{ 19 - decision }

54 2 3
                                    

Hongbin menuruni anak tangga rumahnya dengan wajah yang memang tiada senyuman.

Hongbin menuju kedapur dan duduk dimeja makan. Kelihatan ayahnya dan Hyosung sedang menikmati breakfast mereka dan ibunya didapur mengambil buah buahan.

"good morning"

hongbin ucapkan kepada ayah dan adiknya dengan lifeless dan terus menyapu peanut jam diatas rotinya.

"good morning son"

Ibu hongbin mencium kepala hongbin lalu duduk disebelah hyosung.

Mata hongbin masih di sarapannya. wajah nya masih suram .

"wae hyosung? something to tell me ?"

Hyosung terkejut dan terus mengalihkan pandangan. wow , abang dia ni ade super power ke? dia tak angkat muka pun dari tadi tapi boleh perasan (actually , i always do this at my brother when we having our breakfast or anything)

"stop staring at me if you dont have nothing to say"

Hongbin berkata sebelum memasukkan rotinya kedalam mulutnya itu.

"Ayyy , oppa ni bad mood ah tu"
Hyosung memerli lalu menghirup hot chocolatenya.

"guys , stop bickering infront the foods. aish , how childlish"

Ibu Hongbin menegur anak anaknya.

"Whats wrong with u son?"

Ayah hongbin bertanya.

"Nothing dad"

Hongbin menjawab dan terus menikmati sarapannya.

"Hmph, today you will go to the school with your sister"

Ayah hongbin memberitahu.

"Oh c'mon dad. Hyosung taknak kena kejar dengan peminat oppa lagi."

Hyosung whinning.

"i will drive dad."

Ayah Hongbin sekadar mengangguk dan Hyosung dah tersenyum lebar sebab tak perlu satu kereta dengan Abangnya.

Dan pemandu masuk dan memberitahu yang sudah tiba masanya untuk mereka semua bertolak.

Hongbin dan Hyosung bangun dan menyalam , memeluk parent mereka sebelum menuju ke pintu keluar.

[Hongbin's POV]

"oppa !"

Aku menoleh dan memandang hyosung yang mukanya memang nampak risau yang teramat

"ape? "

"hmm.. well... so.."

" hyosung-ahh , kalau takde ape nak cakap, dont stop me ok? or we will be late"

"eh. jap ,jap, jap. hyosung nak minta maaf pasal semalam."

Aku terdiam. terlalu banyak perkara yang terjadi semalam yang aku nak lupakan. aku kena kuat untuk hadapi.

"lets not talk about it again, jom ke sekolah"

Aku menjawab dan mengusap kepala hyosung lembut. Dia tersenyum tapi jelas diwajahnya rasa bersalah. Aku mendekati hyosung dan mencium dahinya.

" its ok, oppa is strong. haja"

hyosung tersenyum dan menampakkan giginya yang putih dan rata tu. lalu dia berlari ke kereta driver , dan bertolak pergi ke sekolah.

....

on my way to school aku asyik terkenangkan saat aku dan yaera lari ke busan.

how clumsy she is

Love Is NightmareWhere stories live. Discover now