PART 13

18.3K 1.1K 255
                                    

"Letak kan senjata mu Jang Doyoon, ku mohon. Lepaskan Jeonghan dan anak ku!"

"Tidak semudah itu! Sebelum kau memutuskan hubungan kalian di depan ku dan menjadi milikku!"

"Kau jangan terlalu banyak bermimpi Jang Doyoon! Aku tidak akan pernah melakukannya!"

"Baiklah kalau begitu!"

Doyoon menarik senapan nya dan ia arahkan pada Jeonghan. Dan...

Duar! Duar!

Terdengar suara tembakan dua kali. Dan setelah itu suasana menjadi hening.

Jeonghan memejamkan matanya. Ia yakin pasti dia yang akan mati ditembak Doyoon. Tapi ia tidak merasakan sakit apapun. Dan dia merasakan seperti seseorang yang jatuh dipundaknya. Ia pun membuka matanya.

"Seungcheol-ah!" Jeonghan nelihat Seungcheol yang tertembak dan pada punggungnya bersimbah darah.

Dan diseberang sana ia juga melihat Doyoon yang jatuh tersungkur juga bersimba darah. Ya Doyoon ditembak oleh polisi.

Jisoo pun segera melepaskan tali ikatan pada tangan Seunghan dan menggendongnya.

"Jeo jeong jeonghan..."

"Seungcheol-ah.. Ku mohon bertahanlah.. Demi aku dan Seunghan. Bertahanlah. Hiks hiks..."

Jisoo menyerahkan Seunghan pada Jeonghan.

"Mama..."

"Seunghan-ah.." Jeonghan langsung memeluk Seunghan. Dan memperlihatkan Seunghan pada Seungcheol.

"Papa..."

"Seu seung seunghan..."

"Papa.. papa.."

Seungcheol pun tidak sadarkan diri.

"Seungcheol-ah! Choi Seungcheol!"

Jisoo memeriksa denyut nadi Seungcheol.

"Dia masih hidup. Cepat bawa dia ke rumah sakit. Sebelum semuanya terlambat."

***

Di sebuah kamar operasi dua orang pria sedang mempertaruhkan nyawanya. Choi Seungcheol dan Jang Doyoon. Ya mereka berdua yang tertembak malam itu langsung dilarikan ke rumah sakit untuk diambil tindakan segera.

***

Hari demi hari, bulan demi bulan dan tahun demi tahun berganti. Musim juga datang silih berganti.

Seungcheol terbaring lemah di kasur nya. Tak sadarkan diri. Sudah 3 tahun lamanya ia mengalami koma semenjak kejadian itu. Jeonghan selalu setia menemaninya siang dan malam. Dan ia selalu berdoa agar ada suatu keajaiban dari Tuhan untuk Seungcheol sadar kembali.

Bahkan Seunghan yang kini beranjak besar menjadi anak-anak selalu mengunjungi 'papa' nya dan menanyakan keadaannya pada 'mama'nya.

"Mama.. papa macih tidul?"

"Iya sayang papa masih tidur."

"Kapan papa bangun mah.. Ceunghan kangen main baleng papa."

"Seunghan selalu berdoa saja ya sama Tuhan. Memohon supaya papa nya Seunghan cepat bangun.."

***

Suatu hari, Tuhan pun menjawab semua doa-doa dari Jeonghan. Seungcheol mulai menggerakkan tangannya dan membuka matanya perlahan. Ia berusaha memusatkan pandangannya yang kabur karena ia terpejam selama dua tahun. Ia pun mengedarkan pandangannya. Semua nya berwarna putih. Ia lihat seseorang sedang tidur sambil duduk dan memegang tangannya erat.

That Baby And UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang