wedding

11.9K 373 0
                                    

jasson pov

"Akhirnya acara membosankan itu berakhir juga!!" jasson menghempaskan tubuhnya ke sofa nyaman yang terletak di dalam kamar pengantin yang khusus disiapkan di resort mewah itu. abby duduk di sofa di hadapan jasson dengan wajah tak kalah leganya. Ia melepaskan high heel yang dikenakannya. jasson melirik ke arah istrinya. Tiba-tiba terlintas ide dalam benaknya untuk mengajak istrinya itu berdebat.
"Kau gembira karena sekarang sudah menyandang Nyonya baru di depan namamu?" sindir jasson sambil melepaskan dasi dan jasnya.
"tidak juga,Kukira setelah menikah kau akan berubah. Sekali-kali jujur saja pada perasaanmu. Kau bahagia bukan dengan pernikahan ini?" ucapnya pelan sambil menunduk

"Ada Apa?" aku terperanjat. "Bahagia dengan pernikahan ini? Omong kosong," tukasku sambil tertawa remeh.
"Lalu kenapa wajahmu terlihat bahagia?"ucapnya
"Aku seperti ini karena tidak sabar ingin membalaskan dendamku padamu," ucap jasson seraya bangkit dari tempat duduknya.
Abby merasakan aura berbahaya ketika jasson melangkah mendekat lalu duduk di sampingnya.
"Dendam?"
"Ya." jasson mendekatkan posisi duduknya. Ia kira abby akan gugup atau paling tidak tersipu malu namun anggapannya salah. Gadis itu justru duduk tegak, tidak gentar menghadapi serangannya.
jasson menyentuh helaian rambut abby yang jatuh di sisi wajahnya sambil bergumam, "Kau tahu, aku sangat dendam padamu karena berani menarikku ke Akad Nikah dan mengucap janji sehidup semati bersamamu" bisiknya lalu menyelipkan rambutnya ke belakang telinga.

abby menelan ludah, sejujurnya ia sangat gugup. Namun ia harus bertahan. "Lalu apa yang akan kau lakukan?" tanyanya langsung. jasson tersanjung dengan keberanian gadis ini.
"Kau penasaran dengan balas dendamku?" tanyanya dengan senyum licik tersungging di bibir. Tangan jasson dengan nakal bergerak ke belakang tubuhnya dan ia merasakan sengatan listrik statis ketika kulit tangan itu menyentuh punggungnya, menurunkan resleting gaun pengantinnya dengan sangat perlahan.
"Ini balas dendamku," bisik jasson lagi, abby tak bisa memungkiri tubuhnya menjadi kaku seperti patung saat jasson berbicara dalam jarak yang sangat dekat dengannya. Tubuhnya bahkan nyaris terbaring jatuh jika tidak tertahan oleh bantalan sofa. "Aku akan membuat kau terperangkap dalam pernikahan ini sampai kau nyaris menangis karena tidak sanggup meninggalkanku." ucap jasson, abby memejamkan mata sekilas ketika bibir jasson turun menyentuh bahunya yang terbuka. Hatinya bergetar, apa malam ini ia akan tidur bersama jasson? Oh tentu saja mungkin. Ini malam pertama mereka, ingat?

jasson hampir saja menyeringai karena abby tidak menolak sama sekali ketika ia mencium perlahan sepanjang garis bahunya. Ketika ciuman itu merambah naik ke pipi dan wajah mereka berhadapan, ia membelalakkan mata menyadari abby menatapnya tajam.
"Lalu apa yang kau lakukan setelah ini? Kau ingin meniduriku?" tanya abby sinis. Kali ini jasson yang merasakan tubuhnya membeku. Ia tidak pernah ditanyai begitu dingin oleh seorang wanita ketika ia sudah melancarkan aksinya. abby seperti tidak terpengaruh sama sekali dengan tindakan romantisnya barusan. Biasanya wanita yang sudah ia perlakukan seperti itu tidak akan pernah menatapnya setajam ini, malah mungkin dengan sukarela menyerahkan dirinya pada jasson.
"Kenapa tidak menjawab?" tanya abby lagi karena kini jasson justru terdiam, kehilangan kata-katanya. Ia justru mengeraskan rahangnya dan tangannya yang berada di balik punggung abby mengepal erat. Apa yang gadis ini katakan?

Gadis ini! Geram jasson. Beraninya dia membalikan pertanyaan. Dia tidak tahu apapun tentangku. jasson membalas ucapan menyebalkan abbu dengan meletakkan jari telunjuknya di bibir basah gadis itu sementara seringaian sinis terukir di bibirnya.
"Kau mencoba mengubah jalan pikiranku agar searah dengan jalan pikirannya? Sungguh gadis bermulut manis."
abby terkejut ketika tiba-tiba saja jasson melumat bibirnya dengan ganas. Ia ingin mendorong tubuh jasson namun kedua tangannya dicekal dengan genggaman yang begitu erat.
"Emhhh.." abby ingin menjerit namun yang keluar dari mulutnya justru desahan halus. Ia tidak mengerti dengan jalan kerja tubuhnya sendiri. Bagaimana mungkin otaknya menginginkan penolakan namun justru tubuhnya menerima dengan sukarela? Jika terus seperti ini ia bisa benar-benar disiksa oleh jasson. Bahkan ketika lidah jasson menerobos masuk pertahanannya, tubuhnya benar-benar lemas dan pikirannya buyar. Akhirnya ia hanya bisa pasrah sampai jasson menjauhkan wajahnya dan ia melihat bibir pria itu memerah dan basah, mungkin bibirnya lebih parah.
"Kuberitahu," ucap jasson sebelum abby melayangkan protesnya. "Jika kau berani lagi menanyakan hal pribadiku , kupastikan aku akan menidurimu detik itu juga." ancam jasson. Ia lalu bangkit dari posisinya, berdiri dan berjalan menjauhi abby.

jasson mengepalkan tangannya erat. Ia berbalik dengan wajah yang tenang, bertentangan dengan hatinya yang bergemuruh hebat. Ia tidak habis pikir dengan gadis yang satu ini. Bagaimana bisa abby berani membangkitkan seluruh marah dalam dirinya di saat ia memutuskan untuk menaklukan gadis itu.

okayyyy segitu dulu yahh
ditunggu vote dan comennta

MY HUSBAND COLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang