Gue pengen jatuh ke lobang yang sama,siapa tahu pas gue jatuh kedua kalinya di lobang itu ada harta karun" atau "Gue pengen jatoh ke lobang yang sama.Masalah buat lo?"

TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang