part 1

58 2 2
                                    

"Yoo jin-ah,besok malam kau pergi kemana?"

Ucap pria tinggi yang sekarang sedang berdiri di hadapanku. Park chanyeol,ia adalah temanku dari SMA sampai sekarang kami sudah kuliah. Aku dan chanyeol sangat dekat karna sudah berteman sejak kecil.

"Ibuku mengajakku untuk bertemu dengan seorang pria besok malam,bagaimana ini?" Aku mengeluh pada chanyeol karna aku tahu ia selalu mendengarkan semua keluh kesahku.

"Sama... besok ibuku juga mengajakku untuk berkenalan dengan seorang gadis,kau tidak cemburu kan?" Chanyeol mulai menggodaku dengan senyuman mautnya. Tsk! Jangan harap kau park chanyeol!

"Yak! Justru aku heran ada juga gadis yang ingin dijodohkan denganmu.. hahaha.."

***
Malamnya,aku sudah berdandan rapih seperti yang ibuku minta. Aku tidak sanggup melawannya apalagi menolak untuk bertemu dengan pria itu,ibu pasti akan kecewa.

"Eomma aku sudah siap,kajja (ayo pergi)"

Aku pun berangkat dengan ibu yang menyetir mobil,mengantarku ke sebuah restaurant dimana aku akan bertemu dengan pria yang sama sekali tidak aku kenal.

Sesampainya di restaurant,ibu menggandeng tanganku mengajakku ke sebuah meja yang sudah diduduki oleh seorang pria bersama dengan wanita tua. Aku merasa gugup sekarang.

"Eomma..apa aku harus bertemu dengannya sekarang?" Aku sangat gugup. Rasanya aku ingin melepaskan tangan eommaku dan langsung pergi dari tempat ini.

"Tenang jin-ah,dia adalah tipemu dan kau akan menyukai pria itu,pria pilihan eomma"

Ucapan ibuku sedikit menyakinkan. Aku terpaksa percaya pada semua kalimatnya.

Sesampainya di meja tersebut,ibuku langsung menyapa pria itu dan wanita tua yang berdiri di sampingnya.

"Selamat malam,maaf sudah menunggu lama" ucap ibuku.

Aku memilih untuk menunduk menutupi wajahku dengan rambut yang terurai panjang.

"Lee yoo jin?!?!" Suara ini. Aku seperti sering mendengar suara serak namun terdengar sangat seksi ini. Aku pun mengangkat wajahku.

"Park chanyeol!!?!" Aku terkejut.

Pria itu adalah park chanyeol. Omo! Apa pria yang ingin dijodohkan denganku adalah park chanyeol?!!?!?

"Apa kalian berdua saling mengenal?" Itu suara ibu chanyeol.

Aku yakin ibu chanyeol sangat bingung dengan apa yang sedang terjadi.

"Eomma,ini sahabat kecilku park chanyeol. Bukankah aku sudah pernah mengenalkannya padamu?" Aku benar - benar bingung sekarang.

"Ah ini semakin bagus bukan,anak kita berdua sudah saling mengenal kalau begitu mari kita persiapkan pernikahan untuk mereka berdua secepatnya" ucap ibuku semangat.

"Ah aku setuju,aku juga sangat menyukai anakmu" ucap ibu chanyeol gembira.

"Ah aniyo,aku dan chanyeol hanya-"

"Ne,aku setuju" tiba - tiba park chanyeol memotong ucapanku.

"Ah baiklah,pernikahan kalian akan dilaksanakan dua bulan lagi,ayo kita mulai makan malamnya" ucap ibuku dan ibu park chanyeol secara bersamaan.

Selesai makan malam,tiba - tiba chanyeol bicara kepada ibuku jika ia ingin mengantarku.

"Yak kau! Apa yang kau lakukan!?!" Aku bicara tergesa - gesa meminta penjelasan pria yang kini duduk di sampingku di bangku kemudi.

"Aku tidak melakukan apapun,aku hanya menuruti kemauan ibumu dan ibuku" ucap chanyeol polos.

"Tapi kita akan menikah dua bulan lagi,kau tidak masalah dengan hal itu?" Aku bertanya kepadanya dengan suara orang yang terdengar sangat panik.

"Sama sekali tidak,ayo kita pulang"

chanyeol menyalakan mobilnya dan tiba - tiba dia mendekatiku. Tidak! Tidak!. Apa dia akan menciumku?!?! Ia mendekatiku dan memakaikan seat belt.

"Aku bisa memasangnya sendiri!" Ucapku ketus.

"Apa kau pikir aku akan menciummu?!?hahahaha" goda chanyeol.

"Yak! Cepat antar aku pulang!" Aku yakin pipiku sudah merah seperti tomat sekarang.

2 bulan kemudian....

"Park chanyeol,apa kau bersedia menikah dengan Lee Yoo Jin dan menerima keadaannya serta menemaninya saat sakit,suka maupun duka sampai maut memisahkan kalian?" Ucap pendeta yang berdiri di depan kami.

"Ya,saya bersedia" ucap chanyeol tegas.

"Lee Hyo Jin,apa kau bersedia menikah dengan park chanyeol dan menerima keadaannya serta menemaninya saat sakit,suka maupun duka sampai maut memisahkan kalian?" Ucap pendeta mengulangi kalimat tersebut kepadaku.

"Ya,ak-aku bersedia" Ya Tuhan aku benar - benar gugup.

"Kalian sudah resmi menjadi sepasang suami istri,mempelai pria boleh silahkan cium pasangan anda" apa?!?! Pendeta menyuruhnya untuk menciumku di depan banyak orang?!?!!?

"YAK! CIUM CIUM CIUM!!!" Semua tamu di gedung ini bersorak meminta chanyeol untuk menciumku.

"Chu..." chanyeol mencium bibirku sekilas.

"YAAKKK!! KALIAN BERDUA SANGAT SERASI!!!!"

OTTE?!?!!? SOSWEET GAK FF NYA!?!?! FF ini berdasarkan pengalaman pribadiku...
Jangan lupaa vote dan comment chingu!!!^^ 감사합니다!! (Gamsahamnida)




CALL ME BABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang