Part 3

27 3 0
                                    

"Akhirnya ketemu juga, yaampun gausah ngambek juga kali babe. Nih gue balikin ponsel lo."
Suara lelaki di depan Allyn membuatnya mendongak, lalu dengan malas dia menerima uluran ponsel dari laki-laki tersebut.
"Jangan panggil gue gitu, risih tau ga?! Gue bukan babe lo!" Setelah Allyn mengambil ponselnya dia berkata pada Aaron dengan sedikit kesal, ralat bukan sedikit tapi memang benar-benar kesal.
"Soon, Allyn." Aaron mengeluarkan smirknya.
"In your dream."ucap Allyn jengah
"Stop ganggu dia, lo siapa sih berani-beraninya ganggu dia?!" Matheo sedikit kesal karena kembarannya di ganggu oleh seorang lelaki yang tak dikenalnya.
"Gue Aaron Wattson, who are you?" Tanya Aaron
"Gue Matheo Adimas Devord, ada masalah?" Ucap Matheo
"Oh i see, lo sodaranya Allyn kan?" Ucap Aaron dengan smirk andalannya.
"Yes, i am. Lebih tepatnya, i'm her twin." Matheo pun membalasnya dengan smirk juga.
"Gue laper, Allyn lo mau mesen bareng gue?" Kata Egy mengalihkan perhatian ke dua orang ini.
"Boleh deh, males gue disini, ada hama" sambil berkata Allyn melirik ke arah Aaron
"Matheo gue tinggal bentar ya."
"Gue ditinggal nih? Jahat banget lo ninggalin gue." Aaron berpura-pura kesal. Allyn hanya memutarkan kedua bola matanya "Ayo gy, katanya laper?" Allyn berdiri lalu menarik Egy dari meja yang tadi mereka tempati. Kemudian Allyn dan Egy pergi ke stand makanan yang ada di kantin, mereka memutuskan untuk membeli Soto Ayam. Kantin GIHS ini terdapat berbagai macam makanan dan minuman, dari tradisional sampai modern.

"Lo mau minum apa?gue mau beli iced lemon"ucap Allyn
"Make it two."ucap Egy singkat. Allyn hanya mengangkat jempolnya ke udara, sedangkan Egy kembali ke tempat dimana mereka duduk sambil membawa dua mangkuk soto ayam pesanannya.

"Iced lemon tea for us, here it." Ucap Allyn
"Thank you, Al." Ucap Egy singkat. Kemudian mereka menyantap makanan yang telah di pesan dengan hening. Tiba-tiba Matheo berdiri dari tempatnya "Gue mau balik ke kelas, lo berdua lanjut aja." Ucap Matheo yang dijawab dengan anggukan oleh kedua orang yang sedang menyantap makanannya.

"Allyn?" Pertanyaan dari Egy hanya dibalas dengan deheman kecil oleh Allyn
"Gue minta id line lo boleh?"tanya Egy ragu-ragu
"Oh sure, add aja JassellyneAD. Gue add back kok tenang aja." Ucap Allyn dengan tersenyum.
"Sip, thanks ya." Ucap Egy dengan senyumnya yang menunjukkan kedua lesung pipinya.
Allyn terpana sejenak, tak lama ia kembali pada alam sadarnya "Urwell."

Setelah selesai makan, mereka memutuskan untuk kembali ke kelas masing-masing.
"Eh gy tadi katanya lo ikut sepak bola juga, berarti pulang sekolah lo juga latihan dong?" Tanya Allyn
"Iya, gue kan kaptennya." Ucap Egy menyombongkan dirinya
"Wih, sombong."ucap Allyn lalu dia tertawa, mengakibatkan kedua matanya menghilang.
"Lo lucu, mata lo ilang masa Al, hahaha." Egy yang tertawa membuat Allyn mempoutkan bibirnya. Egy yang tak tahan melihat wajah lucu Allyn pun mencubit kedua pipi Allyn, gemas.
"Udah ngatain, nyubit lagi. Kesal" gerutu Allyn
"Lucu banget sih, hihi. Udah didepan kelas gue nih, gue duluan yaa" Egy menepuk puncak kepala Allyn lembut, kemudian melenggang pergi ke dalam kelasnya.
Allyn yang diperlakukan seperti itu sempat mematung, namun tak berlangsung lama. Lalu dia melanjutkan perjalanannye ke kelas, sendirian.

Di kelas, Allyn melakukan kegiatannya lagi. Saat larut dalam bacaannya, ia tiba-tiba dikagetkan dengan kedatangan dari sahabatnya. Oh, dia terganggu untuk yang kesekian kalinya.
"Allyyynnnnn, lo kemana sih? Balik dari kantin gue nyari lo ke kelas gaada." Auryn datang berteriak dengan ekspresi cemberut.
Allyn hanya memberi tatapan pada Auryn seperti lo-ganggu-gue. "Calm girl, sorry for disturbing your date. Habisnya gue kayak anak ilang kemana-mana sendirian."Auryn pun duduk ditempatnya, disamping meja Allyn.
"Gue males di kelas, di gangguin Aaron. Yaudah gue ke kelas Matheo, eh ketemu Egy katanya Matheo di kantin dan gue kesana sama dia." Jelas Allyn
"Wait, lo diganggu Aaron? Kok bisa? Ceritaaaaa"
"Gue lagi baca, tiba-tiba dia dateng ngambil ponsel gue. Gajelas kan?"
"Mencurigakan,hmm." Auryn memasang tampang berfikir, yang membuat Allyn tertawa.
"Kenapa lo ketawa?" Tanya Auryn heran
"Tampang lo menggelikan, lo harus liat tampang lo sendiri" jawab Allyn masih dengan tawanya.

Bel pulang telah berdering, kelasnya pun sudah kosong, hanya tersisa dua orang yaitu Allyn dan Aaron. Allyn bangkit dari kursinya untuk menyusul Matheo di lapangan bola indoor, namun langkahnya terhenti karena pergelangan tangannya di cekal oleh seseorang.
"Mau kemana lo? Lo balik sama gue." Kata Aaron sedikit memaksa
"Bukan urusan lo. Lagian gue balik sama Matheo, lepas!" Ucap Allyn kesal sambil berusaha melepaskan cekalan di tangannya.
"I don't care, lo balik sama gue."
"Lo ga ada hak buat maksa gue! Lepasin Aaron!" Ucap Allyn setengah berteriak
"Lo ga denger?! Dia udah bilang lepas, so lepasin dia."Seseorang berdiri di ambang pintu kelas.
"Well, your twin is coming out. Buat hari ini lo gue lepas, see you tomorrow, babe." Aaron keluar dari kelas dan dengan sengaja ia menabrak bahu Matheo yang hanya dibalas dengan tatapan sinis olehnya.
"Kalo lo digangguin lagi langsung kasih tau gue. Ayo otw." Matheo melangkah keluar kelas diikuti oleh Allyn yang sekarang berjalan sejajar dengannya.

Di lapangan indoor, team sepak bola GIHS telah bersiap untuk memulai latihannya, Allyn pun menunggu di jajaran bangku pelatih.
"Al, lo nunggu Theo?" Tiba-tiba seseorang mengejutkannya
"Egy?! Lo ngagetin tau ga? Iya gue nunggu Matheo nih." Jawab Allyn, lelaki didepannya hanya menunjukkan deretan giginya yang putih.
"Btw, gue latihan dulu ya." Katanya sambil melangkah memasuki lapangan, Allyn mengangguk menanggapinya. Sedikit terpana dengan penampilannya saat di lapangan hijau, ia mengenakan jersey Arsenal, ditambah dengan penanda di lengan kirinya bahwa dia adalan kapten team.
Penampilannya di lapangan hijau sudah tidak dapat diragukan lagi, begitu pula dengan pemain yang lainnya, pantas saja team sepak bola dari GIHS yang biasa disebut Glorious sering menjuarai beberapa turnamen dan pertandingan.

Allyn menghabiskan waktunya dengan melakukan kegiatannya, tak terasa Glorious telah selesai melakukan latihannya.
"Lo masih mau baca itu atau lo mau balik?" Ucap Matheo
"Hehe, pulang aja" Allyn tersenyum membuat kedua matanya melengkung seperti bulan sabit.
"Oke. Bro gue duluan ya" ucap Matheo kepada rekan-rekannya.
"Allyn, nanti gue line ya. Uhm, hati-hati" ucap Egy
"Okey, sip" Allyn melambaikan tangannya.

***

Setelah selesai mandi dan makan malam, Allyn kembali ke kamarnya. Ia sedang mengerjakan pr sampai sebuah getaran menginterupsinya.

Unknown number calling...

Saat Allyn menggeser gambar gagang telepon warna hijau pada layar ponselnya, ia terkejut.
"Halo babe"ucap orang di seberang sana yang membuat Allyn jengah, lagi.

(My)FictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang