Aku terbangun dengan Devanya yang berada di pelukanku. Its really special moment for me.
Bersyukur karena ahkirnya semalam dia mau mempercayaiku. Padahal aku sudah membuat kepercayaannya hancur. Yes, I'm the one of them that a jerk.
Aku mencintainya.
Tiga kata beribu makna bagiku. Setelah mengungkapkan itu semua ada perasaan lega dihati ditambah dia juga mencintaiku.Well, i'm the lucky man.
Sekarang aku berjanji pada diriku sendiri, aku tak akan pernah membuatnya bersedih lagi. I know she is worth it dan aku akan menjadi seseorang yang mencintainya dengan segenap hati
Aku mengusap rambut brunnete-nya, lalu memandangi wajahnya yang terasa sangat damai terlelap
Serius, aku gak akan pernah bosen dengan wajahnya itu. Damn she is so beautiful. Even, dia hanya memakai kaos usang dan celana pendek atau dia mencepol rambutnya asal-asalan she is always still looks gorgeous as hell and in the same time she is still sexy.
"What?" Tanyanya melihatku sambil mengerjapkan mata bulatnya itu
Aku terkekeh lalu mencium kedua matanya itu, "morning Sunshine"
Devanya tersenyum lalu mencium hidungku, "morning Hubby" setelah mengatakan itu dia terkikik geli. Well, aku tau kenapa karena ia merasa geli dengan panggilan yang dia buat untukku karena ini pertama kalinya dia memanggilku seperti itu
"I love you" kubungkam suara tawanya dengan bibirku, lalu menggulingkan tubuhnya hingga berada dibawahku, menyebabkan selimut yang dia pakainya itu tergeser sehingga memperlihatkan tubuh polosnya itu
Gosh, that's freaking hot!
"Erhan!" Devanya langsung menyilangkan tangannya didepan dadanya yang polos itu lalu menatapku kesal, "aku masih capek!"
Aku menyeringai nakal, "dan sayangnya, aku tidak"
"Ugh, pervert! Awas!" Devanya mencoba menyingkirkan tanganku yang menahan dikedua sisi tubuhnya
"Aku hanya mengambil jatahku minggu kemarin sayang" aku menundukkan kepalaku mencium lehernya, tau letak dimana titik sensitivenya. Sukses, itu membuatnya diam dan malah mengalungkan keduanya tangannya ke leherku
"Er.." Devanya mendesah lalu tangan satunya bergerak menjambak rambutku
Aku melepas ciumanku lalu menatap mata abunya yang terlihat tak rela, "What? Tadi siapa ya yang bilang capek?"
"Shut up! Just feel me!" Aku menyunggingkan senyum kemenangan sebelum Devanya menarik wajahku lalu mencium bibirku yang dengan senang hati yang akan kubalas ciumannya dengan bergairah
Oh God, i love this woman.
Too much.___________________
*AUTHOR POV*
"HOLLY SHITTTT! " Erhan berteriak sambil matanya tetap memandang layar TV dihadapannya dan tangannya menghentakkan stick PS. Padahal sudah tinggal dikit lagi pemainnya itu mencetak gol tapi tendangannya malah meleset
"ERHAN! watch your mouth!" Dave langsung menutupi telinga Adam yang berada dipangkuannya. Sedangkan Adam hanya tetap memandang ke arah layar TV sambil sibuk dengan stick PSnya. Seakan-akan stick PS nya itu dihubungkan padahal tidak. Mungkin kalau di tau kalau kabel stick PSnya tidak dihubungkan dengan PS dia akan marah
KAMU SEDANG MEMBACA
TRUST
RomansaBaru saja kepercayaan Devanya dikecewakan seminggu yang lalu sekarang Devanya harus menikah karena kesalahannya. Bukankah menikah harus didasari rasa kepercayaan? Dan kepecayaan nya baru saja menghilang ditambah dia tidak mengenal calon suaminya it...