"Tidak bun... Aku tidak akan siap kapan pun,"
Kegelisahanku sangatlah berat untuk dihentikan. Dengan tatapan takut aku melihat ayahku yang sedang berbincang kepada seseorang.
"Tenangkan dirimu, Verin. Bunda tau mana yang terbaik untukmu" ucap bunda yang sedari tadi berusaha menenangkanku.
"Kenapa bunda? Kenapa aku harus disihir seperti itu nanti?!" ucapku tanpa menoleh kearah Bunda sedikitpun.
"Sabarlah nak. Ini tidak akan menyakiti siapapun," jawab Bunda mendekapku. Aku bisa merasakan kasih sayang Bunda lewat dekapannya.
Namaku Verin Grace. Aku sangat heran, mengapa aku harus disihir? Apa penyebabnya? Apa aku salah? Namun, aku mempunyai kesalahan apa sampai Ayah dan Bunda tega melakukan hal ini kepadaku?
Menurut mereka, hal ini hal yang terbaik untukku. Tapi aku beranggapan beda, apa benar ini yang terbaik untukku? Aku rasa tidak.
"Nak. Coba Tenangkanlah dirimu sekarang di kamarmu. Bunda akan kembali segera jika Ayahmu memerintahkannya," ucap Bunda. Aku mengangguk dan berjalan kekamar tanpa ada sepatah kata pun yang aku ucapkan pada Bunda
"Verin. Keluarlah nak! Ini sudah waktunya" ucap Bunda. Tanpa ada suara sedikitpun, Verin membuka kamarnya dan menoleh pada Bunda.
"Hiks.. Aku gak siap Bun.." ucapku serak menahan tangis. Bunda hanya menarik napas tanda khawatir padaku.
"Sudahlah nak. Ayo kita ke ruang pemulihan dulu, baru kita ke ruang sihir," ajak Bunda. Aku pun hanya mengangguk. Dan kami pun memutuskan menuju ruang pemulihan.
"Jayce. Aku mohon, tenangkan anakku dahulu sebelum ia disihir," pinta Bunda ketika kami sudah sampai di ruang pemulihan. Jayce mengangguk dan mengajakku ke sebuah taman.
"Verin.. Aku dulu juga disihir lho oleh raja Danish," ucap Jayce. Mendengar ucapan Jayce, aku langsung kaget dan mendongakkan kepalaku untuk melihatnya.
"Sungguh? Kau dulu juga disihir?" ucapku tak yakin. Dia mengangguk pelan dan mulai menceritakan kisah masa lalu nya itu.
"Ya. Dulu, aku disihir karena aku berzodiak Aries sama sepertimu. Karena raja Danish tidak mau anggota kerajaan/siapapun yang ada sangkut pautnya dengan kerajaan berzodiak Aries yang mempunyai kekasih berzodiak Scorpio. Karena ada balas dendam yang belum tersampaikan," jelas Jayce. Aku tidak terlalu mengerti.. Mengapa harus Scorpio? Dan kenapa.. Aku disihir? Padahal aku tak mempunyai kekasih Scorpio.
"Hmm.. Aku tak mempunyai kekasih Scorpio. Mengapa aku disihir?" tanyaku yang mulai asyik dengan cerita Jayce.
"Hmm.. Aku juga tak mengerti," jawab Jayce.
"Baiklah.. Ah! Sudah waktunya aku disihir. Tapi, jika aku disihir aku tak mati kan?" tanyaku lagi pada Jayce. Jayce mengangguk dan memberi senyuman untukku.
"Jayce.. Bisa antarkan aku ke ruang sihir?" tanyaku. Jayce mengangguk dan kami pun berjalan menuju ruang sihir.
"Cepat, segera beri ia sihirnya," perintah Raja Danish. Sang penyihir itu pun mengangguk dan mulai membacakan mantra nya.
"Magie .. magie .. viennent me protéger de scorpion!," ucap sang peramal. Tiba tiba sebuah cahaya berkumpul ditangannya dan diarahkan kepada Verin.
Dan tiba tiba..
Blash! Sihirnya pecah dan tidak mengenai Verin.
Sang penyihir, raja Danish, ratu Dinne, Jayce, para pengawal, Verin dan yang lainnya kaget bukan main. Bagaimana bisa pecah? Sang penyihir tidak pernah gagal akan sihirnya."Maaf baginda yang mulia. Saya tahu penyebab ketidakbisaan saya menyihir Putri anda," ucap sang penyihir.
Raja mengernyitkan dahinya kemudian berkata, "apa sebabnya, wahai sang penyihir?"
Sang penyihir menjawabnya dengan tenang, "dia tidak bisa disihir karena.. Dia akan jatuh cinta dan menikah dengan zodiak Scorpio tuan. Cinta mereka berdua sangat kuat, sehingga yang menghancurkan sihir saya tadi adalah tekad dan takdir mereka tuan."
"Apakah tidak bisa dicoba lagi, wahai sang penyihir?" pinta Raja Danish.
"Akan saya coba tuan," kejadian yang sama itu pun terulang kembali. Sihirnya tetap pecah dan akhirnya sang penyihir itu pun menyerah.
BRAAKK!
Suara tangan kekar baginda raja pun terdengar. Ia sangat marah kepada sang penyihir."Sabar Danish. Sabar!" ucap ratu Dinne.
"Apakah tidak ada jalan yang lain?!" ketus raja pada sang penyihir. Penyihir itu menggeleng.
"Kalau tidak ada cara lain, pergi kau!" usir raja setengah membentak. Ketika itu, sang penyihir pun hilang dan tak pernah kembali.
2 tahun kemudian
"Verin! Bunda ingin bicara sebentar padamu," ajak Bunda. Verin pun mengangguk dan berlari kecil menuju Bundanya.
"Ada apa Bun?" tanyaku. Bunda menyuruhku duduk terlebih dahulu.
"Verin.. Kini kau sudah genap 17tahun. Carilah pasangan untuk dirimu, Verin," mendengar ucapan Bunda, aku pun langsung kaget.
"Tapi Bun..."
"Tak ada tapi tapian nak! Kini kau sudah besar. Carilah pasangan hidupmu," ucap Bunda tak memberiku pilihan.
"Baiklah Bunda.. Aku akan mencarinya... Tapi Bun.. Apa aku boleh menjadi rakyat biasa? Agar aku bisa memilih pasangan yang tepat," usulku. Bunda berfikir sejenak lalu mengangguk tanda setuju.
"Ya boleh. Asalkan kau dijaga oleh Jayce, Shellin, dan Michella."
"Baik Bun!"
"Hmm.. Apakah aku pantas, Shellin? Michell?" tanyaku. Mereka berdua mengacungkan jempol mereka.
"Bagus kok! Ohya, tapi kita harus punya nama samaran lho," saran Shellin dan Michella.
"Hmm.. Bagaimana kalau aku Mickella, Shellin Jonea, Michella Liccy, dan Jayce Mike!" usulku. Mereka berdua nampak menyetujuinya.
-------
Ini dia cerita fantasy aku yang pertama ;* masih gaje ya? Hiks.. Itu sudah kutahu:((
Lebih sedih lagi kalau ada pembaca gelap. Baca aj terus gak vote/comennt🙇
Jgn lupa vote and comennt nya please;'(

KAMU SEDANG MEMBACA
My Zodiaq, Aries
FantasyDi berbagai ramalan, aries tidak terlalu cocok dengan Scorpio. Namun, di kisah ini, seseorang wanita yang memiliki zodiak Aries jatuh cinta kepada laki laki yang berzodiak Scorpio. Bagaimana kisah mereka? Story by: nisstories Note : tdk bermaksud me...