chapter 2

32.8K 407 65
                                    

Hai.....hai,..hai...
Ada yg kangen sma gw gk?
Pastinya kagak -_- #plak
Bagian ini kyk nya cuma dikit aj,,,
Gk perlu tanya alasan nya knpa...
Yg pasti authornya lg malas :) :D

Langsung capcus aja deh ke ceritanya...
__________________________________

"Omong-omong kamarku masih sama kan, Bi?"

Bi sumi mengangguk.

"Tentu saja Nona, hanya lorong ini saja yang sudah di dominasi oleh Tuan Ryan."

Pantas saja pemandangannya menjadi maskulin. Kalau seperti itu, berarti kamarku dengannya bersebelahan?

Aku hanya mengangguk, tanda mengerti.

"Lalu kamarku ada di mana,Bi?"

"Sebelah sini, Non...." Bibi sumi berjalan di depan ku, sementara aku mengikutinya dari belakang.

Dan akhirnya kami sampai di depan pintu kamarku yang berwarna putih.

Inilah kamarku.

Bibi sumi membukakan pintu untukku, setelah menyerahkan kunci padaku, ia pun langsung pergi.

Kemudian aku memasuki kamar ini. Dekorasi kamar ini memang masih sama.

Tak lama kemudian, Dave datang membawakan koperku. Ia memberikannya padaku. Aku mendorong koper itu, dan membawanya masuk. Aku sangat lelah untuk membereskan semuanya. Kurebahkan tubuhku di atas ranjang ku. Mataku terpejam, kurasakam tubuh ku yang agak lengket.

Sepertinya aku harus berendam dan membersihkan tubuhku yang sangat kotor ini.

Aku mulai melangkah memasuki kamar mandi. Setelah melepas seluruh pakaianku. Aku mulai memasukkan tubuhku ke dalam bathub yang telah diisi air hangat, tak lupa juga kumasukkan sabun cair aroma terapi ke dalamnya.

Merasa sudah cukup, aku bangkit dari bathub. Aku mulai menyalakan shower dan membilas tubuhku sampai bersih. Setelah itu aku memakai pakaianku. Aku memilih memakai celana pendek putih dan t-shirt pendek berwarna orange, jika aku berjingkit perutku hampir kelihatan.

Aku menatap bayanganku di cermin, aku mulai memoleskan bedak tipis di wajahku, dan sedikit lipgloss di bibir ku. Ini kan sudah sore, untuk apa aku berdandan berlebihan seperti ini?

Tiba2 perutku berbunyi, aku lupa ternyata sejak pagi tadi aku blm makan.

Aku melangkah keluar dari kamarku, aku mulai menyusuri setiap lorong. Aku baru sadar betapa luasnya rumah ini. Ayahku memang terlalu kaya, mungkin baginya rumah ini tidak lah seberapa dengan uang yang dimilikinya.

Ayahku tidak sekedar komisaris utama, dia adalah seorang komisaris di beberapa perusahaan yang ia miliki.

Ibuku?

Dia juga sama workholic-nya dengan ayah. Sama-sama sibuk, jarang-jarang mereka ada di mansion-ralat-maksudku rumah.

Aku telah sampai di depan lift, dan hendak memencet tombol, lift sudah terbuka dan menampakkan seseorang yang ada di sana....

"Kak R--yan?"

_____________________________

Maaf y chapter kli ini pendek banget,,,,
Gw janji dech chapter berikutnya bkalan lbih panjang lagi...
Dan bakalan lebih baper lagi,
Cerita ini jangan cuma di abaikan donk,,,
Bantulah saya dengan memberikan vote dan voment kalian..
Makasi ya,,
Salam sayang dri aku crisuina pratiwi muacch... :* :*

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 10, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The First KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang