Edo, kalau udah sampai rumah sms ke nomer gue ya! Pesan yang di tulis Iqbal
Tak lama kemudian temannya membalas Gue udah di rumah lo nih, 10 menit lo engga balik, gue caw lagi!
Hanya ada balasan dari temannya sedangkan pacarnya tak membalas.Segera aku mencari keberadaan Iqbal, bagaikan detektif yang mencari pelaku kejahatan di TKP yang begitu ramai dengan kerumunan orang-orang yang siap menerbangkan Lampion. Dan aku pun melihatnya sedang mengobrol dengan temanya. Aku berjalan melewati kerumunan orang, hingga tiba di belakang tubuhnya.
Kutarik kupluk jaketnya Jreeet sehingga lehernya tercekik.
"Ahhkk sakit" Dia meringik kesakitan dan membalikan tubuhnya dengan mata yang melotot, bola matanya seakan mau keluar setelah mengetahui aku yang melakukan hal konyol itu "Dasaar pesek, sakit tau. Ada apa? Mau pulang?" Lanjutnya dengan nada kesal.
"Temen mas bales nih dia bilang udah On The Way."
Rawut wajahnya segera berubah, nada bicaranya pun mulai melembut.
"Terus cewe mas bales engga?"
"Iyah bales juga dia bilang Dari pagi kemana aja? Ilang kaya hantu, pasti lagi sama cewe lain kan? Udahlah aku minta putus!" Ku peraktikkan gaya seorang wanita yang sedang marah " Gitu mas katanya." Lanjutku tanpa rasa bersalah.
"Ahh yaudah biarin, nanti juga dia nyariin mas lagi. Mana mau dia kehilangan cowo kece kaya mas." Dengan PD nya dia mengatakan itu "Yaudah ayo pulang! Temen mas pasti udah mau sampe."
Jujur saja Iqbal memang keren
"PD gila lo mas. Emm sebentar mas lampionnya udah mau diterbangin."Kutempelkan tangan ini bagai seorang Biksu yang sedang berdoa "Okey mas! Nanti aku pinjemin HP deh buat smsan sama cewe mas yang marah." Tidak lupa aku kedipkan mataku berkali-kali memohon dengan sikap aneh.
Iqbal pun hanya bisa menghela nafas kembali. Sekitar 15 menit kami baru akan pulang ke rumah.
Pukul 22.10 kami tiba di rumah, alhasil temannya sudah tak ada di rumah. Saat Iqbal mengetahui temannya telah pergi Dia segera menghampiri Bude yang sedang memasak ketupat di belakang rumah menggunakan tungku.
*****
Sekitar 5 menit dia sudah datang menghampiriku yang duduk di halaman rumah untuk menghilangkan rasa rinduku dengan Keluarga di Bekasi dengan menelfon mereka.
Malam ini aku benar-benar merasakan, rasa rindu yang mendalam. Mungkin karena pertama kalinya Malam Takbiran dan besok Hari Raya Idul Fitri, Aku tak berkumpul dengan keluarga.
Iqbal menungguku hingga selesai sekitar 10 menit Dia duduk disampingku dengan sebuah gitar akustik hitamnya dan sebuah lagu Peterpan tapi aku lupa judulnya.
"Hey pesek! tadi temen mas bales sms jam berpa?"
Ku beranikan untuk mengatakan yang sebenarnya "Ya pas aku bilang ke mas. Tapi kejadian aslinya itu mas....." Sedikit ragu untuk melanjutkannya "Temen mas bilang kalau dia udah di rumah, kalau mas belum pulang selama 10 menit dia pergi. Gitu mas yang sebenernya, terus cewe mas engga bales smsnya. Tadi aku bohong, maaf yaah mas." Tiba-tiba aku merasa takut, aku hanya bisa memasang wajah memelas. Aku menunggu reaksi apa yang akan Iqbal lakukan.
Iqbal mulai menjulurkan tangannya. Aku pun memejamkan mataku, lalu menutupnya dengan kedua telapak tanganku.
Mas iqbal mau ngapain? Mau nampar? Tapi gak mungkin, atau mau mukul aarrrgghhhh bayanganku setelah apa yang telahku lakukan.
YOU ARE READING
Long Distance Relationship [LDR]
Ficção AdolescenteLantunan lagu yang selalu dia bawakan.. Membuatku sadar semua ini bukan mimpi. Petikan gitar yang selalu mengiringi suara dari nyanyiannya membuatku takut kehilangannya.