4. Wait what?

28 1 0
                                    


Aku terbangun dari tidurku. Saat aku membuka mata aku merasakan ada hal aneh yang terjadi pada diriku.

"Wait? Kenapa aku tertidur di tempat tidur? bukankah aku tidur di sofa?!"pekikku. Lalu aku menoleh kesamping melihat niall yang sedang tertidur disampingku.

"AAAAAA!!!! Dasar lelaki mesum!"teriakku sambil menendang tubuh Niall ke lantai. Aku ulangi sekali MENENDANG NIALL HORAN.

"Aww!! Hei! Bisakah kau sopan sedikit saat membangunkan orang? Aw!"kata Niall sambil mengusap kepalanya itu. Aku ingin menghampirinya dan berkata 'kau tidak apa?' But NO!

"Aku tidak percaya kau melakukan 'itu' padaku saat aku tertidur!"

"Aku tidak melakukannya"

"Oh ya? lalu kenapa aku bisa tertidur ditempat tidurku dengan mu! Aku seharusnya tidur di sofaku masih dengan bajuku yang lengkap dan bukannya tertidur di tempat tidurku dengan bajuku yang lengkap! Dasar lelaki me- wait what? HA! Pakaianku masih lengkap! itu artinya?"kataku sambil menoleh kearah Niall yang sedang menatapku dengan tatapan yang tidak bisa ku artikan.

"Aku kasihan denganmu karena kau tertidur di sofa."Niallpun langsung pergi keluar kamar dan dia sempat membanting pintu kamarku. Sorry niall...

Aku pun langsung membersihkan diriku di kamar mandi lalu memakai pakaianku. Sesaat kemudian disaat aku sedang merapihkan rambutku Niall masuk sambil berkata "Sarapan sudah siap. Kau disuruh kebawah" lalu ia pergi begitu saja dari kamarku.

Aku benar benar tidak tau. Serius! kukira niall sudah macam-macam padaku karena yang kutahu semua lelaki itu sama.

Masa lalu tetaplah masa lalu jangan sama kan Niall dengan lelaki itu. Karena Niall gak akan pernah sebajingan itu.

Aku menuruni tangga dan melihat kedua sahabatku, Niall dan Charlie sedang breakfast. Aku menatap Niall yang sedang memakan sandwichnya itu. Lalu aku berdiri didekat tempat dimana Niall duduk.

"Niall we need to talk!"ucapku pada Niall namun ia tidak merespon sama sekali. Karena aku tidak suka diperlakukan seperti ini maka aku merampas sandwichnya itu lalu menaruhnya di piring kembali. Ia melototi ku. Lalu mengalihkan pandangannya sambil meminum segelas air putih.

"Katakan"ucapnya dingin. Orang ini! Aku tidak percaya bahwa seorang NIALL JAMES HORAN bisa menyebalkan seperti ini. Aku segera menarik tangannya dan membawanya ke arah kolam renang. Setelah itu aku melepaskannya. Lalu menghadap sejajar dengannya. Mataku dengan matanya bertemu. Ya, tinggi kami hampir setara.

"Sorry"kataku sambil menunduk menatap kearah sepatuku. Ia belum membuka suaranya.

"Maaf, Okey? Aku kira kau melakukan hal aneh padaku. Kau tau? Aku trauma dengan kejadian seperti itu. Aku tidak mau teringat kembali dengan masa lalu ku yang suram. Makanya aku jarang terlihat dekat dengan laki-laki apalagi ngedate dengan mereka. Aku hanya berpikir bahwa semua lelaki sama brengseknya. Hanya ada dua lelaki yang kupercaya di dunia ini. My Dad and Him. Tapi dia menghancurkan kepercayaanku padanya. Jadi hanya ada satu lelaki yang kupercaya" Aku merasa mataku memanas sekarang. Aku menarik nafas dalam lalu menghembuskannya.

"Aku minta maaf. Seriously, aku tidak bermaksud untuk membangunkanmu dengan cara seperti itu. Aku juga tidak mau kau menjauhiku juga. Maaf karena aku sangat bo-"ucapanku terhenti ketika sesuatu yang lembab menyentuh bibirku.

Deg.

He kiss me.

Niall melepaskan ciumannya dan tersenyum kearahku.

"Tidak perlu merasa bersalah seperti itu. Aku memaafkanmu."

Deg.

Deg.

Deg.

Ada apa dengan jantungku? Kenapa berdebar dengan sangat cepat? Am i fall in love with him? With Niall Horan? Nonono I fell in love with a guy who standing in front of me. The guy who kiss me one minute ago.

Tubuhku menegang seketika. Hanya karena ciuman itu? Hey! Aku sudah pernah berciuman seperti ini! Tapi mengapa ini terasa berbeda?

Karena kau mencintainya.

Seriously?

"Hey!"Sebuah suara membuyarkan lamunanku. Aku menoleh dan mendapati Niall sedang tersenyum kearahku.

"Kau ada acara hari ini?"tanyanya.

"I dont know. Maybe its no, why?"

"Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat"Senyumnya sambil kembali ke meja makan dan memakan sandwichnya kembali.

Aku duduk di kursi sebelahnya. Lalu, mengambil sandwich bagianku.

"Memangnya kita mau kemana? Bukankah kemarin kau sedang sakit?"

"Hey itu hanya kelelahan dan aku kemaren belum makan. Makanya aku jatuh pingsan. Jadwalku padat sekali akhir-akhir ini."kata Niall sambil mengunyah kembali sandwichnya itu.

Aku memandangi sandwichku lalu meghembuskan nafas panjang sambil mengatakan "Apa kau sudah mengabari yang lain?"

"Iya, dan katanya mereka akan kesini"Katanya. Lalu, Devi dan Agni pun langsung berteriak.

"BENARKAH? AAA AKU TIDAK SABAARR MELIHAT MEREKAA!"Teriak Agni.

"PANGERAN KU AKAN DATANGGG HARI INIII "Kata Devi lalu diselingi oleh jitakan kami berdua.

"HEY! KAU SUDAH PUNYA CHARLIE!"Protes Agni. Lalu kami semuapun tertawa.

"Tapi Charlie memperbolehkanku untuk fangirll!!! Iya kan, Charliee?"katanya sambil bergelayutan dilengan Charlie.

"Selama kau tidak membuatku cemburu atas kelakuanmu itu"kata Charlie lalu mereka memandang satu sama lain dan akhirnya 'kau tau apa yang terjadi' lalu kami ber aw ria. They are the cute couple!. Dharlie Shippers!

"Tapi aku melarang mereka datang"cengir Niall. Tiba-tiba sebuah bantal sofa terlempar kearah wajah Niall dan akhirnya sandwich yang dipegang Niall pun jatuh.

You Don't Know About MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang